"Bagus, Nil. Taro dulu anjing peliharaan kamu di tempat di mana dia berada. Jangan biarin dia ngintip orang mandi," kata Bu I.L. "Ayo, bergegas. Jam pelajaran pertama pelajaran fisika."
Gunil mengangguk setuju, lalu berlalu dengan Lillipup. Di jalan dia bertemu dengan Gaeul. Mereka saling tatap, lalu bercakap-cakap di taman sekolah.
"Gunil, kamu udah denger?" tanya Gaeul.
"Apaan?" tanya Gunil.
"Sekolah kita bakalan kedatengan reporter gitu. Dari Baruna TV katanya. Dia mau meliput soal Paradox Pokemon yang hidup di Paldea, sesuatu yang belom pernah terjadi dalam sejarah umat manusia," kata Gaeul.
"Wah, keren! Paldea bakal terkenal dan masuk TV! Sebelum ini belom pernah ada yang meliput region kampung halaman kita di TV, Gaeul," kata Gunil.
"Gak cuman itu, tapi..." tambah Gaeul.
"Tapi apa?" tanya Gunil penasaran.
"Icha bakal kedatangan seseorang yang istimewa pas nanti jam istirahat," kata Gaeul.
"Hmmm... tumben kamu berpikiran baik tentang Icha dan kawan-kawannya," kata Gunil. Dia tidak menyangka bahwa baru kali ini Gaeul berkata manis terhadap Isa dan yang lain. "Oke, aku ke sekolahku dulu. Kamu main dulu sana sama Koraidon. Ntar istirahat, seseorang itu akan ke sini dan menjenguk Icha. Jangan ganggu dia, ya. Atau kamu aku tampar," kata Gunil tegas. Gunil memang tidak suka melihat Gaeul bersikap kasar dan mengganggu Isa.
"Siap, Bos!" kata Gaeul. Kemudian dia menghampiri Koraidon, ibu angkatnya, dan berbicara dengannya.