Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

#MAGANG (Membahas Gaming Sambil Ngabuburit) Episode 1: Sejarah Awal Video Game (1948-1983)

12 Maret 2024   16:36 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Magnavox Odyssey, konsol video game pertama di dunia. (sumber: Explore the Collections - V&A)

Atari. (sumber: Popular Mechanics)
Atari. (sumber: Popular Mechanics)


Budaya game arcade menjamur di Jepang pada tahun karena kemitraan antara perusahaan Amerika dan Jepang yang membuat perusahaan Jepang tetap mengikuti perkembangan teknologi di Amerika Serikat. Pada tahun 1975, Taito merilis Gun Fight, video game arcade pertama yang menggunakan mikroprosesor alih-alih komponen TLL diskrit.


Tomohiro Nishikado, desainer Taito, yang sebelumnya telah mengembangkan Gun Fight, terinspirasi oleh game Breakout di Atari untuk mengembangkan Space Invaders pada tahun 1978. Di game ini kita menyerang alien dengan meriam laser sambil berhati-hati agar tidak kehilangan nyawa.


Sejak kemunculannya pada tahun 1978, Space Invaders menjadi video game paling laris di dunia. Kesuksesan Space Invaders memicu lahirnya beberapa video game shoot-'em-up lain dari kurun waktu 1979-1981, seperti Asteroids, Galaxian, Defender, Missile Command, Tempest, dan Galaga.







Pada tahun 1980, seseorang bernama Pak Tohru Iwatani membuat gebrakan baru dengan menciptakan Pac-Man, si bulat kuning yang dikejar hantu warna-warni dan makan pelet. Pac-Man kini menjadi maskot Namco.


Di game Pac-Man World 3, yang bertepatan dengan hari jadi ke-25 Pac-Man, Pak Iwatani menceritakan bagaimana beliau menciptakan Pac-Man. Beliau terinspirasi dari sepotong pizza ketika menciptakan Pac-Man. Berikut videonya:


Kesuksesan Pac-Man dan sekuelnya yaitu Miss Pac-Man memicu kelahiran video game serupa, yaitu Donkey Kong, Q*bert, dan Dig Dug.




Hikmah dari postingan ini:
Dulu, video game arcade atau yang biasa dikenal dengan sebutan dingdong hanya bisa dimainkan oleh orang-orang kaya, sebelum ada konsol rumahan keluaran Nintendo, Sega, dan bahkan Sony PlayStation. Maka bersyukurlah kita yang sekarang bisa bermain game kapan saja, karena ada game gratis di ponsel atau platform Steam untuk game komputer yang orisinil tanpa khawatir membeli game bajakan.

Seperti bulan Ramadan yang mengajarkan kita bersyukur masih bisa berbuka puasa dengan enak dan layak, dengan makanan yang bergizi seimbang, empat sehat lima sempurna. Rerata orang yang sulit secara ekonomi kekurangan gizi karena tidak bisa makan dengan layak.

Di episode #MAGANG berikutnya kita akan membahas serial Mario.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun