Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 7, Pesona Bengkulu Bukan Hanya di Bunga Rafflesia

23 Agustus 2024   23:29 Diperbarui: 23 Agustus 2024   23:58 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesuai janji, serial "Kenali Indonesiamu" hari ini akan kita lanjutkan dengan membahas Provinsi Bengkulu.

Now, ketika seseorang menyebutkan nama "Sumatera", kebanyakan orang memikirkan Aceh, Medan, Padang, Batam, atau Palembang. Dan saya sebenarnya fine-fine saja dengan orang yang berpikir demikian ketika disebutkan nama Sumatera. But what if I told you Sumatera memiliki sebuah provinsi yang pesonanya lebih dari bunga Rafflesia yang berbau menyengat itu dan merupakan tempat lahir sang penjahit bendera Sang Saka Merah Putih? Yap, itulah Provinsi Bengkulu.

Bengkulu terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera. Secara geografis, letak provinsi terkecil ketiga di Pulau Sumatera ini berbatasan dengan Samudera Hindia di barat, Provinsi Sumatera Barat di utara, Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan di timur, dan Provinsi Lampung di selatan. Ibukota provinsi ini namanya sama dengan provinsinya, yaitu Kota Bengkulu.

Oh ya, selama kita meneroka Indonesia di serial "Kenali Indonesiamu" ini, kita belum menjelaskan flora dan fauna khas setiap provinsi di Indonesia. Entah saya lupa atau memang tidak minat. Tetapi kita akan membahasnya mulai episode ini, karena flora dan fauna Indonesia merupakan bagian dari keindahan alam Indonesia yang harus terus dilestarikan agar tidak punah.

Flora khas Provinsi Bengkulu adalah bunga suweg raksasa (Amorphophallus titanum), yang berciri khas berbau seperti mayat yang sedang membusuk. Dan sebenarnya bau busuk yang mereka keluarkan ini ada fungsinya, yaitu untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.

Bunga suweg raksasa (Amorphophallus titanum), flora khas Provinsi Bengkulu. (sumber: ksdae - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Bunga suweg raksasa (Amorphophallus titanum), flora khas Provinsi Bengkulu. (sumber: ksdae - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Adapun fauna khas Bengkulu adalah beruang madu (Helarctos malayanus). Beruang yang berciri khas berbulu hitam ini adalah spesies beruang terkecil di dunia. Beruang madu adalah hewan omnivora atau pemakan segala. Makanan mereka berupa buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis di habitat mereka. Mereka juga makan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. Lidah mereka yang panjang membantu mereka untuk memakan madu. Beruang madu, atau yang mana dalam bahasa Inggris disebut sun bear, adalah hewan terancam punah.

Beruang madu, spesies beruang terkecil dan fauna khas Provinsi Bengkulu. (sumber: Animalium)
Beruang madu, spesies beruang terkecil dan fauna khas Provinsi Bengkulu. (sumber: Animalium)

Tetapi tentu saja, the pride and glory of Bengkulu adalah bunga besar berbau busuk lainnya, yaitu bunga Rafflesia arnoldii. Disebut juga bunga padma raksasa, bunga ini mekar tanpa daun, akar, atau batang. Selain itu, bunga ini juga tumbuh dan bergantung pada inang di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma. Karena tidak memiliki daun, bunga Rafflesia tidak mampu berfotosintesis. Bau busuk yang dikeluarkan bunga ini berguna untuk mengundang serangga dan lalat untuk menyerbuki bunga ini sehingga dapat bertumbuh kembang.

Bunga Rafflesia arnoldii menjadi tumbuhan kebanggaan Provinsi Bengkulu. Bau busuknya mengundang serangga dan lalat untuk menyerbuki bunga ini. (sumber: ANTARA News)
Bunga Rafflesia arnoldii menjadi tumbuhan kebanggaan Provinsi Bengkulu. Bau busuknya mengundang serangga dan lalat untuk menyerbuki bunga ini. (sumber: ANTARA News)
Salah satu komoditas utama Provinsi Bengkulu adalah kopi, khususnya tipe arabika dan robusta. Kopi arabika umumnya tumbuh di daerah dengan ketinggian 2,5 hingga kurang dari 5 meter, sedangkan kopi robusta bisa tumbuh di daerah berketinggian lebih dari 5 meter. Di Bengkulu, petani kopi banyak dijumpai di daerah seperti Kabupaten Rejang Lebong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun