Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

A Musical Revolution 2 (Bagian 6 - Akhir)

12 Mei 2024   02:09 Diperbarui: 12 Mei 2024   07:09 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebelumnya di "A Musical Revolution 2"...
Para anggota Weeekly telah mantap mengantongi izin dari pihak sekolah mereka, Asone Academy, untuk ke Paldea dan menyelamatkan leader tercinta mereka, Jiyoon. Sementara itu Isa patah hati ketika mengetahui sang mama, Anabel Cedar, dikutuk menjadi Koraidon dan menjadi bahan pameran tahunan di museum. Namun semua akan berubah ketika Isa dan Chaehyun diculik oleh seseorang berkostum gorila yang diperintahkan oleh Clavell untuk menjadikan mereka sandera. Kendati Weeekly unggul 6-0 dari serdadu Clavell, mereka kalah setelah Clavell menyerang mereka dan menyiarkan berita palsu bahwa semua anggota meninggal dibunuh oleh pasukannya.

- Bagian 6 -

Jiyoon, Eunchae, Jooyeon, dan Gaon masih mencoba melarikan diri dari gua besar di Area Zero, Paldea, dan mereka turun dengan seluncuran yang membawa mereka ke bagian terdalam gua. Tiba-tiba, mereka melihat sebuah Pokemon aneh. Bentuknya mirip Donphan, tetapi dicampur dinosaurus. Eunchae berhasil diterkamnya, namun Jiyoon melemparkan batu ke arah Great Tusk sehingga dia mengerang kesakitan dan Eunchae selamat. Namun lama kelamaan, mereka semakin banyak dan tak terkendali. Dan di titik ini Eunchae, Jooyeon, dan Gaon tersadar, oh, ini toh yang namanya Paradox Pokemon dan menyerupai Pokemon terdahulu yang datang dari masa lalu.

"We're surrounded!" kata Gaon.

"What are we gonna do now?!" kata Eunchae ketakutan.

"It reminded me! Jiyoon, lo bisa teleport kan? Kenapa lo gak teleport aja buat bawa kita keluar dari sini?!" tanya Jooyeon.

(musik: Gate - "Ulveham")

"Sure thing! Juy, ambilin gue merica," kata Jiyoon.

Jooyeon menurut dan Jiyoon langsung menghirup merica, sehingga dia bersin. Namun apa yang terjadi, kekuatan teleportasinya tidak muncul.

"Tunggu! Itu baru pemanasan," kata Jiyoon. Dia menghirup merica dengan lebih kuat sehingga bersin lebih keras. Tetap tidak keluar kekuatan teleportasinya.

"Satu kali lagi," kata Jiyoon. Dia menghirup merica dan kali ini menghirupnya dengan sangat kuat sehingga...

"Ah... ah... AH-CHOOOOOOOO!!!!!" Jiyoon bersin dengan sangat keras. Namun masih tidak terjadi apa-apa.

"Jiyoon, are you OK? You don't look so good," kata Jooyeon.

"Juy, gue baca ini. Kekuatan super para anggota Weeekly hanya bisa keluar jika mandi pake Biore. Gue inget banget apa yang terjadi sama Jiyoon kemaren, dia mandi pake sabun hotel, jadi kulitnya gak glowing dan kekuatan supernya langsung hilang sebelum 7 hari," kata Eunchae.

"What a rip," kata Gaon.

"I can't... teleport?!" kata Jiyoon sambil melihat telapak tangannya. Dia lalu menangis.

"Sabar, Yoon. Ntar kita cari cara untuk menyelamatkan diri dari gerombolan Paradox Pokemon ini," kata Jooyeon.

Tepat saat Jiyoon sedang menangis, tiba-tiba pertolongan datang.

"Ah... gwichanh-ge..." Soojin berlari dengan sangat cepat, kemudian menendang Great Tusk sehingga dia terlempar ke udara dan jatuh. Kemudian sepatunya mengeluarkan sinar merah dan dia menendang kepala Great Tusk sehingga dia pingsan.

"Soojin?!" pekik Jiyoon.

"No problem!" Monday muncul entah dari mana, dan sarung tangannya bersinar ungu. Dia mencakar Scream Tail dengan cakar bayangannya lalu melontarkan bogem mentah berisi bayangan ke arahnya.

"Monday?!" Eunchae kaget.

"Get ready to fly!" Soojin menukik tajam seperti elang, kemudian mencengkeram Brute Bonnet dengan kedua kakinya sebelum menjatuhkannya ke tanah dan menginjak kepalanya.

"Soeun?!" Gaon terkejut.

"It's over!" Jaehee muncul dengan kekuatan telekinesisnya lalu menembakkan sinar laser ke arah Flutter Mane sebelum menggunakan telekinesisnya untuk memanipulasi Flutter Mane dan mengalahkannya dengan pisaunya.

"Jaehee?!" kata Jooyeon.

"Leave it to me!" kata Jihan sambil mengayunkan palu raksasanya untuk mengalahkan Slither Wing.

"Jihan?!" pekik Jiyoon dan Eunchae.

"You're pissing me off!" muncul sebuah tangan raksasa menghancurkan tembok dinding gua. Ternyata itu Zoa, dia mencengkeram Sandy Shocks dengan tangannya, kemudian dia injak dengan kaki raksasanya.

"Zoa?!" teriak Jooyeon dan Gaon.

"Oh my God, girls, thank goodness you're here!" Jiyoon kemudian memeluk keenam sahabatnya.

"You're our leader, Yoon. Now lead the way!" kata Zoa.

"OK!" kata Jiyoon. "Everybody, follow me!"

Jiyoon memimpin keenam anggota Weeekly lainnya, Jooyeon, dan Eunchae keluar gua. Tetapi tiba-tiba Eunchae teringat sesuatu. Gaon tertinggal.

"Huh? Oppa!" kata Eunchae.

Mata Gaon tertuju pada sebuah portal misterius di tepi gua. Tiba-tiba dia dikejar ular raksasa yang tadi. Dia nyaris dimakan dan tiba-tiba ini terjadi. Gaon melompat ke pelukan Eunchae.

"Oppa!" teriak Eunchae sebelum Gaon melompat ke pelukannya dan tak sengaja mencium bibir Eunchae. Eunchae terbelalak.

"Did I kiss you?" kata Gaon.

Eunchae diam saja.

"Come on, let's tag along with the Weeekly members," kata Gaon.

Akhirnya Weeekly dan yang lain keluar gua.

Tiba saatnya sidang.

(musik: Angelina Mango - "La noia")

Sidang Profesor Cedar berlangsung khidmat. Profesor Cedar tidak mengucapkan apa pun, bahkan ketika saksi sedang memberikan keterangan di mata Hakim Walter Elias Pumpkin untuk kepentingan terdakwa. Setelah semua saksi, termasuk para guru Naranja and Uva Academies (kecuali Bu Kim Minkyeung dan Bu Jeong Eunwoo yang sedang mencari anak-anak mereka), memberikan keterangan mereka, Hakim Pumpkin menyuruh Profesor Cedar untuk berdiri.

"Profesor Hasim Maulana Cedar, silahkan berdiri. Hasil sidang Anda sekarang akan menjadi penentu apakah Anda akan bebas dari hukuman mati atau tidak. Pencurian hewan langka tidak dibenarkan dan dapat dihukum oleh pengadilan. Yang terhormat Bu Kang Yaebin, wali kelas 3D dan guru ekonomi Naranja Academy, silahkan bacakan keterangan sidang Profesor Cedar," kata Hakim Pumpkin.

"Baik, Yang Mulia. Atas kejadian Grand Theft Koraidon yang terjadi beberapa hari yang lalu, maka Profesor Cedar dinyatakan..." kata Bu Kang Yaebin.

Sementara itu, di hutan...

"Jiyoon, are we really close to home?" kata Eunchae.

Yang lain juga sudah capek.

"Rasanya kita udah makin jauh ke dalam hutan ini..." kata Jiyoon.

Tiba-tiba mereka melihat kunang-kunang.

"Jihan, look! What's that?" tanya Zoa.

"A firefly! It's so cute!" kata Jihan.

(musik: Teya Dora - "Ramonda")

Lama kelamaan, kunang-kunangnya semakin banyak. Merekalah yang menerangi gudang tempat Isa dan Jooyeon disekap tiga hari yang lalu. Para anggota Weeekly, Eunchae, Jooyeon, dan Gaon bermain dengan mereka.

Beberapa saat kemudian.

"Jiyoon, kita minta maaf karena tadi kita udah sakitin lo sampe pingsan," kata Jooyeon.

"It's a mistake we won't do again," kata Gaon.

"Ya," kata Eunchae, mengiyakan Gaon.

"Gue maafin kalian," kata Jiyoon. "Tapi gue mau ngomong sama kalian terlebih dahulu."

"Apaan?" tanya Jooyeon.

"Selama Isa pertukaran pelajar di sini, lo manggil dia Icha, Icha, terus," kata Jiyoon.

"Terus kenapa kalo kita panggil dia Icha?" tanya Jooyeon.

"That's not her name! Harusnya lo panggil dia Isa, bukan Icha," kata Jiyoon.

"Buat apa? Dia aja gak keberatan kita panggil dia Icha," Jooyeon malah nyolot.

"Tapi di Asone gak ada yang panggil dia Icha," Jaehee kali ini mencoba menjelaskan.

"Kasihan dia, tahu. Pasti dia risih dipanggil Icha," kata Jihan.

Jooyeon akhirnya menyerah. "Ya udah, ya udah. Nanti kita berhenti panggil dia Icha."

"Alah takpe, Jiyoon. Kita cari Isa sama-sama, ya," kata Jaehee kepada Jiyoon.

Jiyoon mengangguk sambil tersenyum.

"Jangan takut, kita pasti ketemu dia," kata Zoa.

Kemudian Jiyoon duduk di antara Jaehee dan Zoa.

"You know, gue seneng berada di antara kalian," kata Jiyoon.

"Kenapa?" tanya Jaehee.

"Soalnya kalian cantik, kulit kalian bersih, bening, berkilau, cerah, lembut, halus, dan glowing. Kalo dibanding gue buset, gue dekil banget, kulit gue kusam dan kasar," kata Jiyoon. Kemudian dia menyentuh lengan Jaehee. "Kulit lo lembut banget, Je. Halus."

"Kata siapa lo dekil? Yoon, di Weeekly, semua member berkulit bersih. Anggap petualangan ini sebagai cara untuk lo lebih mencintai kulit lo," kata Jaehee.

"Walaupun kita gak pernah lihat lo dari fisik, kita juga ngerti, kalo lo mewarisi kulit putih nyokap lo. Kulit lo juga lembut karena dijaga dengan baik," kata Zoa.

"Thanks, guys! Mulai sekarang gue akan lebih mencintai kulit gue sebagaimana gue mencintai pelajaran fisika," kata Jiyoon.

"That's the spirit!" kata Jaehee. "Big hug!"

Jiyoon dan para anggota Weeekly lainnya baru akan berpelukan ketika mereka mendengar suara gorila meraung dari kejauhan.

"Itu kayak bunyi hantu tadi!" teriak Jihan.

"AAAHHH!!!" terdengar suara teriakan seorang gadis.

"Toloooong!" terdengar suara teriakan gadis lainnya.

"Icha dan Chaehyun!" kata Eunchae.

Ternyata Isa dan Chaehyun diculik oleh manusia gorila yang tadi. Nampaknya dia diperintahkan oleh Clavell untuk menculik Isa dan Chaehyun untuk dijadikan sandera. Kemudian mereka dilemparkan ke udara dan dibanting ke tanah oleh si manusia gorila.

"Lari, Chae!" teriak Isa.

Isa dan Chaehyun berlari, namun kaki Chaehyun dipegang oleh si manusia gorila sehingga dia berteriak ketakutan. Si gorila membanting tubuh Chaehyun.

"Chae, are you OK?" tanya Isa.

Chaehyun mengangguk.

Tiba-tiba si manusia gorila meraung. Chaehyun langsung menendang kakinya dan topengnya lepas. Namun alangkah terkejutnya Isa dan Chaehyun ketika mengetahui bahwa si manusia gorila tersebut adalah... Rony!

"Rony?!" pekik Chaehyun. "You're the gorilla man?!"

Rony juga kaget. Kemudian dia langsung naik darah dan...

"Grrr... anak-anak ini..." geram Rony. Tiba-tiba Isa dicekik oleh si orang berkostum Yoshimitsu yang dia temui di museum pagi ini.

"Sini lo! Nyusahin orang aja!" kata Rony kepada Chaehyun. Tiba-tiba SMS berbunyi.

Weeekly menyaksikan kejadian itu dari kejauhan.

"This is bad, guys. We have to go help," kata Jiyoon. Kemudian dia menoleh kepada Eunchae, Jooyeon, dan Gaon, dan berkata, "Chae, Juy, On, you stay here. We have to rescue Isa quick."

"Tetap di tempat," kata Soojin.

"Oke!" kata Eunchae.

Para anggota Weeekly pun menghilang dari pandangan.

"Good luck, superheroines!" kata Jooyeon.

(musik: Windows95man - "No rules")

Weeekly kemudian berlari menyusuri sungai dan bukit di sekitar pegunungan Area Zero hingga akhirnya mereka sampai di kediaman Clavell.

"Clavell!" kata Rony.

"Eh?! Apa yang kau bawa ke sini?!" kata Clavell.

"Bos, anak-anak ini mengacau, bos!" kata Rony.

"Gak guna! LEPASIN GUE!!!" teriak Chaehyun.

"Aish! Ikat mereka di belakang!" perintah Clavell.

"Oh, oke, Clavell," kata Rony. Kemudian dia merogoh ponselnya dan berkata, "Clavell, ini ada missed call."

Clavell merebut ponsel Rony dengan kasar dan terkejut ketika panggilan tersebut merupakan panggilan bisnis. Dia langsung mengangkatnya dan memulai percakapan.

"Ya? Halo? Ya, dengan saya sendiri. Ada, semua ada. Bos, saya ada satu binatang ini, besar. Bukan, bukan beruang. Gajah pun bukan. Jika kau mau binatang ini diperdagangkan di pasar hitam..." kata Clavell menelepon bosnya.

Rony mengikat Isa dan Chaehyun di tiang. Meskipun enggan karena dia tidak tega menyakiti dua orang cewek yang dia sangat hargai dan cintai, dia melakukannya demi uang dari Clavell. Rony melengos kesal setelah melakukan hal itu. Dia tahu dia hanya ingin jadi orang baik, tetapi kesal karena dipaksa jahat.

"Paul, lo duduk di sini, jagain nih dua anak," kata Rony. "What was he thinking...?"

Paul masih di situ, kemudian melepas topeng Yoshimitsu-nya dan mulai menggerutu, "Lo kira gue ini kuli, terus jagain dua anak cewek innocent? Hmph! Tak kuasa aku." Lalu Paul meraba kulit wajahnya dan berkata, "Oh! Gatal!"

Kejadian itu dilihat oleh Weeekly.

"Yoon, lo masuk, habis itu buka pintu," kata Soojin.

"Buat apa? Gue lagi gak bisa teleport..." kata Jiyoon.

"Gini aja. Lo masuk lewat jendela, pake tali, terus cari kunci yang ngebuka pintu rumah ini. Dikunci dari dalam agaknya," kata Soojin.

"I'll do it," kata Jiyoon.

"Mon, So, lo masuk kotak. Gue dan Zoa bakalan bawa kotak yang bawa lo masuk ke tempat persembunyian Clavell. Ntar kalo pintunya udah dibukain sama Jiyoon, Soojin dan Jihan bakalan masuk, terus kita bebasin Isa sama-sama," kata Jaehee.

Monday dan Soeun mengiyakan dalam diam. Mereka menjalankan tugas masing-masing.

(musik: Iolanda - "Grito")

Clavell sedang menyetok amunisinya ketika Rony tiba-tiba datang. Dia baru saja mencari makan malam.

"Woi, Ron!" kata Clavell. "Kau sudah selesai?"

"Belum, Clavell! Tadi Anda suruh saya mengikat dua anak itu," kata Rony.

"Alasan. Dah, pergi cepat!" perintah Clavell.

"Oh, oke, Clavell," kata Rony.

Paul bersiap-siap hendak mandi ketika Clavell meneriakinya. "WOI!"

"Terkejut mak," kata Paul.

"Mak, mak. Kenapa kau tak jaga anak-anak itu?!" bentak Clavell.

"Hey, saya cuman bantu ikat lah. Kalau kau sayang sekali sama anak-anak itu, pergilah jaga sendiri. Hmph! Nyampah, macamlah anak-anak itu bisa melepaskan diri," gerutu Paul. "Hiii, tua pendek ini. Geram aku!" teriaknya di depan cermin. Kemudian dia menenangkan diri dan berkata, "Gakpapa, Paul. Jangan marah. Ntar cepet tua."

Tanpa sengaja, Jiyoon membaca sebuah buku bertajuk Scarlet Book. Penulisnya adalah Heath, salah satu kenalan orang tua Jooyeon. Isi buku tersebut dalam dokumenter tentang Paradox Pokemon, yang ternyata tidak datang dari masa lalu seperti yang Jiyoon kira, melainkan Pokemon yang hidup tetap di zaman sekarang, namun menyerupai makhluk purba. Kemudian dia teringat, harus membuka pintu rumah Clavell dari dalam. Langsunglah Jiyoon mencari kunci yang cocok dengan lubang pintu rumah Clavell dan dibukalah pintunya agar Soojin dan Jihan bisa masuk. Adapun Monday dan Soeun masuk lewat pintu belakang yang tidak dikunci.

Kemudian terdengar suara Isa.

"Yoon, coba cari di tas gue, ada gunting," kata Isa.

"Is, tumben lo minta tolong sama gue? Bukannya lo masih marah sama gue?" tanya Jiyoon.

Isa diam saja ditanyai seperti itu. Sepertinya dia sudah lupa pada amarahnya. Kemudian dalam sedetik, Jiyoon sudah mengeluarkan sepasang gunting berwarna hijau. "Ini punya lo?" tanya Jiyoon.

"Punya kakak gue," kata Isa.

"Oh," kata Jiyoon. Kemudian Jiyoon menyuruh Jihan dan Soojin untuk membuat pengalihan perhatian.

Clavell sedang membacakan cerita selamat tidur untuk Gaeul ketika dia mendengar suara besi bergoyang dan ada yang jatuh. Ternyata Soojin dan Jihan sedang melakukan pengalihan perhatian atas suruhan Jiyoon.

"Alright, you guys! What in the blazes is going on-- huh?!" Clavell kaget ketika melihat para anggota sedang mencoba membebaskan Isa dan Chaehyun. "Hey, apa yang kalian lakukan di sini?!"

"Lari, geng! Lari!" teriak Jiyoon.

Para anggota langsung lari memisahkan diri. Jaehee dan Zoa bersembunyi di kamar Paul, Monday dan Soeun bersembunyi di gudang, sedangkan Soojin dan Jihan di lantai atas.

(musik: Ladaniva - "Jako")

Clavell kemudian mengancam para anggota Weeekly benar-benar mati di tangannya sekarang. Untungnya Isa dan Chaehyun bisa membebaskan diri berkat gunting yang tergeletak di lantai.

Detailnya:
1. Jaehee-Zoa vs Paul: Jaehee dan Zoa menang
2. Monday-Soeun vs Rony: Monday dan Soeun menang
3. Soojin-Jihan vs Clavell: Soojin dan Jihan menang

Paul sempat marah karena beauty sleep-nya terganggu oleh Zoa, namun Zoa berhasil mengalahkan Paul dengan satu tonjokan berapi, sehingga dia pingsan.

Monday sempat kewalahan menghadapi Rony dan serangannya yang bertubi-tubi, dan sering sekali di-Giant Swing dan di-Shining Wizard karena Rony seorang pegulat, namun Monday dengan mudah membalas dengan kombo-kombo pukulan bayangan yang sakit, dan dibantu oleh Soeun dengan kemampuannya menyerang di udara, Rony langsung kalah.

Soojin memanfaatkan kemampuannya berlari cepat untuk mengelabui Clavell, lalu bersiap menghabisinya dengan satu tendangan. Walaupun kakinya dicengkeram oleh Clavell sehingga Soojin gagal melakukan tendangan, Jihan berhasil menghabisi Clavell dengan palu raksasanya, sehingga dia pingsan tak sadarkan diri.

Kini giliran Jiyoon dan Isa. Setelah Isa dan Chaehyun melepaskan ikatan yang menjerat mereka, mereka menuju kamar Gaeul, namun kali ini mereka bertanya dengan sopan.

"Gaeul, may we talk to you for a moment?" tanya Chaehyun.

"Boleh, kenapa?" tanya Gaeul.

"Gaeul, jika boleh jujur, kenapa lo nge-bully Icha dan teman-teman yang lain?" tanya Chaehyun.

Gaeul langsung menangis ketika ditanyai begitu...

(musik: Silia Kapsis - "Liar" (versi piano))

"Masa kecil gue kurang bahagia..." kata Gaeul.

"Kurang bahagia gimana?" tanya Jiyoon.

"Waktu gue kecil, gue dibesarin sama bokap gue sendiri. Nyokap gue udah meninggal ketika gue masih bayi, jadi gue besar tanpa nyokap. Walaupun begitu, gue mewarisi bakat beliau, yaitu bisa bicara sama hewan," cerita Gaeul.

"Oh..." kata Jiyoon, Isa, dan Chaehyun.

"Gue dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Tapi semuanya berubah saat... bokap gue mulai gila harta, melakukan semua demi uang. Gue jadi sering ditinggal sendiri di rumah. Gue jadi gak punya temen dan menghabiskan waktu nge-bully anak-anak Naranja Academy. Hanya pacar gue Gunil yang mampu mengubah hidup gue dan sikap gue untuk selamanya, tapi sejak kejadian Grand Theft Koraidon... gue diputusin," Gaeul menangis lagi.

Tiba-tiba Gaeul menatap Isa dan berkata, "Icha... gue tahu semua bukan salah lo. Bokap lo juga gak terlibat dalam Grand Theft Koraidon. Beliau orang baik. Gue yakin dalam diri, gue bisa merubah diri gue dan juga bokap gue, Clavell. I just wanna make friends..." Gaeul menangis semakin parah. "Maafin gue..."

"Gaeul-ah, terima kasih sudah mau jujur. Kita juga yakin, sebenarnya lo orang baik. Lo punya keinginan bukan hanya untuk merubah diri, tetapi juga merubah bokap lo menjadi orang yang baik dan penuh kasih sayang lagi. Kita juga udah maafin lo, kok, Gaeul," kata Isa sambil tersenyum.

Gaeul memperhatikan senyum Isa yang sangat cantik, senyumnya semakin terpancar dengan kelembutan kulit cerahnya. Rambutnya yang hitam berkilau dibiarkan tergerai lurus. Kemudian Isa mengulurkan tangan tanda memulai persahabatan dengan Gaeul.

"Friends?" tanya Isa.

"Friends," kata Gaeul.

Gaeul juga berjabat tangan dengan Jiyoon dan Chaehyun, pertanda menyelesaikan permusuhan.

Kemudian muncul siaran radio dari radio Gaeul: "Attention all listeners. Attention all listeners. In order to subdue Koraidon, use shrinking tear gas. That is all."

"Yuk, Gaeul. Yang lain udah nungguin kita," ajak Jiyoon.

Para anggota Weeekly sudah bersiap meninggalkan rumah Clavell.

"Let's get out of here!" kata Soeun.

"Tunggu! Tunggu! Tunggu gue!" Jiyoon tergopoh-gopoh menghampiri teman-temannya.

"There you are, Jiyoon!" kata Jaehee.

"Eh, Jiyoon, mana Isa?" tanya Jihan.

"Hah? Isa?" Jiyoon sadar bahwa Isa tertinggal di belakangnya.

Ternyata Isa sedang berlutut di depan kerangkeng yang menahan Koraidon. Koraidon mengeluarkan kaki depannya dari dalam kerangkeng dan mengelus rambut halus Isa. Tiba-tiba dia diringkus oleh Rony.

"This is what you get for not taking us with you, Weeekly!" Rony tampak marah.

Paul juga mencengkeram kaki kiri Jiyoon.

"You'll never get out of here! HAHAHAHA!" kata Paul sambil tertawa jahat. Namun entah tersambet apa, Jiyoon meronta-ronta dan tak sengaja terlempar dari genggaman Paul hingga menabrak kerangkeng kayu, sehingga dia pingsan. Semua kaget.

"What have I done...?" pikir Paul.

"You can't do that to Jiyoon!" marah Soojin. "Now look what you've done!"

Tiba-tiba Koraidon mendengus marah, dan membuat semua orang kaget. Koraidon telah berubah wujud menjadi Apex Build! Dia menjadi bertambah besar seperti dinosaurus sejati, dan hampir memakan Rony dan Paul. Namun karena hampir dimakan itu mereka jadi insyaf dan menyesali perbuatan mereka.

"Don't eat me! I taste bad!" teriak Rony.

"Let us go!" teriak Paul.

Rony dan Paul dibanting ke tanah, namun bangkit dalam sekejap. Lalu mereka melihat Isa sedang berusaha membangunkan Jiyoon yang terkapar di lantai rumah Clavell.

"Jiyoon!" kata Isa. Koraidon menatap mereka dengan marah. "Jiyoon, bangun, Yoon!" Isa hampir menangis.

Koraidon semakin marah.

"ICHA!" Rony menyelamatkan Isa dari Koraidon.

"Rony, cepat!" kata Paul.

Rony langsung ikut berlari keluar sambil membopong Jiyoon. Rencananya dia akan dibawa ke rumah sakit di Mesagoza.

"Icha, you stay here. We're taking Jiyoon to the hospital," kata Rony.

"Tapi..." kata Isa.

"No buts! Jiyoon is in critical condition, and needs to be taken care of," kata Rony.

"Gue mau ikut. Gue sahabat Jiyoon, gue berhak ada di sisinya," kata Isa.

"Ron, turutin lah maunya Isa. And stop calling her Icha. Bener kata Jiyoon, itu bukan namanya," kata Paul.

"Baiklah, lo boleh ikut," kata Rony.

(musik: Nemo - "The code")

Weeekly dan Chaehyun kembali berlari menyusuri hutan yang sama. Mereka dikejar-kejar Koraidon, sedangkan Rony, Paul, Jiyoon, dan Isa ada di mobil, siap mengantar Jiyoon ke rumah sakit untuk diperiksa karena benturan yang mengenai kepalanya sangat parah. Namun di tengah perjalanan, mobil mereka berhenti karena habis bensin, jadi Rony dan Paul memutuskan untuk berlindung di gua yang tadi bersama para anggota Weeekly.

Kemudian Paul mengatakan sesuatu kepada para anggota Weeekly.

"Weeekly... please forgive us. I don't know what mistakes we did to you during our time in Asone Academy, but this is the least we can do. We'll always be good boys," kata Paul.

"Maafin kita..." kata Rony.

Tiba-tiba para anggota Weeekly langsung memeluk Rony dan Paul.

"Ron, Ul, kita seneng lo mau berubah. Kejadian Koraidon hampir makanin lo berdua membuat lo menyadari kesalahan kalian dan segera merubah sikap," kata Soojin. "Friends?" tanyanya sambil mengulurkan tangan.

"Friends," kata Paul.

Dan seperti itulah, awal persahabatan Weeekly dengan Rony dan Paul.

"Now, let's find a way to get out of this cave," kata Paul.

Tiba-tiba Jiyoon siuman dan membuka mata.

"Is... gue di mana?" tanya Jiyoon lemah.

"Lo di mobil bokapnya Rony, Yoon. Awalnya mereka mau nganter lo ke rumah sakit, tapi bensinnya habis," kata Isa. "Kalo gue inget, lo juga belom makan. Ini, sandwich ikan tuna," kata Isa.

"Makasih, Is," kata Jiyoon.

"Lo juga kayaknya belom mandi. Kebetulan pom bensin deket, jadi kita cari kamar mandi di sana. Kamar mandinya besar dan bersih, jadi lo bakal nyaman di sana," kata Isa.

Jiyoon dan Isa langsung berjalan ke pom bensin.

(musik: Raiven - "Veronika")

Soojin, Monday, Soeun, Jaehee, Jihan, Zoa, Rony, Paul, Chaehyun, dan Gaeul sementara itu sedang mencoba pelbagai cara untuk keluar dari gua, karena mereka terjebak di sana setelah sebuah batu besar mencegah mereka dari keluar dari gua. Tidak ada yang berhasil.

Sementara itu.

"Yoon, gue udah siapin air panasnya. Lo bisa berendam sepuasnya di sini," kata Isa.

"Oke!" kata Jiyoon.

Jiyoon kemudian menuang sabun cair ke dalam bak mandi. Dia melepas pakaiannya, menggerai rambutnya, dan melompat ke bak mandi. Isa memperhatikan dari samping bak mandi.

"Yoon," kata Isa.

"Apa, Is?" tanya Jiyoon.

"Maafin gue... gue tadi marah-marah ke lo. Gue harusnya gak ngelakuin itu. I kind of lost it..." kata Isa.

"Gakpapa, gue juga tahu kalo lo lagi kurang stabil secara emosi," kata Jiyoon. "Tapi sesama sahabat harus bisa saling menguatkan dan menghibur."

"I'm glad we're friends, Jiyoon," kata Isa.

"Gue juga," kata Jiyoon.

Jiyoon dan Isa saling menggosok pipi tanda bersahabat. Kemudian Jiyoon membenamkan kepalanya ke dalam bak mandi. Harumnya Biore Freshen Up Matcha yang Isa bawakan untuknya membuat dia rileks, dan dia tersenyum simpul karena merasa santai dengan harumnya.

"Yoon, mau keramas?" tanya Isa.

"Mau banget," kata Jiyoon.

Isa kemudian mengambil gayung dan menyiram rambut hitam Jiyoon. Dia mencuci rambut Jiyoon dengan sampo dan tak lupa mengoleskan kondisioner.

"You know, Is, gue mandi semewah ini jadi kangen rumah. Rumah gue ada bak mandinya juga, kayak rumah lo, jadi gue bisa berendam kalo mau," kata Jiyoon. "Apalagi gue ditemenin lo."

"Hehehe..." Isa tertawa kecil.

Kali ini giliran Zoa yang berusaha memecahkan batu besar yang memerangkap mereka di gua. Tetapi tetap tidak berhasil.

"Oh, I wish Jiyoon was here!" kata Zoa.

Jiyoon selesai mandi, dan dia merasakan perbedaan pada kulitnya. Kini kulit Jiyoon terasa 4x lebih cerah, lembut, dan halus dari sebelumnya. Wanginya juga enak. Tiba-tiba Isa mendapat info bahwa Soojin dan yang lain terjebak dalam gua.

"Yoon, penting. Teman-teman butuh pertolongan kita," kata Isa.

"Terus gimana kita masuk gua? Ada batu besar menjebak mereka," kata Jiyoon.

"Lo kan bisa teleport, jadi kita bisa masuk tanpa harus mendorong batu tersebut," kata Isa.

"Oke! Ambilin merica gue di tas," kata Jiyoon.

Jiyoon langsung mengambil tempat merica yang Isa ambilkan dari tasnya, lalu dia menghirup merica tersebut sambil memeluk Isa, kemudian bersin sehingga mereka berteleportasi ke dalam gua.

Di gua...

"Suppose we have to wait for Jiyoon to finish bathing at the gas station bathroom, then. I guess we'd have to call this a night for now," kata Paul.

Tiba-tiba Jiyoon dan Isa muncul di hadapan Weeekly, Chaehyun, Gaeul, Rony, dan Paul. Mereka menyuruh Weeekly dan yang lain untuk lari karena Koraidon semakin mengganas.

(musik: Baby Lasagna - "Rim tim tagi dim")

Pertarungan antara Weeekly dan Koraidon berlangsung sengit, namun nothing is impossible when they're a team. Dengan kekuatan super ninjutsu-nya yang telah kembali, Jiyoon memanfaatkan kemampuan shadow clone, shuriken jutsu, dan salto untuk mengalahkan Koraidon. Anggota Weeekly yang lainnya juga memanfaatkan kekuatan super mereka masing-masing untuk mengalahkan si Paradox Pokemon. Dan mereka menang.

Di sela-sela pertarungan, Weeekly mengajari Koraidon tarian rahasia mereka.

Weeekly nyaris menikmati momen kemenangan mereka, namun Koraidon semakin mengganas. Tiba-tiba...

"Gaeul, gue inget!" kata Jiyoon kepada Gaeul.

"Apaan?" tanya Gaeul.

"Gue inget, pas aja kita ninggalin kamar lo, ada siaran radio yang bilang kita harus membasmi Koraidon dengan gas air mata. Lo masih pegang air mata itu?" tanya Jiyoon.

"Ada!" kata Gaeul. Dia langsung mengeluarkan gas air mata dari tasnya dan melemparkannya ke arah Koraidon, sehingga dia menangis dan mengecil, kembali ke mode Limited Build.

"Mama!" pekik Gaeul, kemudian memeluk ibu angkatnya tersebut.

Gaeul dan Koraidon kembali bersatu.

"Mama, I love you!" kata Gaeul kepada Koraidon.

"Seneng banget Gaeul bisa ketemu sama ibu angkatnya," kata Jihan kepada Jaehee.

(musik: Nutsa Buzaladze - "Firefighter" (versi piano))

Gaeul awalnya senang karena bisa kembali bersatu dengan Koraidon, ibu angkatnya, namun kegembiraan itu harus sirna, karena Koraidon harus pulang ke dunianya di masa lalu.

"Kenapa ini, Gaeul?" tanya Jiyoon.

"Kita gak boleh ikut Koraidon. Dia gak ngizinin kita ke dunianya," kata Gaeul.

"Kenapa?" tanya Jiyoon lagi.

"Gimana caranya kita main ama Koraidon nanti?" tanya Isa.

Koraidon berbicara dalam bahasa Koraidon lagi.

"Tempatnya bahaya, kita harusnya jangan di sini. Belom pernah ada manusia sampai tempat ini," kata Gaeul.

"Alaaah..." kata Isa.

"Mama... kita harus berpisah di sini..." kata Gaeul sedih.

Tiba-tiba terdengar suara Jeanette, Tera, Kapten Diman, Suri, Bu Kim Minkyeung, Bu Jeong Eunwoo, dan Marina. Mereka masih mencari anak-anak mereka.

"Hey, that sounded like my dad!" kata Monday.

"Our parents have been looking for us!" kata Jihan.

Koraidon menyuruh Weeekly untuk segera pulang. Kemudian dia bersiap kembali ke dunianya, namun berbalik arah.

"Ma, jangan datang ke sini lagi! Balik! Balik!" kata Gaeul.

Koraidon pun melompat ke pelukan Gaeul sambil menangis. Gaeul pun ikut menangis.

"Mama..." tangis Gaeul.

Koraidon mengucapkan kata-kata terakhirnya pada Gaeul.

"Tenang, Ma, jangan sedih. Kan mama udah dapat balik. Kalo ada waktu luang, kita mungkin dapat bertemu lagi," kata Gaeul.

Para anggota Weeekly menyaksikan momen haru Gaeul dan Koraidon untuk terakhir kalinya dengan penuh air mata. Rony, Paul, dan Chaehyun juga ikut menangis.

"Pergilah..." Gaeul mempersilahkan Koraidon pergi kembali ke dunianya.

Koraidon pun kembali ke portal menuju masa lalu.

"Mama!" teriak Gaeul dengan air mata. "Bye, Mama!"

"So long!" kata Jiyoon, Isa, Soojin, Monday, Soeun, Jaehee, Jihan, Zoa, Rony, Paul, dan Chaehyun serempak.

Koraidon mengatakan bahwa dia mencintai semua orang.

"We love you too, Koraidon!"

Setelah momen itu selesai, Gaeul mengucapkan salam terakhirnya kepada Weeekly dan yang lain. "Gue senang bisa kenal sama kalian. Gue senang bisa jadi orang baik lagi. Dan gue senang punya teman baru, yaitu Jiyoon, Isa, dan Chaehyun. Tapi sayangnya, gue tahu kalian harus pulang ke Asone, jadi kita harus sudahi pertemuan kita di sini," kata Gaeul.

"Kita juga senang lo berubah, Gaeul," kata Isa.

"Gaeul, my daughter! Dinner time!" tiba-tiba Clavell memanggil dari luar gua.

"Eh, itu bokap gue. Gotta go! See you!" Gaeul melambaikan tangan dengan ceria.

"Bye, Gaeul!" kata yang lain.

Tiba-tiba mereka terdiam sejenak.

"Kalo itu Clavell, lantas siapa...?" tanya Rony.

"Who cares who it is. Let's go home. Our parents are waiting for us," kata Paul kepada yang lain.

Jeanette dkk masih mencari anak-anak mereka di lepas hutan Paldea. Hingga akhirnya mata mereka tertuju pada reruntuhan tempat persembunyian Clavell. Mereka berbincang sebentar, hingga akhirnya...

"Ibu!" teriak Jiyoon.

"Ayah!" teriak Monday.

"Mama!" teriak Jaehee.

"Momon!" kata Kapten Diman.

"Jiyoon, anakku!" kata Jeanette.

Para anggota Weeekly tampak bahagia dipertemukan kembali dengan orang tua mereka. Mereka menangis haru. Tiba-tiba Sumin muncul dari reruntuhan tempat persembunyian Clavell.

"Aduh, pening mak," kata Sumin.

"Eh, Sumin! Lo ngapain di sini?!" tanya Rony.

"Aha, Ron! Dia penjahat sebenarnya!" kata Paul.

"What?! Dia penjahat?!" tanya Rony.

"Iya, Ron! Dia bertukar jiwa dengan Clavell cuman untuk menjebak bapaknya Icha!" Paul marah.

"Ho'oh! Dia ini sebenarnya anak nakal!" kata Chaehyun.

Muncullah orang tua Sumin, Michael Ben David dan Minyoung, dengan perasaan marah.

"Oh, rupanya kamu di sini, Sum! Patutlah program pertukaran kamu terbengkalai!" marah Minyoung.

"What did I do?!" tanya Sumin.

"You messed your exchange program up, and you used that time to commit evil," kata Michael.

"You, young lady, will be put in your room for three days. No traveling, no games, and definitely no candy. That should give you plenty of time to think about what you have done," kata Minyoung.

"Sum, gue gak percaya lo. Ternyata lo ngejebak papanya Isa dan melancarkan hal tersebut demi harta karun Paldea. I can't trust your anymore. As of right now, our friendship is completely over!" kata Jihan.

"Kita berhasil, kawan-kawan!" kata Jiyoon.

"HOREEE!!!" sorak para anggota Weeekly. "Tos!"

"Di sini kalian rupanya!" kata Jooyeon yang tiba-tiba muncul. "Eh, mana Icha?"

"Isa di situ!" kata Jihan.

Jooyeon kemudian menghampiri Isa.

"Is, maafin kita ya, kemaren udah ngata-ngatain lo. Kita semua salah," kata Jooyeon.

"Iya, gakpapa, gue maafin. Eh tapi, tumben lo manggil gue Isa? Biasanya Icha," kata Isa.

Jooyeon hanya menoleh ke arah para anggota Weeekly yang sedang merayakan kemenangan mereka.

"That's OK, Juy. You can still call me Icha if you want to," kata Isa.

"Ya, tapi merekanya gak ngizinin," kata Jooyeon. "BTW... Is, kamu mau gak jadi pacar aku?"

"Yes, I do," kata Isa, menerima tawaran Jooyeon. Mereka kini resmi menjadi pasangan, walaupun sebentar lagi harus LDR-an karena Isa akan pulang ke Asone dalam waktu dekat. Tiba-tiba Isa teringat hasil sidang ayahnya.

"Chaehyun! Gimana hasil sidang bokap gue?" tanya Isa.

"Dari hasil sidang yang berlangsung kemaren malam, Profesor Cedar ditetapkan... tidak bersalah," kata Chaehyun.

"Syukurlah..." kata Isa.

"Tapi dia tetap menjalani hukuman mati di Asone. Besok adalah hari terakhir kalian bertemu," kata Chaehyun dengan sabar.

"Papa..." isak Isa. Dia sedih besok harus kehilangan sang papa. Tetapi kali ini, ada yang menghiburnya, yaitu Jiyoon, sahabatnya tercinta.

"Come on, Is, let's go home," kata Jiyoon.

Isa mengangguk dan menghapus air matanya. Kemudian dia mencium pipi Jooyeon untuk pertama dan terakhir kalinya.

"I love you, Jooyeon," kata Isa.

"I love you too, Isa," kata Jooyeon. "Take care of yourself."

Isa pun melambaikan tangan kepada Eunchae, Jooyeon, Gaon, Chaehyun, Rony, dan Paul untuk terakhir kalinya.

"Bye, everyone!" teriak Isa.

"Bye, Isa! We love you!" teriak Eunchae, Jooyeon, dan Gaon.

Saat matahari terbit di ufuk timur, Isa berkata pada Jiyoon, "You're my best friend, Yoon."

"You too, Is," kata Jiyoon.

Isa pun mencium pipi Jiyoon tanda bersahabat.

Kemudian Chaehyun bertanya pada Rony, "Ron, lu gak ikut mereka?"

"Gue udah dijemput sama orang spesial. Seorang perempuan yang sangat berarti dalam hidup gue. Walaupun dia suka sok dewasa ke gue, gue ngerti bahwa dia menasihati semata-mata untuk kebaikan. Dan dia ada di sini..." kata Rony.

Adalah Rona, adik tercinta Rony yang bela-belain ke Paldea sendirian hanya untuk mencari sang abang tercinta.

"Rony!" teriak Rona. Kemudian Rona dan Rony berpelukan tanda melepas rindu.

"I'm sorry I ever acted mature towards you, Ny. I'll never let that happen again," kata Rona sambil menangis.

"Gue juga, Na. Maaf kalo selama ini gue susah diatur dan suka bikin lo pening kepala. You'll always be my best little sister, Na," kata Rony yang tanpa terasa air matanya menetes deras.

"Yuk kita pulang, Ny. Papa-mama pasti udah nungguin di Sitahmar," kata Rona.

Lantas bagaimana dengan Paul? Apakah dia pulang sendirian? Oho, dia dijemput adiknya tercinta, Danielle, yang menyetir mobil kuning.

"Hop on, Paul!" kata Danielle.

"Let's go!" kata Paul.

Dalam perjalanan, Danielle berpesan agar Paul lebih banyak minum air putih daripada alkohol. Paul mengiyakan.

Di Asone...

Profesor Cedar menyampaikan pesan-pesan terakhirnya kepada para anggota Weeekly.

(musik: Slimane - "Mon amour")

"Saya amat bangga pada kalian, kalian yang berhasil menyelamatkan saya dari status saya sebagai tersangka Grand Theft Koraidon. Tidak salah Asone Academy menjadikan kalian skuad superhero sekolah. Kalian anak yang hebat," kata Profesor Cedar.

"Jiyoon... terima kasih telah menjadikan saya panutan kamu. Saya yakin, kamu akan menjadi astronom hebat yang hobi menulis tentang luar angkasa," kata Profesor Cedar.

"Terima kasih, Prof," kata Jiyoon. Suaranya seperti tercekik karena menahan tangis. Jiyoon dan Profesor Cedar kemudian berjabat tangan untuk terakhir kalinya.

Sebelum menjalani hukumannya, Profesor Cedar mengucapkan pesan terakhirnya kepada sosok perempuan yang dia paling cintai dalam hidupnya.

"Dan untuk Isabel Anindya Cedar, putri bungsu papa yang papa cintai..." kata Profesor Cedar.

"Apa, Pa?" tanya Isa.

"Waktu pertukaran kamu di Paldea sudah selesai. Dan... waktu papa di dunia ini juga sekarang sudah selesai. Kamu bisa tanpa papa, kan?" tanya Profesor Cedar.

Isa mengangguk.

"Tetaplah jadi Isa yang papa kenal: gadis muda yang kuat, mampu memperjuangkan semua sendiri, kuat, mampu menerima mama sebagaimana kamu menerima papa, dan pantang menyerah. Baik-baik sama mama di rumah, perlakukan dia sebagaimana kamu memperlakukan papa," kata Profesor Cedar lirih.

"I will, Pa. I promise," kata Isa.

"Come here," Profesor Cedar menawarkan pelukan hangat untuk Isa. Kemudian Profesor Cedar dan Isa berpelukan untuk terakhir kalinya sebelum beliau menemui ajalnya dalam hukuman mati. Setelah itu beliau berujar, "Jangan lupakan papa." Itulah kata-kata terakhir Profesor Cedar kepada putri bungsunya tercinta, Isa.

Isa kemudian menyaksikan saat sang papa dibantai secara brutal.

"Tidak, Pa! Papa tidak akan meninggal. Papa! Papa! PAPA!" teriak Isa.

Isa melihatnya dengan kedua matanya, Profesor Cedar dipukuli dengan tongkat bisbol hingga menghembuskan napas terakhirnya.

Profesor Cedar telah meninggal.

"TIDAAAK! Papa, bangun! Bangun! Jangan meninggal, Pa! Isa janji jadi anak yang kuat seperti papa! Papa! Bangun, Pa! Jangan pergi, Pa! PAPAAA!!!" Isa menangis parah.

Isa berteriak-teriak sambil menangis sekeras yang dia bisa, namun teriakannya tak cukup untuk mengembalikan Profesor Cedar ke dunia. Air matanya tumpah ruah membanjiri lantai penjara. Para anggota Weeekly menangis tersedu-sedu. Namun Isa-lah yang paling sedih. Dia menghampiri tubuh Profesor Cedar yang telah terbujur kaku. Isa menjerit. "WAAA!!!"

Sehari kemudian, saat pengumuman lomba artikel antarkelas...

"Aku mendedikasikan pidato ini untuk papaku tercinta, almarhum Profesor Hasim Maulana Cedar. Walaupun beliau telah pergi meninggalkan kami, tetapi kami yakin, jejak kebaikannya akan selalu membekas di hati. Kontribusi beliau di bidang kecerdasan Pokemon mengajarkan kami untuk jadi orang cerdas di mana pun, kapan pun," kata Isa sambil menangis. Air mata membanjiri pipi lembutnya.

Seisi aula bertepuk tangan, tak sedikit yang menyeka air mata karena terharu. Sesayang itu Isa pada sang papa.

"Love you, Pa," kata Isa menutup pidatonya. Kemudian dia turun panggung dan memeluk mamanya tercinta, Anabel Cedar, pertanda menerima kembali sang mama dalam hidupnya.

"Isa sayang banget sama mama," kata Isa dalam pelukan Mrs. Cedar.

"Mama juga sayang sama Isa," kata Mrs. Cedar sambil mencium pipi putri bungsunya.

Kemudian Marina menghampiri Jiyoon, yang duduk di belakang Isa. Beliau berkata, "Jiyoon, kami sudah memeriksa artikel ketikanmu. Akan tetapi, walaupun artikelmu kembali dianugerahi gelar artikel terbaik, kami memutuskan untuk tidak memberikan hadiah ke Paldea itu."

"Kenapa, Bu Kepsek?" tanya Jiyoon.

"Karena dari petualangan kamu selama 7 hari di Paldea, kamu sudah mendapatkan hadiah tersendiri, yaitu Isa, sahabat yang baik hati," kata Marina.

Jiyoon dan Isa kembali berpelukan.

"You'll always be my best friend, Yoon. Forever and always," kata Isa. "Sisters forever."

"Forever, Is," kata Jiyoon sambil menitikkan air mata. Seisi aula melihat momen persahabatan tersebut.

"Hey, everyone! Let's rave!" teriak Soojin, yang kini menjadi ketua angkatan.

"HOREEE!!!"

(musik: Kaleen - "We will rave")

Acara ditutup dengan para anggota menari "We will rave" di lapangan. Mereka menikmati setiap momen dalam tarian.

Beberapa hari kemudian...

(musik: Weeekly, Yoonie, and Isa - "Stranger" (new version))

Kehidupan para penghuni Asone berjalan sebagaimana biasanya. Para anggota Weeekly masih menikmati kehidupan mereka sebagai musical superheroines dan siswi tahun ketiga Asone Academy.

Isa kembali menetap di Asone bersama sang mama, yang telah menceraikan Jamal, suami barunya, dan bahagia menjalani hidup sebagai ibu tunggal bagi Isa dan kakak perempuannya, Jiho. Isa juga tetap menjalankan hobinya yaitu membaca buku, mengoleksi biji pinus, dan mandi busa. Setiap kali mandi air hangat, Isa dapat merasakan kehadiran sang papa di dekatnya. Tak lupa pula, setiap malam dia melakukan video call bersama ketujuh anggota Weeekly sebelum tidur.

Clavell, yang telah mengalami perubahan kepribadiannya, memutuskan untuk menyatukan Naranja and Uva Academies menjadi sebuah sekolah baru di mana semua bisa belajar, tak peduli lelaki maupun perempuan, yaitu Manzana Academy. Gaeul kini menjadi orang baik-baik, namun pun halnya dengan sang papa. Namun yang paling membahagiakan, Clavell kini menikah lagi dengan seorang wanita muda yang cantik, di mana dari pernikahan tersebut Gaeul memiliki adik bayi perempuan yang cantik dan lucu. Betapa bahagianya Gaeul memiliki adik perempuan.

Namun yang paling membahagiakan adalah, Isa kembali menjadi teman sekelas Jiyoon di kelas 3A, di mana teman sekelas mereka masih sama, yaitu Monday, Jaehee, Jihan, Rona, Ririka, dll. Setiap hari sepulang sekolah, Weeekly dan Isa selalu menyempatkan diri makan di restoran di Gimelhab Selatan untuk sekedar mengisi perut.

[Soeun]
Balsorijocha ttaeron jogeum neuryeojyeodo
Well, I'm trying my best

[Jaehee]
Beoseonagin ajik meon ginagin bam gil
Like I'm walking on egg shells

[Jihan]
Ara ije god show up, iksukhaetteon
Nae kkumsog-ui wonderland

[Zoa]
Noraecheoreom nareul bangin ne moksori
Deullyeoon geot gateunde

[Monday]
Chagaun rainy weather
Gamssan you're like a sweater
Dashi hanbeon we'll be together

[Isa]
Now I'm stuck with a stranger
Eoreotteon nae mameul nogyeo
Neoran sesangeul pyeolchyeo
So please come back 'cause I need you, I need you

[Yoonie]
Now I'm stuck with a stranger
Eoryeotteon nae mam recover
All I want is to hold you
So please come back 'cause I need you, I need you

[Zoa]
The circles underneath your eyes are dark and that's OK
You should get some rest, oh-oh, oh

[Jaehee]
And I don't have a Ph.D in mental health
I can tell you're a little upset

[Jihan]
And I'm tryna be a shoulder you can cry on
When you're so sick of yourself

[Soeun]
When you get a little angry, you can call me
We can laugh it out again

[Soojin]
Can't blame the rainy weather
Just wear me like a sweater
All I want's for you to feel better

[Soeun]
Now I'm stuck with a stranger
I can't go on any longer
All I want is to hold you
So please come back 'cause I need you, I need you

[Monday]
Now I'm stuck with a stranger
I can't go on any longer
All I want is to hold you
So please come back 'cause I need you, I need you
I need your love

"WE ALL NEED STRANGERS IN OUR LIFE"

- EPILOG -

Chaehyun baru saja selesai mandi ketika Rony mengetuk pintu rumahnya.

"Permisi," kata Rony.

"Masuk, Ron," kata Chaehyun. "Ada keperluan apa?"

"Aku cuman mau berterima kasih karena telah merubah hidupku menjadi orang yang lebih baik, Chae. Cara kamu yang dengan sabar menjadikan aku orang baik membuatku luluh. Bukan karena kecantikan kamu, tapi kebaikan hati kamu, Chae," kata Rony.

"Makasih, Ron," kata Chaehyun. "Aku pake baju dulu."

Kemudian Chaehyun berganti baju dan siap makan siang dengan Rony.

"Katanya kamu ada sesuatu yang mau kamu ucapin, Chae?" tanya Rony.

"Ada," kata Chaehyun. Kemudian dia berkata, "Ron, kamu mau gak jadi pacar aku?"

Rony tahu Chaehyun suka padanya, jadi dia langsung mengiyakan.

"Yes, I do," kata Rony.

Kemudian mereka makan siang di rooftop sebuah hotel mewah di Bluebell City, Baruna.

"Thanks for making me change my ways, Chae. You and your little ways make me realize that I should always change my ways for the better, not for the worst. What do you say we have a little kiss?" tanya Rony.

"Of course!" kata Chaehyun.

Dan seperti itulah, Rony dan Chaehyun memulai hubungan romantis mereka.

- TAMAT -

Sampai jumpa di A Musical Revolution 3, tahun depan!

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun