Bismillahirrahmanirrahim.
Masih dalam suasana syukuran atas kemenangan Lissandro yang membanggakan di Junior Eurovision Song Contest 2022 di Yerevan, Armenia, semua kontestan saling membanggakan pencapaian mereka dan mengucapkan selamat kepada Lissandro atas kemenangannya dengan besar hati.
Irlandia dan Portugal mencetak hasil terbaik mereka sepanjang sejarah Junior Eurovision, yakni masing-masing keempat dan kedelapan. Ini juga merupakan kali pertama Portugal finis di posisi 10 besar di kontes.
Saya akan melanjutkan cerita fiksi penggemar Junior Eurovision 2022 yang berlatar di alternative universe di mana idol K-pop menjadi mentor sekaligus MC.
Suasana mendadak penuh haru ketika surat permintaan maaf dan ucapan terima kasih dari kontestan untuk mentor dibacakan. Beberapa di antara mereka membacakan surat mereka dengan berlinang air mata.
Pertama dibacakan surat dari para cogan untuk mentor mereka, Lee Naeun April.
David Charlin dari Kazakhstan menulis:
Aku minta maaf dari lubuk hatiku yang terdalam.
Jika sedari awal aku disiplin saat latihan dan memperhatikan kata-katamu, Naeun noona, kau pasti tidak akan membentak dan mencaci-makiku selama mentoring. Aku sadar bahwa arti ucapan kasarmu ada artinya, agar aku termotivasi untuk menang dan menjadi yang terbaik sepanjang masa.
Kaulah yang memberiku energi untuk tetap bertahan hingga kini.
Aku janji akan menjadi orang yang baik setelah Junior Eurovision. Rendah hati, pemurah, setia kawan, dan bekerja keras demi cita-cita. Jika aku menang, aku akan mempersembahkan kemenanganku untuk keluarga, untuk teman-teman, dan untuk semua rakyat Kazakhstan yang mendukungku sampai sekarang.
Aku akan bekerja lebih keras. Aku akan membayar kembali orang-orang yang mencintaiku dengan musik yang lebih baik, dan aku janji tidak akan mengecewakan negaraku.
Aku akan menjadi David yang lebih dewasa dan lebih hormat. Maaf, dan terima kasih.
Hormat saya,
David Charlin
Nicolas Alves dari Portugal menulis:
Yang terhormat Lee Naeun sunbaenim
Halo, ini Nicolas Alves dari Portugal.
Saat ini tidak ada yang dapat kuucapkan selain terima kasih dan maaf.
Terima kasih karena telah mengajarkanku arti kedewasaan dan kebaikan selama mentoring. Terima kasih karena telah mengajarkanku kemandirian di usiaku yang baru 13 tahun ini.
Aku lahir di Inggris oleh orang tua asal Brasil dan pindah ke Portugal saat berusia 10 tahun. Ketika RTP memberitahuku bahwa aku akan  mewakili Portugal di Junior Eurovision Song Contest 2022, itu adalah pengalaman yang mengubah hidupku selamanya. Aku banyak berkenalan dengan teman baru dan orang baru.
Aku juga ingin meminta maaf karena selama latihan aku kurang memperhatikan dan sering loyo. Itu adalah kesalahan yang tidak akan aku ulangi lagi.
Sepulang ke Portugal nanti, aku berjanji akan menjadi Nicolas yang lebih bersahaja dan belajar dari kesalahan masa lalu. Aku akan kembali bermusik dan menunjukkan bahwa aku semakin dewasa lewat Junior Eurovision serta membanggakan negara.
Hingga sekarang, ini adalah Nicolas Alves.
Terima kasih.
Jovan Trpcheski dari Makedonia Utara menulis:
Dikelilingi orang-orang ramah dan pengertian, kerjasama memberiku banyak pengalaman.
Aku ingin berterima kasih terutama kepada Lee Naeun sunbaenim yang mendidikku hingga sesukses sekarang, sekaligus meminta maaf.
Dari Jovan Trpcheski
Sang jawara, Lissandro dari Perancis, menulis:
Pertama-tama, aku ingin meminta maaf.
Aku sadar bahwa selama mentoring aku kurang sopan dan kurang hormat kepada semua mentor. Dari pengalaman sering dimarahi aku belajar bahwa negara tempat tinggal kalian, Korea Selatan, adalah negara yang sangat menghargai etiket dan rasa hormat.
Sejujurnya aku merasa sangat malu ketika ada penggemar yang mengirimiku sebuah video lewat situs jejaring sosial. Aku adalah orang di video tersebut... di video tersebut terlihat aku berlaku tidak sopan kepada para mentor. Aku hanya dapat bersimpati kepada orang-orang yang mengatakan bahwa aku mempermalukan Perancis.
Tetapi lihatlah aku sekarang. Aku berubah dan memperbaiki sikapku. Meskipun aku masih 13 tahun, aku mulai paham ketika Lee Naeun sunbaenim, mentorku, mengatakan bahwa "Junior Eurovision bukan sekedar ajang pencarian bakat, namun juga ajang pendewasaan diri."
Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada tim sukses Junior Eurovision Song Contest 2022, dari juru kamera, juru properti, sound engineer, produser, dan terutama para mentor yang dengan sabar mendidik kami hingga dewasa. Terutama Lee Naeun sunbaenim. Aku sadar mengapa kau menyuruh kami memanggilmu noona.
Aku berjanji, sepulang ke Perancis nanti aku akan sering menelepon dan meng-SMS kalian. Walaupun tempat kita berjauhan, kita tetap berteman.
Sekali lagi aku meminta maaf dan berterima kasih.
Dari Lissandro
Kemudian dibacakan surat dari para cecan untuk mentor mereka, Jaehyun NCT.
Nare dari Armenia menjadi yang pertama membacakan suratnya. Suratnya berbunyi:
Halo, ini Nare.
Aku ingin meminta maaf kepada mentor kami, Jaehyun sunbaenim karena sering kurang percaya diri saat latihan.
Aku sadar bahwa ketidakhati-hatianku saat latihan telah menyinggung perasaan semua orang. Lewat mentoring di Junior Eurovision, aku mengerti arti kesetiakawanan dan kedewasaan pada usia semuda 14 tahun, usiaku saat ini.
Mereka bilang, orang tua marah pada kita karena mereka sayang, makin marah makin sayang. Terima kasih Jaehyun sunbaenim karena membesarkan kami seperti putri sendiri. Aku paham mengapa kau menyuruh kami memanggilmu oppa mulai sekarang.
Aku janji akan datang jika NCT 127 konser di Armenia di masa depan. Kita akan bertukar nomor telepon.
Sophie Lennon dari Irlandia membacakan suratnya dengan penuh air mata:
Tidak ada yang bisa kuucapkan selain maaf kepada mentor kami, Jaehyun sunbaenim.
Maaf karena kami sering menyakiti hatimu selama mentoring dan membuatmu marah. Kami sadar bahwa kami sering mengabaikan nasihatmu selama mentoring, dan kami merasa sangat malu.
Kami tidak sadar bahwa kasih sayang yang kau berikan kepada kami sudah seperti kasih sayang seorang ayah kepada putrinya.
Jauh dari negara masing-masing membuat kami rindu rumah, terutama karena aku punya kakak laki-laki yang tunadaksa. Namun, Jaehyun sunbaenim, kami berterima kasih karena telah menjadi sosok ayah sekaligus kakak laki-laki bagi kami. Sudah seharusnya kami mulai memanggilmu Jaehyun oppa.
Kami sadar bahwa apa yang kami lakukan ini bukan karena kehebatan kami, tetapi semata-mata karena Tuhan sudah memberikanmu, Jaehyun sunbaenim yang luar biasa, sebagai motivator kami.
Aku tahu kau saat ini sedang pulang ke Korea Selatan dan karena itu kami tidak dapat berterima kasih padamu secara langsung, tetapi kuharap permintaan maaf dan ucapan terima kasih kami dapat tersampaikan dari jauh.
Aku akan jadi Sophie Lennon yang bekerja keras, baik hati, jujur, rendah hati, dan cantik luar dalam. Kecantikan wajah tiada artinya jika tidak dibarengi dengan kebaikan hati.
Chanel Dilecta dari Italia menulis suratnya dengan singkat:
Terima kasih atas dedikasi dari para mentor terutama Jaehyun sunbaenim.
Kami janji akan jadi orang yang lebih baik.
Maaf jika kami banyak salah.
Hormat saya,
Chanel Dilecta
Gaia Gambuzza dari Malta menulis:
Jika ada 100 orang yang mengerti arti kedewasaan, aku salah satunya.
Jika ada 10 orang yang mengerti arti kedewasaan, aku salah satunya.
Jika hanya ada 1 orang yang mengerti arti kedewasaan, akulah orangnya.
Jika tidak ada orang yang mengerti arti kedewasaan, berarti aku yang pertama.
Terima kasih Jaehyun sunbaenim karena telah mengajarkan kami arti kedewasaan.
Maaf jika kami selama ini kurang perhatian dan sering membangkang.
Dari Gaia
Luna Sabella dari Belanda menulis:
Aku janji akan menjadi orang yang lebih dewasa setelah Junior Eurovision 2022.
Semua ini berkat Jaehyun sunbaenim.
Peluk cium,
Luna
Lara dan Irina dari Makedonia Utara menulis surat mereka bersama-sama. Bunyinya:
Jaehyun sunbaenim, terima kasih atas kesabaranmu dalam membimbing kami.
Kami tahu kami sering membuatmu marah selama mentoring, dan kami meminta maaf.
Cintamu sudah seperti cinta ayah kepada bayi perempuannya.
Dari Lara dan Irina
Katarina Savic dari Serbia menulis:
Kami minta maaf kepada Jaehyun sunbaenim, mentor kami, karena selama mentoring kami sering loyo dan tidak memperhatikan.
Aku sadar bahwa selama ini yang aku lakukan salah. Banyak fans yang mengkritik kami karena sering bertingkah tidak sopan pada semua mentor selama mentoring. Bahkan kami sempat membuat Jaehyun sunbaenim mengamuk berat saat latihan grup. Akulah yang kena pukul... semua ini tidak akan terjadi jikalau aku bisa dewasa selama mentoring.
