Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

10 Hal yang Saya Inginkan dan Tidak Inginkan di Pokemon Scarlet and Violet

15 Juni 2022   17:19 Diperbarui: 15 Juni 2022   17:23 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Mythical Pokemon yang dihadiahkan secara membosankan
Saya rindu, rindu sekali pada masa di mana kita menangkap Mythical Pokemon lewat event yang seru, menantang, majestik, dan megah. Sekarang Mythical Pokemon hanya diberikan secara cuma-cuma dan membosankan. Tidak ada seru-serunya.

OK, mungkin banyak yang berargumen bahwa mendapatkan Mythical Pokemon sekarang gampang. Tinggal datangi saja orangnya, kita langsung diberi. Simpel, tanpa usaha. Terlalu simpel, in fact. Dulu, tanpa meretas game kita, mendapatkan Darkrai, Shaymin, dan Arceus saja susah. Tetapi susahnya itu yang bikin seru.

9. Seorang friendly rival
Dahulu, dahulu sekali, di generasi 1 dan 2, rival kita adalah seorang douche canoe. Dan kita suka membenci mereka. Sebut saja Blue di Pokemon Red, Blue, Yellow, FireRed, dan LeafGreen, serta Silver di Pokemon Gold, Silver, Crystal, HeartGold, dan SoulSilver. Blue sombong, dan Silver punya masalah kemarahan dan hobi mengatai kita lemah. Mereka menggunakan Pokemon pemula yang tipenya melemahkan pilihan kita. Kita kalahkan mereka, kita puas dan senang hati.

Akan tetapi, sejak Pokemon generasi 3, rival kita menjadi ramah. Brendan, May, Barry, Cheren, Bianca, Hugh, Shauna, Tierno, Trevor, Hau, Trace, dan Hop, semuanya ramah. Kita kalahkan mereka, kita merasa bersalah karena mengalahkan sahabat kita sendiri. Ini malah jadi tidak seru dan membuat game-nya terlalu gampang. Bianca, Shauna, Hau, dan Hop menggunakan Pokemon yang tipenya lemah terhadap pilihan kita dan itu membuat game semakin gampang. Lagi, jika game Pokemon susah, susahnya itu yang bikin jadi seru.

Saya ingat sekali membuat region Pokemon buatan saya sendiri yang terinspirasi Bandung dan sekitarnya. Rival kita bernama Dika, tetangga sebelah rumah kita. Dika diceritakan sebagai orang yang sensitif, kejam, dan tidak memiliki belas kasih. Tetapi melalui kita, dia belajar menjadi orang yang lebih tegar, sopan, dan baik hati. Rival seperti ini yang kita mau di Pokemon Scarlet and Violet, bukan Nemona yang ramah. Saya sudah memprediksi adanya friendly rival di Pokemon Scarlet and Violet dengan kehadiran Nemona.

BTW, nama game Pokemon buatan saya adalah Pokemon Opal and Topaz dan karakter cowoknya didesain terinspirasi aktor tampan Junior Roberts, sedangkan karakter ceweknya terinspirasi Chaehyun Kep1er yang cantik dan putih mulus.

10. Exp. Share permanen
Saya ingin Exp. Share kembali sebagai Key Item di Pokemon Scarlet and Violet. Lagi, bisa dinyalakan atau dimatikan sesuai selera. Saya tidak ingin efeknya ada sejak awal game, karena tim kita akan terlalu OP. Akan lebih menyenangkan jika bisa mengalahkan Pokemon yang OP dan susah dikalahkan bahkan jika hanya dengan Marill level 13 yang jika hendak berevolusi jadi Azumarill tinggal dibatalkan evolusinya dengan menekan tombol B. Bahkan jika hanya menggunakan Water Gun + Rollout. Susah-susah seru.

Itu saja. 10 hal yang saya inginkan dan tidak inginkan di Pokemon Scarlet and Violet.
Jika ada yang setuju atau tidak setuju, silahkan kemukakan pendapat kalian. Saya akan menghargai dan mengayomi pendapat kalian dengan tabah.
Semoga hari Anda menyenangkan.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun