Dan kata-kata yang ayah Jihan ucapkan ke putri bungsunya sebelum berangkat ke Wyndon untuk naik pesawat adalah...
"Jihan, jangan makan babi," kata ayah Jihan.
Jihan hanya mengangguk sopan. Dia mencium dan memeluk ayahnya walaupun beliau tidak menyambut.
(musik: Systur -"Með hækkandi sól")
Jihan hanya termenung sepanjang jalan dari Hammerlocke ke Wyndon. Perjalanan dari Hammerlocke ke Wyndon memakan waktu 2 jam 33 menit. Sesampainya di Bandara Wyndon...
"Pulanglah dengan selamat, Ji," kata Hadi.
"Berjanjilah untuk tidak mempermalukan keluargamu karena kami juga tidak akan mempermalukanmu," kata Mirna.
Jihan, Hadi, dan Mirna berpelukan. Jihan akan pergi dan memegang janjinya untuk pulang dengan selamat. Dia akan meyakinkan ibunya dan Arin untuk kembali ke Galar.
(musik: Amanda Tenfjord - "Die together")
Di pesawat, Jihan mengingat kejadian itu. Kejadian yang mengubah hidupnya selamanya mulai usia 12 tahun. Saat itu Jihan baru saja mengerjakan PR ketika orang tuanya berkelahi.
"Kamu itu nggak pernah mikirin aku, ya... kamu itu nggak pernah mikirin Jihan!" teriak ibu Jihan.
"Aku membesarkan Jihan dengan penuh kasih sayang! Dia aja yang nggak ngerasain kasih sayangku!" balas ayah Jihan tak kalah keras.
"Kasih sayang apanya?! Kamu selalu pulang ke rumah untuk minum obat antidepresan, dan itu memengaruhi pola didikmu terhadap Jihan!" kata ibu Jihan. "Jihan butuh seorang ibu yang bisa mengajaknya bicara!"
"Ya udah, kalo kamu nggak pengen ada di rumah ini, nggak usah balik ke rumah ini! Pergi aja sono ke Italia dan beradaptasi dengan pemerintahannya!" bentak ayah Jihan. "Semua wanita sama!"
Jihan merasa kehidupannya baik-baik saja sebelum ini. Dia dan ayahnya suka makan roti bakar isi cokelat atau keju. Ibunya suka makan nasi goreng atau mie goreng setiap pagi. Arin suka makan telur rebus dan kopi. Dan, bila ibu Jihan tidak bisa memasak, Arin-lah yang memasak untuk keluarga. Menurut Jihan, masakan Arin tak kalah enak dari ibunya.