Aku juga minta maaf karena kurang empatis selama latihan. Harusnya aku bisa membuktikan pada dunia bahwa aku dapat peduli pada orang lain.
Menang atau kalah itu biasa, semua ini untuk keagungan Tuhan.
Hormat saya,
Katarina Savic
Zlata Dziunka dari Ukraina menulis:
Aku minta maaf karena bersikap cengeng selama latihan.
Dibesarkan di negara yang kini terancam perang membuatku dan keluarga hidup dalam kesulitan berkepanjangan. Aku sering menangis karena teringat keluarga di rumah.
Orang bilang manusia diciptakan untuk berperasaan. Namun teruntuk semua mentor, terutama Jaehyun sunbaenim, aku minta maaf karena aku menunjukkan kelemahanku. Aku seharusnya bisa lebih kuat, tabah, dan dewasa.
Terakhir sekali, aku ingin berterima kasih kepada Jaehyun sunbaenim yang tak kenal lelah menjaga 10 anak perempuan selayaknya seorang ayah menjaga anaknya sendiri.
Aku akan menjadi Zlata yang lebih kuat dan dewasa.
Dan terakhir sekali dari kategori cecan, Freya menuliskan suratnya yang panjang. Isinya:
Halo, ini Freya Skye dari Inggris.
Sejujurnya banyak yang ingin aku ucapkan karena surat ini datang tulus dari hati, sampai dadaku rasanya mau pecah. Mereka bilang menulis surat permintaan maaf untuk meminta maaf tidak perlu, tetapi aku masih ingin melakukannya untuk dunia.
Aku lahir dan besar di Buckinghamshire, Inggris. Sejak kecil, menyanyi dan menari sudah menjadi hobiku. Orang tuaku mendukung penuh impianku untuk menjadi seperti Connie Talbot dan Twice, idolaku.
Masa kecilku dihabiskan dengan menonton video musik K-pop dari grup generasi 3. Twice menjadi panutanku. Aku menonton konser mereka di London. Aku terpacu untuk bisa seperti mereka, terutama biasku, Tzuyu, karena dia cantik dan rendah hati.
BBC mengumumkan aku akan menjadi perwakilan pertama Inggris di Junior Eurovision Song Contest setelah 17 tahun hiatus. Aku benar-benar mengagumi sosok Tom Morley, Cory Spedding, dan Joni Fuller, mereka adalah tiga kontestan pertama asal Inggris. Mereka membuatku terpacu untuk menjadi seorang penyanyi.
Mungkin selama mentoring aku banyak bermasalah, sehingga semua mentor sering menegurku, mulai dari mentor vokal, mentor tari, hingga mentor para cecan, Jaehyun sunbaenim. Kami mengerti mengapa dia sering mengamuk dan membentak kami selama mentoring. Dia ingin kami disiplin dan lebih baik lagi.
Oleh karena itu, aku dan 15 kontestan lain ingin meminta maaf kepada Jaehyun sunbaenim dan dua mentor lain, yakni Minhyuk sunbaenim dan Naeun sunbaenim.
Kami sadar bahwa kami terlalu cepat marah dan menghakimi para mentor, dan kami terlalu egois dan kekanak-kanakan selama mentoring dan kami sangat menyesal.
Kami tidak bermaksud menyakiti siapa pun, tetapi itulah yang kami lakukan kepada ketiga mentor kami dan kami minta maaf karena menyebabkan kerusakan. Sekali lagi, kami membungkukkan kepala untuk meminta maaf.
Di sisi lain, aku ingin berterima kasih kepada ketiga mentor yang menjaga kami, mendidik kami, mengasuh kami selayaknya ayah dan ibu sendiri. Terutama Jaehyun sunbaenim, kasih sayangmu bagaikan kasih sayang ayahku di rumah. Kaulah yang menghiburku setiap kali menangis di pojok ruang latihan atau toilet.
Aku juga ingin berterima kasih kepada ibu, ayah, teman-teman, dan rakyat Inggris yang mendukungku sedari awal. Terutama kalian, para fans yang mati-matian pergi ke Armenia untuk mendukungku di atas panggung.
Keinginanku sangat besar untuk bisa membanggakan negara lewat musik, tetapi ada satu keinginanku yang lebih besar yaitu aku ingin konser di Indonesia. Aku akan berusaha mewujudkannya.
Sekali lagi aku meminta maaf dan berterima kasih kepada semua orang.
Salam cinta,
Freya Skye
Para unders yang dimentori Minhyuk BtoB tidak menulis surat, tetapi mereka membuat kejutan berupa sebuah tulisan di atas kertas biru besar dengan tanda love dan tulisan "you Minhyuk sunbaenim".
Pada akhirnya, di detik-detik kemenangan Lissandro, Naeun menyempatkan diri untuk berfoto dengan Lissandro.
Dan begitulah kisah perjuangan 16 kontestan Junior Eurovision Song Contest 2022 di Yerevan, Armenia.
Sampai bersua di Perancis 2023!
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H