Sepertinya pilihan tergampang saya untuk menyanyikan "GTWAB" jatuh kepada Norazo. Norazo yang terdiri atas Jo Bin dan Won Heum saat ini bernaung di bawah Maroo Entertainment, agensi yang menaungi solois Park Jihoon dan boy group Ghost9. Mereka terkenal karena lagu-lagu mereka yang bernuansa komedi seperti "Curry" dan "Shower". Dan karena mereka juga duo komedi, "GTWAB" juga merupakan lagu terbaik untuk mereka nyanyikan.
Lagu keenam adalah "Hope" milik Stefan Airapetjan. Stefan yang berketurunan Armenia, lahir di Viljandi, Estonia, pada tanggal 24 Desember 1997. Sebenarnya Stefan bukan lagi nama yang asing di Eesti Laul (seleksi nasional Estonia untuk Eurovision Song Contest). Dia sudah empat kali mengadu nasib di Eesti Laul: 2018 (sebagai bagian dari duo Vaje), 2019, 2020, dan 2022. Baru tahun inilah, si ganteng Stefan memenangkan Eesti Laul dengan "Hope", yang bernuansa country pop.
Saya agak bingung memberikan lagu "Hope" untuk siapa. Saya bisa memikirkan tiga solois pria yang saya kagumi: Park Won, Gaho, dan Jung Seunghwan. Mereka bukan anggota grup. Namun, saya berpikir karena Gaho tidak bernyanyi dengan suara serendah itu dan Jung Seunghwan dikenal sebagai penyanyi balada, Park Won-lah pilihan saya untuk menyanyikan "Hope". Park Won bernaung di bawah Abyss Company, yang menaungi Urban Zakapa, Sunmi, Bambam GOT7, dan Sandara Park. Beliau juga pandai memainkan gitar.
Saya mempertimbangkan Sam Kim untuk menyanyikan "Hope", tetapi Sam tidak bernyanyi serendah itu, jadi tidak saya berikan untuk Sam.
Lagu ketujuh adalah "I am what I am" milik Emma Muscat, perwakilan Malta di Eurovision 2022. SURPRISE! Emma tidak jadi menyanyikan "Out of sight" dan akan menyanyikan "I am what I am" yang bernuansa gospel. Emma lahir di St. Julian's, Malta pada tanggal 27 November 1999 dan saat ini bekerja di Italia. Emma jelas fasih berbahasa Inggris, karena bahasa sehari-hari rakyat Malta adalah bahasa Inggris dan Malta. Namun, dia juga bisa berbahasa Italia.
Saya bisa memikirkan lima anggota girl group K-pop yang bisa berkolaborasi dan menyanyikan "I am what I am": Chaewon April, Yeonjung WJSN, Haseul Loona, Songsun TRI.BE, dan Chaehyun Kep1er. Saya mempertimbangkan satu anggota ViViZ untuk bergabung dengan unit kolaborasi ini, namun tidak jadi karena saya sudah memberikan satu lagu yang akan saya bahas kemudian.
Lagi-lagi, perbedaannya adalah, Yeonjung, Haseul, dan Chaehyun adalah anggota girl group yang akan mengadu nasib di "Queendom 2", sedangkan Chaewon dan Songsun bukan. Andaikata April tidak bubar, mungkin saya sudah banyak melihat interaksi antara Chaewon, Haseul, Yves, dan Jinsoul. Mungkin Songsun bisa bergabung dengan mereka karena sesama kelahiran tahun 1997.
Lagu kedelapan adalah "I.M." milik Michael Ben David dari Israel. Michael Ben David memenangkan The X Factor Israel 2022 dan mendapatkan tiket menuju Eurovision Song Contest 2022. Ketika masih muda, Michael mengaku sering di-bully karena orientasi seksualnya. Dia lahir sebagai anak kedua dari enam bersaudara dari seorang ayah dari Georgia dan seorang ibu yang beremigrasi dari Ukraina, jadi dia berbeda. Ketika mengaku gay pada usia 16, hubungan Michael dan ibunya renggang, dengan ultimatum dia tidak akan muncul di perkumpulan keluarga jika pasangannya tidak diundang. Namun lama-kelamaan, ibunya menerimanya kembali dan mereka kembali erat.
Untuk grup K-pop yang saya inginkan menyanyikan "I.M.", pilihan saya mantapkan kepada girl group asal Cube Entertainment yang hari ini baru saja melangsungkan comeback dengan lagu "Tomboy" - G-IDLE (atau ditulis (G)I-DLE). G-IDLE sungguh sangat bisa mengusung konsep apa saja, dan kali ini, grup yang terdiri atas Soyeon, Miyeon, Minnie, Yuqi, dan Shuhua ini kembali menggebrak lewat album "I Never Die" dan konsep seksi garang. Saya hanya masih sedih dengan kepergian Soojin dari grup karena tersandung kasus bullying. Kontraknya pun baru-baru ini habis dengan Cube Entertainment, alias dia sudah tidak lagi menyandang status sebagai anggota G-IDLE dan artis Cube Entertainment. "Tomboy" juga mengusung musik British rock, terinspirasi dari artis-artis seperti Muse atau Arctic Monkeys.
Saya bisa membayangkan G-IDLE menyanyikan "I.M." sambil mengenakan setelan jas. Dan Anda tahu girl group K-pop tampak lebih cantik dan seksi dengan jas karena tingkat androgininya tinggi. Semua anggota mungkin akan menggerai rambut mereka.
Lagu kesembilan adalah "Ela" milik Andromachi Dimitropoulou, penyanyi asal Yunani kelahiran Jerman. Faktanya, namanya juga ditulis Andromache. Selama beberapa tahun terakhir, Siprus selalu diwakili oleh penyanyi asal Yunani, dengan asumsi bahwa Yunani dan Siprus adalah negara yang sama secara budaya. Eleni Foureira, Tamta, dan Elena Tsagrinou berasal dari Yunani dan bernaung di bawah label Panik Records. Andromachi juga demikian. Oh, dan untuk pertama kalinya dalam 9 tahun, Siprus kembali bernyanyi dalam bahasa Yunani. Kali terakhir adalah dengan "An me thimase" milik Despina Olympiou pada tahun 2013. Lagu "Ela" juga memasukkan unsur budaya tradisional Yunani, dengan alat musik bouzouki dan lirik dalam bahasa Yunani.