Gonggong (Laevistrombus canarium) adalah sejenis siput laut yang dimasak menjadi salah satu kuliner favorit di Kota Batam. Biasa dimasak rebus, dalam setiap 100 gram gonggong rebus terkandung 47,48% protein (elok untuk anak dalam masa pertumbuhan) dan 24,95% kolesterol.
Mie lendir adalah olahan mie khas Kota Tanjungpinang. Ciri khasnya terletak pada kuahnya yang kental berwarna cokelat, karena dicampurkan beberapa bahan seperti kacang tanah dan ubi jalar. Mie lendir ini rasanya sangat gurih. Biasanya makanan ini dijajakan di warung-warung makanan di pinggiran jalan Kota Tanjungpinang.
Menyantap kedua makanan tersebut akan lebih lezat jika ditemani dengan salah satu cerita rakyat Kepulauan Riau. Judulnya "Putri Pandan Berduri", folklore suku Laut.
Alkisah, di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, suku Laut dipimpin oleh seseorang bernama Batin Lagoi, seorang yang sangat santun dan memimpin dengan adil. Tutur katanya yang lemah lembut membuat Batin Lagoi disegani dan dicintai oleh orang-orang Laut.
Suatu hari, ketika Batin Lagoi sedang menyusuri pantai yang ditumbuhi semak pandan, dia mendengar sayup-sayup tangisan seorang bayi. Lambat laun, suara tangisan bayi tersebut terdengar semakin jelas dan keras. Ketika dia menyibak semak, Batin Lagoi terkejut melihat seorang bayi perempuan. Karena tidak mengetahui siapa yang meletakkan bayi itu di atas dedaunan, Batin Lagoi memutuskan merawat bayi itu seperti anaknya sendiri. Diberinya nama Putri Pandan Berduri karena memang ditemukan di antara semak pandan berduri.
Bertahun-tahun pun berlalu, dan Putri Pandan Berduri tumbuh menjadi wanita muda yang cantik jelita. Tutur katanya yang lemah lembut, sikapnya yang sopan, anggun, dan santun, serta parasnya yang menawan membuat masyarakat suku Laut sangat mencintainya. Banyak pemuda yang terpikat pada kecantikan Putri Pandan Berduri, salah satunya adalah pedagang bernama Jenang Perkasa.
Jenang Perkasa yang merupakan pendatang dari Pulau Galang cepat menyesuaikan diri. Sikapnya yang sopan dan gaya bahasanya yang halus membuatnya dikagumi setiap orang. Cerita tentangnya sampai ke tangan Batin Lagoi. Jenang Perkasa pun segera menyetujui tawaran Batin Lagoi untuk dinikahkan dengan Putri Pandan Berduri.
Akhirnya, Putri Pandan Berduri dan Jenang Perkasa menikah. Jenang Perkasa pun menjadi pemimpin Pulau Bintan. Mereka dikaruniai tiga anak lelaki yang diberi nama dengan adat kesukuan. Mereka adalah Batin Mantang, Batin Mapoi, dan Kelong. Ketika dewasa, mereka menjadi kepala suku di Pulau Bintan; Batin Mantang menjadi kepala suku di utara, Batin Mapoi di barat, dan Kelong di timur. Adapun adat suku Laut tetap menjadi pedoman bagi mereka, bahkan setelah mereka tiada.
Sebagai epilog, kita akan mengungkap siapa anggota asal Kepulauan Riau yang menjadi bagian dari subdivisi Sumatera di divisi Indonesia skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein, yang mana tugasnya adalah mendampingi Jiyoon dan Isa saat Weeekly berada dalam misi penting di tengah-tengah fieldtrip mereka di region Baruna, di "A Musical Revolution 3" tahun depan. Dia adalah Tiara Wijaya, gadis usia 17 tahun asal Batam. Saat Tiara pertama kali memperkenalkan dirinya kepada para anggota Weeekly, mereka benar-benar jatuh cinta dengan keindahan rambut hitam panjangnya. Sebagai masyarakat Kepulauan Riau yang beradaptasi dengan kehidupan pulau, Tiara pandai berenang.