Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 9: Terkenal Karena Film Laskar Pelangi, Inilah Kepulauan Bangka Belitung

26 Agustus 2024   22:23 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:25 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon nyatoh (Palaquium rostratum), flora khas Kepulauan Bangka Belitung. (sumber: Mongabay)

Dari segi seni budaya, musik dan tarian tradisional Bangka Belitung masih terpengaruh tradisi Sumatera Selatan, namun dicampur dengan musik tradisional Melayu. Lagu tradisional Bangka Belitung yang terkenal di antaranya adalah "Yok miak" dan "Zapin serumpun sebalai".



Tarian tradisional Bangka Belitung yang terkenal adalah tari sambut. Tari ini biasanya dibawakan saat ada tetamu kehormatan yang datang berkunjung.


Alat musik dambus biasanya dipakai untuk mengiringi lagu-lagu khas Bangka Belitung.


Untuk makanan, Bangka Belitung memiliki sambal yang khas terbuat dari ikan yang difermentasikan. Namanya rusip. Cara membuatnya yaitu ikan yang telah dibersihkan akan dicampur bersama garam dan gula merah yang diawetkan. Setelah ikan terfermentasi dan menghasilkan bau asam, kemudian dicampurkan dengan jeruk kunci, bawang merah, dan cabai. Rusip biasa dimakan dengan sayur-sayuran untuk diet yang seimbang. Namun, pempek juga dapat ditemukan.

Rusip, sambal ikan fermentasi khas Bangka Belitung. (sumber: Cookpad)
Rusip, sambal ikan fermentasi khas Bangka Belitung. (sumber: Cookpad)

Tentunya menyantap rusip akan lebih lezat jika ditemani dua benda: nasi dan salah satu cerita rakyat Bangka Belitung. Judul cerita ini ialah "Kelingking". Cerita ini mirip dengan dongeng Tom Thumb di Eropa.

Alkisah, di sebuah desa di Pulau Belitung, hiduplah sepasang suami-istri miskin yang belum dikaruniai anak. Setiap malam, mereka berdua berdoa kepada Tuhan agar segera mendapatkan keturunan. Tuhan mendengarkan permintaan mereka, dan selang beberapa bulan setelah hamil, sang istri pun melahirkan seorang bayi lelaki. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika melihat bayi yang keluar dari rahim sang istri hanya sebesar kelingking. Meski demikian, mereka tetap merawat bayi itu dengan penuh kasih sayang hingga dia besar.

Tahun demi tahun berganti, namun anak itu tetap sebesar kelingking. Sehingga, orangtuanya memberi dia nama si Kelingking. Ketika dia beranjak besar, Kelingking memiliki nafsu makan yang sangat besar untuk anak sekecil dia. Sekali makan, dia dapat menghabiskan secanting nasi, bahkan terkadang masih kurang. Orangtua Kelingking bingung, bagaimana anak sekecil itu mempunyai nafsu makan sebesar itu, bahkan makanan di rumah hanya cukup untuk dia saja.

Oleh karena tidak bisa menghidupi Kelingking, orangtuanya sepakat untuk menghapus dia dari kehidupan mereka. Berbagai cara mereka lakukan, seperti menebang pohon dan menimpanya dengan batu. Namun setiap kali mereka mencoba membunuh Kelingking, dia selalu selamat, dan bahkan memikul kayu dan batu yang menimpanya dengan tubuhnya sendiri, kemudian menghabiskan nasi secanting.

Dari situ orangtua Kelingking menyadari bahwa anak mereka istimewa, memiliki kekuatan yang tidak dimiliki orang-orang biasa, dan rajin membantu ayahnya. Berkat Kelingking, pekerjaan berat ayahnya lebih cepat selesai. Mereka pun menerima Kelingking sebagai anak lagi di rumah mereka.

Adapun tokoh Bangka yang menjadi pahlawan nasional Indonesia adalah Depati Amir. Beliau dikenal sebagai sosok yang tangguh dalam melawan Belanda yang mulai membuat parit-parit penambangan timah di Pulau Bangka, membuat beliau menjadi ancaman bagi Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun