Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 7, Pesona Bengkulu Bukan Hanya di Bunga Rafflesia

23 Agustus 2024   23:29 Diperbarui: 23 Agustus 2024   23:58 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita mulai dengan suku Rejang, salah satu penduduk asli Bengkulu. Persebaran mereka meliputi lima kabupaten, yaitu Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Rejang Lebong. Mereka adalah masyarakat dwibahasa; mereka bertutur dalam bahasa Rejang dan juga berbahasa Melayu sebagai bahasa kedua.

Suku Rejang adalah salah satu penduduk asli Provinsi Bengkulu. (sumber: ANTARA News Bengkulu)
Suku Rejang adalah salah satu penduduk asli Provinsi Bengkulu. (sumber: ANTARA News Bengkulu)

Suku Serawai adalah suku bangsa asli Bengkulu dengan populasi terbesar kedua yang hidup di provinsi tersebut. Sebagian besar dari mereka mendiami Kabupaten Bengkulu Selatan. Mereka bertutur dalam dialek bahasa Melayu Tengah. Suku Serawai diyakini berasal dari leluhur Si Pahit Lidah, salah satu tokoh folklore Sumatera Selatan.

Suku Serawai diyakini berasal dari leluhur Si Pahit Lidah. (sumber: Radar Kaur)
Suku Serawai diyakini berasal dari leluhur Si Pahit Lidah. (sumber: Radar Kaur)
Dan last but not least, ada suku Melayu Bengkulu. Lagi-lagi, suku Melayu dapat dengan mudah ditemukan di pelbagai daerah di Indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan. Di Bengkulu, suku Melayu terbagi menjadi sub-suku Melayu Pekal, Melayu Tinggi, Bulang, Lembak, Serawai, Rejang, dan Melayu Mukomuko. Mereka berbahasa Melayu dengan dialek Melayu Tengah.

Pernikahan adat Melayu Bengkulu. (sumber: Sering Jalan)
Pernikahan adat Melayu Bengkulu. (sumber: Sering Jalan)

Seperti provinsi lainnya, masyarakat Bengkulu membutuhkan senjata tradisional untuk berperang dan rumah tradisional untuk berteduh. Senjata tradisional Bengkulu dinamakan rudus. Bentuknya mirip rencong dari Aceh, sejenis pisau berbentuk huruf L. Bahkan senjata rudus dapat ditemui di lambang Provinsi Bengkulu.

Senjata rudus, senjata tradisional Bengkulu. (sumber: pagaralampos.com)
Senjata rudus, senjata tradisional Bengkulu. (sumber: pagaralampos.com)

Adapun rumah tradisional Bengkulu dinamakan Rumah Bubungan Lima. Di sinilah suku Melayu Bengkulu melakukan pertemuan adat atau tinggal. Di bawah ini adalah gambar Rumah Bubungan Lima yang saya gambar sendiri di Adobe Photoshop beserta deskripsi singkatnya.

Rumah Bubungan Lima, rumah adat Provinsi Bengkulu. (sumber: Dokpri)
Rumah Bubungan Lima, rumah adat Provinsi Bengkulu. (sumber: Dokpri)

Aspek sosial budaya lainnya yang mencerminkan kehidupan masyarakat Bengkulu adalah seni musik dan tari. Dua lagu tradisional Provinsi Bengkulu yang paling terkenal adalah "Lalan belek" dan "Jibeak awieo". Keduanya adalah lagu tradisional suku Rejang.



Bengkulu juga sarat akan tarian tradisional, salah satunya yaitu tari andun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun