Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 5: Kepulauan Riau, Raja Minyak di Selat Malaka yang Penuh Kompleksitas

21 Agustus 2024   22:02 Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:12 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramba jaring apung. (sumber: Ekonomi - Bisnis.com)

Suku Laut menghuni Kepulauan Riau. Kebanyakan di antara mereka tinggal di rumah panggung di atas laut. Mereka adalah nelayan dan pelaut ulung, dan sumber penghidupan mereka bergantung kepada memancing ikan dan menjualnya ke pasar.

Suku Laut, pelaut dan nelayan ulung di Kepulauan Riau. (sumber: Lintaskepri)
Suku Laut, pelaut dan nelayan ulung di Kepulauan Riau. (sumber: Lintaskepri)

Rumah adat Kepulauan Riau adalah Rumah Belah Bubung. Berikut adalah gambar Rumah Belah Bubung yang saya gambar sendiri di Adobe Photoshop beserta deskripsinya.

Rumah Belah Bubung, rumah adat Kepulauan Riau. (sumber: Dokpri)
Rumah Belah Bubung, rumah adat Kepulauan Riau. (sumber: Dokpri)

Senjata tradisional dari Kepulauan Riau adalah keris tumbuk lada.

Senjata keris tumbuk lada. (sumber: Hobikoe)
Senjata keris tumbuk lada. (sumber: Hobikoe)

Secara seni budaya, kesenian tradisional Kepulauan Riau hampir tidak ada bedanya dengan Riau. Mereka masih memegang erat akar kebudayaan Melayu mereka lewat musik gambus, tari zapin, tari mak yong, dan lagu "Soleram". Namun yang ingin saya bagikan adalah satu tarian tradisional Kepulauan Riau, yaitu tari joget lambak. Tarian ini juga ditarikan di Riau, di daratan utama Sumatera.


Kesenian gurindam dua belas, salah satu syair Melayu lama yang masih lestari hingga sekarang, juga populer di kalangan suku Melayu Kepulauan Riau. Gurindam dua belas dikarang oleh penyair Raja Ali Haji dan memiliki dua belas pasal. Syair ini ditulis dan diselesaikan di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Adapun Raja Ali Haji, sosok di balik syair ini, adalah seorang sastrawan, pahlawan nasional, dan bangsawan dari Kesultanan Lingga yang kini menjadi wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Acara TV "Pustaka Anak Nusantara" yang tampil di tahun 2000-an awal mendokumentasikan tentang kesenian gurindam dua belas ini dengan sangat baik. Episode tentang gurindam dua belas ini menceritakan tentang Ihsan, seorang anak suku Melayu yang hidup di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.


Salah satu lagu daerah Kepulauan Riau yang terkenal adalah "Segantang lada". To be fair, saya baru tahu soal lagu ini ketika menulis tentang artikel ini.


Mengenai kuliner Kepulauan Riau, hampir tidak ada bedanya juga dengan kuliner khas Riau, tetapi mungkin mereka makan lebih banyak ikan karena hidup melaut dan menangkap ikan, jadi ikan dan hasil budidaya laut lainnya menjadi sumber protein yang bagus untuk masyarakat Kepri. Namun ada dua makanan khas Kepri yang lezat: gonggong dan mie lendir. Saya juga baru mengetahui tentang dua makanan ini sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun