Sumatera Utara memiliki banyak cerita rakyat, dan salah satunya adalah ini. Tetapi sebelum itu, Anda pastinya tahu Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia? Danau ini terletak di tengah Provinsi Sumatera Utara. Di tengahnya terletak Pulau Samosir. Setiap tahun, ratusan ribu turis dalam dan luar negeri singgah ke danau ini dan mengagumi segala keindahannya.
Menurut legenda, percaya atau tidak, Danau Toba ini sebenarnya hasil dari sebuah pengingkaran janji. Alkisah, ada seorang pemuda Batak yatim piatu yang miskin bernama Toba. Kerjanya setiap hari bertani di ladang dan memancing. Semuanya dia lakukan demi bisa menghidupi dirinya sendiri. Suatu hari, ketika sedang memancing, dia menangkap seekor ikan berwarna kekuningan dengan sisik yang jika terkena cahaya matahari bisa mengeluarkan warna pelangi. Toba berpikir, sepertinya ikan tersebut enak dimasak. Langsunglah dia bawa ikan itu pulang ke rumahnya.
Ketika dia sampai di rumah, betapa terkejutnya ketika dia mendapati seorang wanita cantik sedang memasak di rumahnya. Ternyata wanita tersebut adalah hasil jelmaan ikan tangkapan si Toba. Wanita ini menjelaskan bahwa dia adalah seekor ikan yang terkena kutukan karena melanggar perintah tempat asalnya. Maka, ikan ini akan berubah wujud mengikuti sesiapa yang menyentuhnya. Bila tersentuh manusia, maka dia pun berubah menjadi manusia. Toba langsung jatuh cinta dan meminta wanita ini untuk menikahinya, dengan satu syarat: Toba harus menjaga rahasia bahwa wanita ini dulunya seekor ikan. Toba menyanggupinya.
Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang bayi lelaki yang lucu bernama Samosir. Namun, ketika beranjak besar, Samosir memiliki kebiasaan buruk; dia selalu merasa lapar. Entah berapa banyak makanan yang masuk ke dalam perutnya, dia tidak akan pernah merasa kenyang.
Suatu hari, karena lapar, Samosir memakan semua makanan yang ada di meja, termasuk jatah ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Ketika Toba pulang dari ladang, dia mendapati meja yang kosong tanpa makanan, marahlah hatinya. Karena lapar dan tak bisa menguasai diri, keluarlah kata-katanya yang kasar, "Dasar anak keturunan ikan!" Toba tidak tahu, dengan mengatakan itu dia sudah melanggar kepercayaan istrinya. Seketika itu juga, istri dan anak Toba menghilang dengan gaib.
Dari tanah bekas pijakan Samosir dan ibunya tiba-tiba mengucurlah air dari mata air. Lama-lama genangan air tersebut makin besar dan membanjiri tanah hingga membentuk danau. Danau inilah yang kita kenal sekarang sebagai Danau Toba.
Terakhir sekali, Sumatera Utara memiliki banyak pahlawan nasional, seperti:
- Patuan Bosar Ompu Pulo Batu Sinambela (Sisingamangaraja XII)
- Ferdinand Lumban Tobing
- K.H. Zainul Arifin
- Teungku Amir Hamzah
- H. Adam Malik
- Abdul Haris Nasution
- Mayjen TNI (Anm.) D.I. Panjaitan
- Tahi Bonar Simatupang
Sebagai penutup...
Di "A Musical Revolution 3", Jiyoon dan Isa akan dibantu oleh divisi Indonesia dari skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein di region Baruna, saat mereka dan anggota Weeekly lainnya sedang melakukan fieldtrip selama tujuh hari di sana. Anggota divisi Indonesia dari Sumatera Utara adalah Anna Hasibuan, seorang wanita muda usia 23 tahun asal Balige yang merupakan pemimpin dari subdivisi Sumatera. Anna memiliki sifat yang pemarah, jika berbicara seperti berteriak dan membentak (tipikal orang Batak), namun suaranya merdu. Dia cantik sekali. Dia memiliki sepasang mata yang bulat dan bersinar-sinar. Rambutnya kecokelatan, kulitnya putih, dan dia tidak tinggi juga tidak pendek (kira-kira 165 cm).
Anna adalah salah satu rekan kerja Chaehyun di Baruna TV, di mana dia bekerja sebagai juru kamera.
Stay tuned! Besok kita akan melanjutkan perjalanan kita ke Sumatera Barat, atau Ranah Minang.