Saat dunia diliputi perang badar antara Mishima Zaibatsu dan G Corporation, Mishima Zaibatsu mengumumkan turnamen King of Iron Fist 6. Nina memutuskan untuk ikut turnamen guna menghapuskan sesiapa yang berani mengancam Jin.
Di Tekken 6, ada mode baru yang seru, yaitu Scenario Campaign. Tokoh utamanya adalah Lars Alexandersson dan Alisa Bosconovitch. Di mode inilah Nina dikalahkan oleh Lars sebanyak dua kali. Setelah Jin mengorbankan diri untuk membunuh iblis Azazel, Nina memberitahu Lars bahwa dia tahu soal rencana Jin mengenai perang dunia sedari awal, dan bahwa dia selalu berniat membangunkan Azazel untuk mengalahkan sang iblis. Nina tidak yakin apakah maksud Jin baik atau buruk, dan dia berlalu naik helikopter Mishima Zaibatsu.
Berlanjut ke Tekken 7, Nina gagal menangkap Jin Kazama, dan dia memutuskan berpisah dengan Mishima Zaibatsu. Kini dia menjadi assassin pribadi dengan tugas pertamanya yaitu menyusup ke sebuah pesta pernikahan... sebagai pengantin wanita!
Selama upacara pernikahan, terjadi baku tembak di mana Nina menghabisi semua targetnya. Namun, keramaian tersebut menarik perhatian pasukan Tekken Force, yang dikirim untuk menekan kekerasan tersebut, dan mereka mengejar Nina. Hingga akhirnya dia bertemu lagi dengan Steve Fox.
Di Story Mode-nya Tekken 7, Nina memainkan peran besar, di mana dia dan pasukan Tekken Force menyerang kantor Violet Systems kelolaan Lee Chaolan.
Kini, di Tekken 8, setelah Kazuya Mishima memimpin dunia dengan kekerasan lewat gelarnya sebagai pimpinan G Corporation, Nina direkrut sebagai anak buah Kazuya dan dianugerahi gelar komandan pasukan G Corporation. Tentunya yang jahat kalah, karena sejak bergabung dengan G Corporation, Nina menjadi jahat.
Adapun di ending character episode-nya Nina, dia ngopi di Smith's Coffee di Urban Square, New York, dan mengobrol dengan Lee Chaolan. Lee menanyakan Nina apa hajat mereka bertemu di sore yang hangat itu. Ternyata Nina bermaksud membalas dendam pada Lee karena meledakkan markas pasukan pemberontak Yggdrasil.