Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 15: Daerah Istimewa Yogyakarta, Kerajaan yang Istimewanya Benar-benar Tiada Tara

29 September 2024   15:51 Diperbarui: 29 September 2024   15:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yogyakarta International Airport di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo. (sumber: yogyakarta-airport.co.id)

First and foremost, apalah arti membicarakan Jogja tanpa membicarakan makanan khasnya yang sudah menjadi ikon tersendiri bagi Kota Pelajar, yaitu gudeg atau nasi gudeg. Gudeg adalah hidangan khas Jogja yang terbuat dari nangka muda dimasak santan. Biasanya, nasi gudeg disajikan bersama areh, baceman, telur pindang, ayam kampung, tahu-tempe, dan sambal krecek. Cocok untuk grown man seperti saya, karena ini masakan paket komplit dengan gizi lengkap. Makanan Jawa cenderung lebih condong ke rasa manis daripada pedas, dan gudeg rasanya sangat manis dan gurih.

Gudeg, the pride and glory of Jogja. (sumber: TIMES Indonesia)
Gudeg, the pride and glory of Jogja. (sumber: TIMES Indonesia)
Makanan khas Jogja tak hanya gudeg. Ada pula ayam kalasan, yang memang berasal dari Kapanewon Kalasan, Sleman. Cara memasaknya adalah yaitu ayam diungkep dengan air kelapa. Karena diungkep dengan air kelapa inilah ayam goreng kalasan mendapatkan rasa khasnya yang manis lagi lezat.

Ayam kalasan. (sumber: Natural Poultry)
Ayam kalasan. (sumber: Natural Poultry)

Mie jawa juga dapat dengan mudah ditemukan di pinggiran jalan Jogja. Mie jawa dapat dimasak rebus, goreng, atau bahkan godhog. Namun Anda tidak perlu jauh-jauh ke Jogja untuk makan mie jawa; sekarang ini hampir semua kota di Indonesia menjajakan mie jawa. Hanya saja... makan mie tidak boleh kebanyakan atau keseringan. Boleh tetapi kalau sekali-sekali saja, walaupun tidak banyak MSG-nya dan dimasak secara semula jadi. Terutama untuk anak kecil. Kita yang sudah punya anak, tidak berhak melarang anak kita makan penganan mie apa pun, bahkan yang bukan mie instan, hanya jangan keseringan. Yang penting tetap makan empat sehat lima sempurna. Mie, jadikanlah pengganti nasi.

Mie jawa goreng yang nikmat. (sumber: detikFood)
Mie jawa goreng yang nikmat. (sumber: detikFood)

Untuk minuman khas Jogja juga banyak pilihan. Salah satunya adalah kopi joss, yang dapat dengan mudah ditemukan di angkringan-angkringan. Yang unik dari cara membuatnya adalah kopi joss ini dimasak dengan cara dicelupkan arang yang tengah membara. Kopi joss berfungsi sebagai anti-inflamasi dan mengobati masalah pencernaan, sehingga tidak membuat gemuk karena manisnya juga pas.

Di acara "Battle Trip", Seventeen menyempatkan diri mencoba kopi joss ini. Waduh, apakah Noctis dari Final Fantasy XV meminum ini juga sehari-hari setelah bertarung melawan musuh di Eos?

Kopi joss, kopi arang khas Jogja. (sumber: IDN Times)
Kopi joss, kopi arang khas Jogja. (sumber: IDN Times)

Ada pula wedang ronde, yang merupakan ramuan air jahe dengan penganan bulat-bulat berisi gula merah di dalamnya. Minuman ini enak diminum hangat-hangat, ketika hujan sedang turun di sekitar Jalan Malioboro dan Anda ingin minum yang hangat-hangat.

Wedang ronde. (sumber: IDN Times)
Wedang ronde. (sumber: IDN Times)

4. #TEKANAN (Teman Makan Anda): Roro Jonggrang
Sambil menyantap penganan khas Jogja, kita akan menyimak salah satu cerita daerah dari Jogja. Kita mungkin tahu adanya Candi Prambanan, yang sebagaimana kita bahas sebelumnya, merupakan sebuah Warisan Budaya UNESCO. Salah satu candi di kompleks Candi Prambanan adalah Candi Roro Jonggrang. Nah, kita akan menyimak kisah Roro Jonggrang, yang diyakini merupakan asal-usul terbentuknya Candi Prambanan yang terkenal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun