Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 20: Bukan Hanya Toleran, Kalimantan Barat Juga Sayang Alam

11 November 2024   15:20 Diperbarui: 11 November 2024   15:23 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diresmikan pada 4 Oktober 2022 lalu, Vihara Thai Pak Kung merupakan rumah ibadah bagi umat Tionghoa yang terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Singkawang. Vihara ini membutuhkan 10 tahun untuk diselesaikan sebelum diresmikan. Bentuk arsitekturnya menyerupai Kota Terlarang di Beijing, Cina.

Vihara Thai Pak Kung, klenteng terbesar dan termegah di Kalimantan Barat. (sumber: detik.com)
Vihara Thai Pak Kung, klenteng terbesar dan termegah di Kalimantan Barat. (sumber: detik.com)
Pengaruh Tionghoa di Singkawang juga terasa di Rumah Marga Tjhia. Didirikan pada tahun 1901, Pemerintah Kota Singkawang telah menetapkan rumah dengan corak budaya Tionghoa ini sebagai cagar budaya. Fungsinya mirip dengan museum dan dapat dikunjungi oleh umum.

Cagar Budaya Rumah Marga Tjhia. (sumber: Atourin)
Cagar Budaya Rumah Marga Tjhia. (sumber: Atourin)

Dan itulah, 14 kabupaten dan kota yang membentuk Kalimantan Barat.

Semua kabupaten dan kota di Kalbar menggunakan huruf awal KB di pelat nomor mereka.

3. Kalimantan Barat dari Segi Sosial Budaya
Apakah artinya menjadi orang Kalbar? Kita akan menjawabnya dengan berkenalan dengan suku bangsa yang mendiami provinsi ini.

Sebagaimana kita tahu, semua provinsi di Pulau Kalimantan merupakan surga transmigran. Kita dapat dengan mudah menemukan suku dari luar Kalimantan yang mendiami Kalimantan, seperti suku Jawa. Mereka pindah dari pulau kampung halaman mereka yang padat penduduknya ke Kalimantan yang jarang penduduknya, untuk bekerja dan menempuh jalan hidup yang lebih bersahaja. Sebagian besar pindah dari Jateng, Jogja, atau Jatim. Mereka masih berbahasa Jawa dan melestarikan budaya Jawa mereka, seperti bersih desa, berbicara sesuai unggah-ungguh yang berlaku, dan mengucapkan kulo nuwun setiap kali bertamu. Walaupun, saat ini orang Jawa di Kalimantan lebih banyak bertutur dalam bahasa Indonesia.

Suku Jawa banyak ditemukan di Kalimantan, khususnya Kalbar. (sumber: Kumparan)
Suku Jawa banyak ditemukan di Kalimantan, khususnya Kalbar. (sumber: Kumparan)

Suku Tionghoa juga memainkan peran besar dalam demografi Kalbar. Migrasi orang Tionghoa ke Pontianak terjadi secara besar-besaran pada akhir abad ke-18. Sultan mengundang mereka untuk melakukan kegiatan pertambangan dan menghidupkan kegiatan perdagangan di Pontianak.

Adapun Kota Singkawang didirikan oleh orang-orang Tionghoa. Menurut orang-orang Tionghoa suku Hakka, nama Singkawang berasal dari kata “San Kew Jong” yang artinya kota yang terletak di antara laut, muara, gunung, dan sungai.

Sebagian besar orang Tionghoa di Kalbar menganut agama Buddha atau Konghucu. Namun, ada juga yang Islam dan Kristen. Mereka merayakan hari besar etnis Tionghoa seperti Imlek dan Cap Go Meh. Bahkan, di kota-kota seperti Bengkayang dan Singkawang, pengaruh budaya Tionghoa sangat besar, dan semua orang, terlepas dari suku maupun agama, ikut merayakan hari besar Tionghoa. Benar-benar toleran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun