Sewaktu Nabi Ismail a.s. beranjak remaja, Nabi Ibrahim a.s. bermimpi bahwa dia harus menyembelih putranya. Mimpi seorang nabi ialah salah satu dari cara turunnya wahyu Allah SWT, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim a.s. Dia pun akhirnya menyampaikan isi mimpinya kepada Ismail untuk melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelihnya.
Dalil tentang kisah Nabi Ismail a.s. disembelih:
"Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar." (Q.S. ash-Shaffat: 102)
Nabi Ismail a.s. menyuruh ayahnya untuk mengerjakan apa yang Allah SWT perintahkan. Dan dia berjanji kepada ayahnya akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah itu. Nabi Ibrahim pun membaringkan ayahnya dan bersiap melakukan penyembelihan. Saat Nabi Ibrahim a.s. hendak mengayunkan parangnya, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba.
Hikmah kisah Nabi Ismail a.s.:
1. Kemuliaan butuh pengorbanan.
2. Agar anak tumbuh sehat dan cerdas, kedua orang tua mengorbankan tenaga dan waktu demi kebaikan anak-anaknya.
3. Untuk menjadi murid yang cerdas, kita perlu mengorbankan hiburan-hiburan sementara dengan tekun belajar.
4. Anak yang baik harus patuh dan taat kepada orang tua. Nabi Ismail a.s. semasa hidupnya dikenal sebagai anak yang saleh dan patuh kepada orang tuanya, Nabi Ibrahim a.s. dan Siti Hajar.
Stay tuned besok karena kita akan membahas kisah Nabi Ishak a.s. Dan untuk membahas kisahnya, saya butuh research.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI