Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebiasaan Keluarga Etnis Tionghoa Indonesia Saat Imlek

29 Januari 2025   10:54 Diperbarui: 29 Januari 2025   10:54 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Imlek di kawasan Chinatown, Singapura. (sumber: TripAdvisor)

Kue keranjang, salah satu hidangan wajib saat Imlek. (sumber: Arashi)
Kue keranjang, salah satu hidangan wajib saat Imlek. (sumber: Arashi)
Mie merupakan makanan pokok bagi etnis Tionghoa. Dan saat Imlek, ada sajian mie yang sangat lezat, yaitu mie panjang umur (siu mie). Dalam kepercayaan orang Tionghoa, mie panjang selalu dianggap sebagai simbol harapan mengenai umur panjang, kesehatan, dan kebahagiaan.

Mie panjang umur, simbol harapan mengenai umur panjang dalam kepercayaan orang Tionghoa. (sumber: MyMilk.com)
Mie panjang umur, simbol harapan mengenai umur panjang dalam kepercayaan orang Tionghoa. (sumber: MyMilk.com)

Ikan juga menjadi salah satu hidangan lumrah saat Imlek. Selain kaya akan protein, ikan juga membawa makna filosofis tersendiri. Ikan, yang mana dalam bahasa Mandarin disebut "yu", berarti sisa. Maknanya, hidangan ikan dipercaya menyisakan keberuntungan bagi yang menyantapnya. Ikan yang kerap disuguhkan saat Imlek biasanya bandeng, kerapu, dan dingkis. Biasanya dimasak asam manis.

Ikan dipercaya sebagai hewan yang menyisakan keberuntungan bagi mereka yang memakannya saat Imlek. (sumber: iNews)
Ikan dipercaya sebagai hewan yang menyisakan keberuntungan bagi mereka yang memakannya saat Imlek. (sumber: iNews)

Saat Imlek, biasanya dihidangkan delapan macam manisan buah. Biasanya mereka dihidangkan dalam kotak segi delapan yang disebut tray of togetherness (nampan kebersamaan) atau prosperity box (kotak kemakmuran). Manisan yang dihidangkan beraneka ragam, dengan arti tersendiri:
- manisan kelengkeng (melambangkan banyak anak)
- manisan biji teratai (melambangkan kesuburan)
- manisan leci (melambangkan ikatan keluarga yang kuat)
- manisan kacang tanah (melambangkan doa agar yang memakannya dapat panjang umur)
- manisan semangka merah (melambangkan kebahagiaan dan kejujuran)
- manisan melon (melambangkan awal dan akhir tahun yang baik)
- manisan kumquat kering (melambangkan harapan akan kekayaan dan keberuntungan)
- manisan kelapa (melambangkan kebersamaan dan ikatan keluarga yang kuat)
- manisan akar teratai (melambangkan kelimpahan untuk tahun ini dan yang akan datang)
- kacang mete dan pistachio (melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran)

Manisan-manisan ini dikemas dalam kotak segi delapan. Bagi orang Tionghoa, angka 8 adalah angka spesial, karena melambangkan rezeki yang tidak terputus, seperti cara penulisan angka 8 yang ditulis melingkar tidak terputus.

Manisan segi delapan. (sumber: Sajian Sedap - Grid.ID)
Manisan segi delapan. (sumber: Sajian Sedap - Grid.ID)

Makanan-makanan ini tidak hanya enak, tetapi juga memberikan keberuntungan bagi mereka yang menyantapnya. Ssst, tetapi ada satu makanan yang dilarang saat Imlek. Apakah itu? Yap, bubur, karena dianggap melambangkan kemiskinan.

4. Menonton Celestial Movies
Yang ini nampaknya lebih spesifik untuk teman-teman kita yang merayakan Imlek di Indonesia. Celestial Movies merupakan saluran televisi kabel nomor satu untuk pemirsa setia film Mandarin. Selama Imlek, keluarga akan berkumpul di depan TV, menonton film-film Mandarin klasik seperti film-film Jackie Chan, Bruce Lee, Jet Li, Andy Lau, Donnie Yen, dan Stephen Chow.

Kebiasaan-kebiasaan ini menambah nilai kebersamaan bagi keluarga saat Imlek.
Kebiasaan apa lagikah saat Imlek yang Anda ingat?

Selamat Tahun Baru Imlek 2025!
Gong Xi Fa Cai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun