Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 15: Daerah Istimewa Yogyakarta, Kerajaan yang Istimewanya Benar-benar Tiada Tara

29 September 2024   15:51 Diperbarui: 29 September 2024   15:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung perkutut merupakan burung kesayangan para pangeran Keraton Jogja. (sumber: TIMES Indonesia)


Senjata tradisional Jogja adalah keris, yang sebagaimana telah kita jelaskan dalam episode Jawa Tengah, adalah salah satu Warisan Budaya UNESCO. Ada empat keris pusaka di Keraton Jogja yang punya nilai sejarah tinggi, yaitu Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek, Keris Kanjeng Kyai Joko Piturun, Keris Kanjeng Kyai Pleret, dan Keris Kanjeng Kyai Baru Klinting.

Keris Jogja. (sumber: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia)
Keris Jogja. (sumber: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia)

Adapun rumah adat Jogja adalah rumah Bangsal Kencono, yang merupakan bangsal utama Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bangsal ini berbentuk joglo atau pendopo, yang dikelilingi halaman yang ditumbuhi oleh tanaman dan sangkar burung. Bangsal Kencono seluruhnya menjadi bagian dari cagar budaya. Bahkan Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta di Taman Mini Indonesia Indah merupakan replika skala penuh dari rumah Bangsal Kencono, yang menampilkan segala keunikan budaya Jogja.

Rumah Bangsal Kencono, rumah adat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (sumber: Pariwisata Indonesia)
Rumah Bangsal Kencono, rumah adat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (sumber: Pariwisata Indonesia)

Musik dan tari telah menjadi bagian dari budaya suku Jawa, dan lestari selama berabad-abad. Di episode sebelumnya kita telah mendengarkan lagu-lagu Jawa seperti "Cublak-cublak suweng", "Gundul-gundul pacul", dan "Suwe ora jamu". Nah, lagu Jawa di daerah Jawa Tengah dan Jogja sebenarnya sama, namun beberapa lagu Jawa di daerah Jogja erat kaitannya dengan Sunan Kalijaga, salah satu dari para Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Lagu-lagu seperti "Lir-ilir" dan "Sluku-sluku bathok" adalah ciptaan Sunan Kalijaga, yang berisi pesan tentang kehidupan.

Nama Sunan Kalijaga diabadikan sebagai nama salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Jogja, yaitu Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.



Selain itu ada juga lagu "Gambang suling" karya Ki Narto Sabdo, dan juga lagu "Padang bulan" karya Sunan Giri.



Sengaja tidak saya masukkan lagu-lagu pop Jawa seperti "Full senyum sayang"-nya Evan Loss atau "Cintamu sepahit topi miring"-nya Jogja Hip Hop Foundation, karena serial "Kenali Indonesiamu" hanya khusus membahas lagu daerah saja. Sungguh miris ketika lagu tradisional Indonesia tidak ada lagi yang menyanyikan. Faktanya, anak zaman sekarang lebih hafal lagu bahasa asing daripada lagu daerah. Kalau toh lagu Indonesia, mereka tahunya lagu-lagu pop dari artis seperti D'Masiv dan Nidji. Lagu daerah adalah harta nasional kita yang harus dijaga kelestariannya.

Adapun tari tradisional Jawa yang populer di Jogja adalah tari golek mataram dan tari Sendratari Ramayana.



Di episode sebelumnya saya lupa membahas alat musik apakah yang dipakai dalam musik tradisional Jawa, namun itu akan kita simpan untuk episode selanjutnya, karena kebetulan alat musik yang dipakai di Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur sama. Nanti kita akan lihat.

Setelah menikmati Jogja dari budayanya, kita akan mencicipi lezatnya makanan khas Jogja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun