Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 11: Banten, di Mana Sejarah dan Modernitas Berbaur

29 Agustus 2024   23:29 Diperbarui: 29 Agustus 2024   23:32 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kokoleceran, flora identitas Provinsi Banten. (sumber: RRI)

Ciputat, Kota Tangerang Selatan. (sumber: detikNews - detikcom)
Ciputat, Kota Tangerang Selatan. (sumber: detikNews - detikcom)

Dan itu dia, delapan kabupaten dan kota yang membentuk Provinsi Banten.

Sekarang kita akan meneroka Banten dari sisi sosial budaya.

Dari 10,6 juta penduduk Banten, kelompok etnis yang terbesar adalah suku Sunda. Suku Sunda Banten ini agak lain sedikit dari suku Sunda yang mendiami Provinsi Jawa Barat. Mereka bertutur dalam bahasa Sunda dialek Banten, yang mana lebih dekat dengan bahasa Sunda Kuno karena memiliki beberapa perbedaan leksikon, morfologi, dan fonologi dengan bahasa Sunda baku, dan memiliki karakteristik tertentu yang tidak dimiliki bahasa Sunda Priangan.

Suku Sunda Banten. (sumber: Kumparan)
Suku Sunda Banten. (sumber: Kumparan)

Yang menarik dari orang Sunda Banten adalah sebagian dari mereka memiliki gelar seperti Tubagus, Ratu, Entol, dan Nyi Ayu. Mereka memeluk agama Islam dan tidak bisa lepas dari budaya keislaman yang sangat kental, karena Banten memiliki sejarah sebagai salah satu kerajaan Islam terbesar di Indonesia.

Suku Sunda Banten mencakup 63,43% dari populasi Banten, kemudian diikuti oleh suku Jawa, Betawi, Tionghoa, Melayu, Batak, Minangkabau, Lampung, dll. But definitely try not to miss on the ethnic group that makes Banten stand out from the rest of Java. Adalah suku Badui, sekelompok masyarakat adat Sunda yang tinggal di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak. Dengan populasi sekitar 26.000 orang, mereka hidup menutup diri dari dunia luar dan juga memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan, khususnya penduduk Badui Dalam.

Sekitar 99% orang Badui menganut kepercayaan Sunda Wiwitan, kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur yang bersatu dengan alam yang dianut oleh orang asli Sunda. Sedangkan 1% di antaranya memeluk agama Islam.

Orang Badui bertutur dalam bahasa Sunda dialek Badui. Mereka tidak bersekolah, karena pendidikan formal berlawanan dengan adat istiadat mereka. Mereka juga tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan dalam tuturan lisan saja.

Suku Badui membuat Banten stand out dari provinsi lainnya di Pulau Jawa. (sumber: CNN Indonesia)
Suku Badui membuat Banten stand out dari provinsi lainnya di Pulau Jawa. (sumber: CNN Indonesia)
Sekarang kita akan membahas bahasa. Video berikut membahas bahasa Sunda Banten dan perbedaannya dengan bahasa Sunda Priangan. Pengunggahnya adalah saluran YouTube "TheBudakBageur".


Di Serang dan Cilegon, sebagian besar penduduknya adalah orang Jawa, dan mereka bertutur dalam bahasa Jawa Serang. Bahasa Jawa Serang disebut juga bahasa Bebasan oleh penutur setempat. Dialeknya jika diperhatikan agak mirip dengan bahasa Jawa Indramayu dan Cirebon. Berikut adalah video yang menunjukkan percakapan dalam bahasa Jawa Serang, yang diunggah oleh saluran YouTube "HanJAi (HananJaiAin)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun