Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Profil Anak Remaja Tahun 80-an (Bagian 2)

17 Februari 2024   17:42 Diperbarui: 17 Februari 2024   17:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deni Manusia Ikan adalah komik hitam putih yang ditulis oleh Scott Goodall dan digambar oleh John Stokes. Tokoh utamanya yaitu Deni, seorang anak laki-laki yang terdampar di sebuah pulau dan belajar hidup di bawah air dan berbicara dengan makhluk air. Tujuan hidup Deni adalah mencari orangtuanya, yang terpisah darinya di laut sekitar Papua Nugini.

Sekitar tahun 2010-an, Deni Manusia Ikan diadaptasi ke dalam bentuk sinetron bertajuk Nino Manusia Ikan. Pemeran utamanya yaitu Dayat Simbaia, top 5 Idola Cilik 1 dari Surabaya.

20. Bahagia hidup dengan apa yang dia punya, TV tidak semua orang punya
Anak 80-an patut bangga, karena mereka hidup dengan apa yang mereka punya. Gawai belum ada, teknologi belum secanggih dulu. Zaman dulu TV masih dianggap barang mewah, tidak semua orang punya, saat itu pun saluran TV di Indonesia hanya TVRI. Saat bertetangga pun masih bertegur sapa dengan tatap muka, lalu mengobrol-ngobrol.

Tiap Idulfitri di tahun 80-an, yang paling ditunggu di TVRI adalah operet Papiko-nya Titiek Puspa. Masa kecil dan remaja anak 80-an juga dihabiskan dengan menonton Panggung Boneka si Unyil. Tentunya nama-nama tokohnya masih melekat erat di kepala anak 80-an: Unyil, Pak Raden, Pak Ogah, Bu Bariah, Ucrit, Melanie, Cuplis, Orang Gila, dll.

Pemirsa TV 80-an juga sempat menangis ketika dinosaurus temannya Kum-Kum mati. Kum-Kum adalah anime 70-an yang populer di tahun 80-an.

Dan itulah profil anak remaja tahun 80-an.
Memang manis, ya, masa kecil orangtua kita yang besar di tahun 80-an!

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun