Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 4: Pengaruh Budaya Melayu Masih Kental di Riau

20 Agustus 2024   21:54 Diperbarui: 20 Agustus 2024   22:50 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolu kemojo khas Pekanbaru. (sumber: IDN Times)
Bolu kemojo khas Pekanbaru. (sumber: IDN Times)

Tentunya sesudah makan jangan lupa minum. Ada empat minuman khas Riau yang enak dan menyegarkan. Yang pertama adalah es air mata pengantin, yang menggunakan agar-agar tiga warna, nata de coco, dan selasih. Untuk menyajikannya digunakan sirup melon.

Es air mata pengantin. (sumber: cookpad.com)
Es air mata pengantin. (sumber: cookpad.com)

Yang kedua adalah es sarang burung, yang menggunakan nata de coco, selasih, dan sirup merah atau cocopandan. Kadang buah lain seperti leci juga ditambahkan.

Es sarang burung. (sumber: IDN Times)
Es sarang burung. (sumber: IDN Times)

Yang ketiga namanya memang agak menyeramkan. Namanya es laksamana mengamuk. Minuman ini menggunakan mangga kweni atau arumanis dan santan. Rasanya enak sekali.

Es laksamana mengamuk. (sumber: IDN Times)
Es laksamana mengamuk. (sumber: IDN Times)

Dan yang terakhir adalah jus jagung. Jus jagung ini sering menjadi minuman khas sejumlah restoran di Pekanbaru dan kota-kota lain di Riau. Bahan dasarnya tentu saja jagung. Jagung mengandung kalium, magnesium, dan antioksidan yang dapat membantu mengontrol tekanan darah.

Jus jagung khas Riau. (sumber: RiauInfo.com)
Jus jagung khas Riau. (sumber: RiauInfo.com)

Menyantap semua makanan dan minuman tersebut, alangkah enaknya jika sambil mendengarkan salah satu cerita daerah dari Riau, yaitu Si Lancang. Ceritanya mirip dengan cerita Malin Kundang dari Sumatera Barat, dengan pesan yang sama mengenai larangan durhaka terhadap orangtua.

Alkisah, di daerah Kampar, Riau, hiduplah seorang pemuda bernama Lancang. Dia hidup hanya berdua dengan ibunya di sebuah gubuk reot. Sehari-hari, Lancang menggembalakan ternak tetangganya, sedangkan ibunya menggarap ladang orang lain. Semua mereka kerjakan demi bisa makan sehari-hari karena ayah Lancang telah lama meninggal dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun