Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 15: Daerah Istimewa Yogyakarta, Kerajaan yang Istimewanya Benar-benar Tiada Tara

29 September 2024   15:51 Diperbarui: 8 Oktober 2024   19:35 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Bangsal Kencono, rumah adat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (sumber: Pariwisata Indonesia)

4. #TEKANAN (Teman Makan Anda): Roro Jonggrang
Sambil menyantap penganan khas Jogja, kita akan menyimak salah satu cerita daerah dari Jogja. Kita mungkin tahu adanya Candi Prambanan, yang sebagaimana kita bahas sebelumnya, merupakan sebuah Warisan Budaya UNESCO. Salah satu candi di kompleks Candi Prambanan adalah Candi Roro Jonggrang. Nah, kita akan menyimak kisah Roro Jonggrang, yang diyakini merupakan asal-usul terbentuknya Candi Prambanan yang terkenal itu.

Alkisah, di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Baka, seorang raksasa pemakan manusia, dia memiliki seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Di sebelahnya, terdapat Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Prabu Damar Maya yang memiliki seorang putra yang sangat gagah perkasa dan sakti bernama Bandung Bondowoso.

Prabu Baka menyerukan perang kepada Kerajaan Pengging untuk memperluas kekuasaan kerajaannya. Pertempuran ini mengakibatkan kematian, kelaparan, dan kerugian secara materi. Untuk menghentikan pertempuran, Bandung Bondowoso dikirim oleh sang ayah, Prabu Damar Maya, untuk menghadapi Prabu Baka. Dengan kesaktiannya, Prabu Baka berhasil dikalahkan oleh Bandung Bondowoso. Setelah mendengar berita kematian Prabu Baka, Patih Gupala kembali ke Kerajaan Baka dan melaporkan berita tersebut kepada Roro Jonggrang, yang menangisi kematian sang ayah.

Ketika Bandung Bondowoso tengah menyerbu keraton Kerajaan Baka yang telah jatuh, dia bertemu dengan Roro Jonggrang dan jatuh cinta pada kecantikan sang putri. Akhirnya Bandung Bondowoso melamar Roro Jonggrang, namun ditolak karena sang putri tak mau menikahi pembunuh ayahnya. Namun karena terus memaksa, akhirnya Roro Jonggrang luluh dan mengajukan syarat kepada Bandung Bondowoso sebelum resmi menikahinya. Pertama, Bandung Bondowoso harus membuat sumur yang dinamakan Jalatunda, dan kemudian membangun seribu candi dalam semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya.

Sumur Jalatunda mampu dia selesaikan dengan sangat mudah, namun kemudian Bandung Bondowoso diperdaya oleh Roro Jonggrang untuk turun ke dalam sumur. Patih Gupala kemudian menutup sumur Jalatunda dengan sebongkah batu, namun secara ajaib Bandung Bondowoso bisa keluar.

Tibalah saatnya membangun seribu candi dalam semalam. Bandung Bondowoso meminta bantuan makhluk halus untuk mempermudahnya dalam membangun seribu candi. Ketika Roro Jonggrang mendengar kabar bahwa Bandung Bondowoso hampir selesai membangun seribu candi, dia segera membangunkan dayang-dayangnya dan memerintahkan mereka untuk membakar tumpukan jerami di sisi timur. Para makhluk halus ketakutan ketika mendengar bahwa sang mentari akan segera terbit, maka Bandung Bondowoso gagal membangun seribu candi, hanya bisa membangun 999. Karena marah dicurangi oleh Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso mengutuknya menjadi sebuah candi. Candi inilah yang sekarang kita kenal sebagai Candi Sewu... candi keseribu yang dibangun Bandung Bondowoso.

Candi Sewu diyakini sebagai jelmaan Roro Jonggrang. (sumber: Alodia Tour)
Candi Sewu diyakini sebagai jelmaan Roro Jonggrang. (sumber: Alodia Tour)

5. Pahlawan Nasional dari Jogja
Daerah Istimewa Yogyakarta juga merupakan tempat lahirnya pahlawan-pahlawan nasional Indonesia yang berjasa pada negara. Inilah mereka:

1. Ki Hajar Dewantara
2. KH. Ahmad Dahlan
3. Pangeran Diponegoro
4. Dr. Wahidin Sudirohusodo
5. Sultan Agung Hanyokrokusumo
6. KH. Fakhruddin
7. RM. Surjopranoto
8. Marsda (Anm.) Mas Agustinus Adisutjipto

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Beliau merupakan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan belanda. Setiap tanggal 2 Mei, yang merupakan hari lahir Ki Hajar Dewantara, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pada hari ini kita merefleksikan pentingnya pendidikan bagi semua orang Indonesia.

Kesimpulan: Daerah Istimewa Yogyakarta benar-benar kerajaan yang istimewanya tiada tara. Provinsi ini hanya memiliki lima kabupaten dan kota, namun dengan dinaungi bayangan Gunung Merapi, kasih sayang provinsi ini tiada habisnya untuk 3,4 juta rakyatnya, dari keturunan kerajaan hingga orang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun