Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 19: Nusa Tenggara Timur, Provinsi yang Mencintai Komodo dan Potensi Wisata Budaya

9 November 2024   20:46 Diperbarui: 9 November 2024   21:09 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


4. #TEKANAN (Teman Makan Anda): Suri Ikun dan Dua Burung
Kita memang sengaja tidak membahas makanan khas NTT karena sudah kita bahas di bagian divisi administratif yang membentuk NTT, tetapi kita masih akan memaparkan salah satu dongeng khas NTT untuk didengarkan sambil melahap sepiring jagung bose, nasi jagung khas Timor. Judulnya Suri Ikun dan Dua Burung.

"Suri Ikun, Suri Ikun... mengapa engkau takut akan hantu?"

Suri Ikun dikisahkan sebagai seorang pemuda yang lugu dan baik hati. Dia besar dengan 13 abang dan kakak perempuan serta kedua orangtuanya yang bekerja bercocok tanam di kebun mereka yang luas di Pulau Timor. Berbeda dengan Suri Ikun, keenam saudara lelakinya cenderung pemalas dan penakut, namun Suri Ikun adalah seorang insan yang jujur dan pemberani.

Suatu hari, kebun keluarga Suri Ikun diserang oleh seekor babi hutan yang merusak banyak tanaman, sehingga membuat mereka gagal panen. Ayah Suri Ikun sangat khawatir tentang bagaimana beliau akan memenuhi kebutuhan keluarganya. Tiba-tiba, Suri Ikun yang menguping mendekati kedua orangtuanya dan mengusulkan dia dan keenam abangnya bergiliran menjaga kebun dari serangan babi hutan. Hal ini membuat keenam abang Suri Ikun geram, karena mereka sangat takut akan babi hutan, dan hanya Suri Ikun sendiri yang pemberani.

Akhirnya Suri Ikun dan keenam abangnya bergiliran menjaga kebun dari serangan babi hutan. Akan tetapi, karena keenam abang Suri Ikun sangat takut akan babi hutan, mereka mengatur siasat licik agar hanya Suri Ikun yang menjaga kebun. Setiap berhasil membunuh babi hutan dengan panahnya, Suri Ikun membawa babi hutan itu ke rumah untuk dimasak. Namun, abang-abangnya membagi daging babi hutan tersebut dengan licik, sehingga Suri Ikun hanya disisakan kepala babi hutan tanpa daging. Namun, Suri Ikun ikhlas, karena dia tidak suka makan babi hutan.

Semakin hari, Suri Ikun yang baik hati semakin menyita perhatian orangtua dan kakak-kakak perempuannya sehingga abang-abangnya mulai iri akan Suri Ikun. Suatu hari, keenam abangnya mengatur rencana jahat untuk mencelakakan Suri Ikun. Malam itu mereka berangkat ke tengah hutan. Begitu sampai di dalam hutan, Suri Ikun diam-diam ditinggalkan abang-abangnya sendirian. Dia menangis ketakutan dan mulai putus asa memanggil abang-abangnya, namun setiap kali dia memanggil mereka, yang menjawab panggilannya adalah hantu-hantu hutan.

Hantu-hantu tersebut berjumlah sangat banyak dan tak terkendali. Mereka memberi makan Suri Ikun yang berbadan kurus kecil agar cepat besar dan gemuk. Hingga suatu hari, datanglah dua ekor burung kecil ke pangkuan Suri Ikun yang sedih terperangkap dalam gua. Mereka terluka parah dan sekarat. Suri Ikun merawat dua burung tersebut hingga sembuh, dan ajaibnya, kedua burung ini tumbuh besar dan kuat. Untuk membalas budi Suri Ikun, mereka membebaskan dia dari hantu-hantu hutan.

Suri Ikun dibawa ke sebuah istana sebagai balas budi kebaikannya sekaligus hadiah bagi anak yang mulia hatinya. Istana itu berisi pengawal yang gagah lagi setia, permaisuri, para dayang, dan sejumlah rakyat yang baik. Tinggallah Suri Ikun dalam istana itu hingga akhir hayatnya.

5. Pahlawan Nasional dari NTT
Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Yohannes adalah pahlawan nasional dari Nusa Tenggara Timur. Beliau adalah ahli radiologi pertama di Indonesia, guru besar radiologi, dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia serta Wakil Ketua Senat Universitas Indonesia. Sebagai politikus, Yohannes pernah menjadi Ketua Umum Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Beliau lahir di Termanu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Hindia Belanda pada 16 Juli 1895 dan meninggal pada 4 September 1952 di Den Haag, Belanda.

Sebagai dokter Indonesia pertama yang mempelajari ilmu radiologi di Belanda, beliau menjadi ahli rontgen pertama di Indonesia. Pengetahuan dan keahliannya dalam bidang ini sangat krusial dalam mendiagnosis berbagai penyakit dan memberikan perawatan yang lebih tepat. Radiologi adalah disiplin ilmu kedokteran yang memanfaatkan pencitraan medis untuk mendiagnosis penyakit dan memandu pengobatannya, biasanya menggunakan rontgen atau sinar X. Orang yang mempelajari radiologi disebut radiolog, dan mereka biasanya membantu melacak letak tumor otak atau kondisi paru-paru seseorang.

Selain berkontribusi di bidang kesehatan, Yohannes juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau mendirikan Badan Persiapan Persatuan Kristen (BPPK) bersama Sam Ratulangi, pahlawan asal Sulawesi Utara, pada masa pendudukan Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun