Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Profil Karakter Serial Tekken: Paul Phoenix, si Rambut Nanas yang Mengaku-ngaku Petarung Terkuat di Alam Semesta

27 Oktober 2023   20:23 Diperbarui: 12 Februari 2024   20:01 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paul di Tekken 3. (sumber: Deviantart)

Bismillahirrahmanirrahim.

Serial "Profil Karakter Serial Tekken" hari ini akan membahas salah satu karakter yang sudah ada sejak game pertama, yaitu Paul Phoenix alias si rambut nanas. Menurut saya, Paul adalah karakter kuat yang sayangnya sering dianggap lelucon oleh Bandai Namco sendiri. Nanti kita akan bahas mengapa.

Paul Phoenix kerap digambarkan sebagai seorang pria asal Amerika Serikat berbadan tinggi, berkulit putih, berambut pirang, dan berotot. Kepribadiannya yaitu pemarah, berdarah panas, dan suka menyombongkan diri, mengaku-ngaku petarung terkuat di alam semesta. Fighting style Paul yaitu seni bela diri modifikasi berdasarkan judo. Paul kerap memakai baju dan celana berwarna merah. Ciri khasnya terletak pada rambutnya yang berdiri seperti daun pada buah nanas. Kendati begitu, Paul pernah memiliki gaya rambut yang bebas tergerai indah seperti vokalis Nickelback, Chad Kroeger, di Tekken 4 dan di Tekken 8, rambutnya dipotong lebih pendek. Paul mengingatkan kita akan Ken Masters dari serial Street Fighter. Yap, Ken juga kerap mengenakan serba merah dan berambut pirang.

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, Paul sudah ada di semua game serial Tekken sejak game pertama, bersama dengan Law, King, Yoshimitsu, Nina Williams, dan Kuma. Heihachi Mishima juga, namun di Tekken 8 dia benar-benar telah tiada.

Begini ceritanya. Paul adalah seorang petarung berdarah panas asal Amerika Serikat yang mengerti dunia seni bela diri dan suka berlatih bela diri. Kecintaannya pada dunia seni bela diri berawal ketika menonton "Bear Killer Willy Williams" saat masih kecil. Seorang gelandangan, Paul tidak punya pekerjaan, dan sebagian besar hidupnya dipakai untuk mencari uang lewat perkelahian jalanan dan bekerja paruh waktu sebagai tukang pukul hingga dia menemukan gairah aslinya, yaitu: menjadi petarung terkuat di alam semesta.

Paul berkenalan dengan Marshall Law, seorang koki di sebuah restoran Cina di San Francisco, di mana mereka berlatih bersama dan bersahabat. Dia juga berlatih dengan Lee Chaolan, si rambut perak. Dia tak terkalahkan dalam pertarungan hingga dia berkelahi dengan Kazuya Mishima dengan hasil seri.

Ketika Paul mendengar pengumuman tentang turnamen King of Iron Fist yang pertama, dia masuk dan melihat kesempatan untuk mengalahkan musuh bebuyutannya, Kazuya, dan membuktikan dirinyalah yang terbaik. Selama turnamen, Paul mengalahkan seekor beruang bernama Kuma, hewan peliharaan Heihachi Mishima, namun tidak dapat mengalahkan Kazuya.


Paul di Tekken 2. (sumber: Deviantart)
Paul di Tekken 2. (sumber: Deviantart)
Berlanjut ke Tekken 2, dua tahun berlalu, dan Paul masih berlatih dengan Law, sahabatnya. Suatu hari, ketika sedang berlatih, dia mendapat informasi dari Law bahwa turnamen King of Iron Fist 2 akan digelar. Dengan pandangannya yang tertuju pada menjadi petarung terkuat di alam semesta, Paul memutuskan ikut turnamen.

Paul kembali mengalahkan Kuma, namun dia masih belum dapat membuktikan bahwa dirinya lebih kuat dari Kazuya; ketika masuk final, jalanan macet dan menghalangi Paul dari hadir di pagelaran final turnamen tepat waktu, yang mengharuskannya untuk menyerah.


Paul di Tekken 3. (sumber: Deviantart)
Paul di Tekken 3. (sumber: Deviantart)
19 tahun kemudian, Paul yang kini berusia 46 tahun masih tampak gagah dan bersemangat. Ketika dia mendapat undangan untuk masuk turnamen King of Iron Fist 3, dia menerima dengan senang hati. Dia juga mengajak putra tunggal Marshall Law, Forest, untuk ikut turnamen, walaupun kita tahu Marshall tegas melarang Forest mengikuti kompetisi di luar dojo. Sehari-hari, Forest memang membantu ayahnya bekerja di restoran dan berlatih di dojo.

Di turnamen, Paul kembali tak terkalahkan. Dia mengalahkan semua musuhnya sebelumnya, dari Kuma hingga Ogre, sang dewa pertarungan. Paul puas dengan kemenangannya terhadap Ogre dan pulang, namun tanpa dia sadari, Ogre berubah wujud menjadi True Ogre dan justru dikalahkan Jin Kazama.


Paul di Tekken 4. (sumber: The Fighters Generation)
Paul di Tekken 4. (sumber: The Fighters Generation)
Merasa dicurangi atas kemenangannya setelah perubahan wujud Ogre, Paul mengklaim bahwa dirinyalah juara sejati turnamen King of Iron Fist 3, namun sedikit yang mempercayainya. Dan jika toh ada yang percaya, mereka capek dengan sikap sombongnya. Pada akhirnya, dojo Paul bangkrut karena kurangnya murid.

Suatu hari, Paul melihat sebuah koran dengan pengumuman mengenai turnamen King of Iron Fist 4. Kini, dengan keinginan membara untuk menang turnamen, dia masuk tanpa berlatih. Dia meremehkan semua orang.

Paul menjadi juara tak terbantahkan turnamen King of Iron Fist 4 dan mengambil alih kekuasaan mutlak atas Mishima Zaibatsu. Meskipun Paul mewarisi kekayaan besar Mishima Zaibatsu, dia membiarkan orang lain menangani urusan sehari-hari perusahaan. Akhirnya, posisi eksekutifnya hanya sekedar jabatan. Pada akhirnya, kendali penuh Dr. Abel, pencipta Bryan Fury, atas dirinya mengakibatkan kehidupan yang rusak bagi Paul. Dia lebih banyak menghabiskan siang dan malamnya dengan berpesta. Tiada jejak semangat gagah beraninya yang tersisa.

Ini adalah kali terakhir Paul diberi ending yang serius oleh Bandai Namco di serial Tekken. Eits, tetapi bukan itu kelanjutan cerita aslinya.


Paul di Tekken 5. (sumber: Wallpaper Flare)
Paul di Tekken 5. (sumber: Wallpaper Flare)
Paul di Tekken 5: Dark Resurrection. (sumber: Pxfuel)
Paul di Tekken 5: Dark Resurrection. (sumber: Pxfuel)
Di turnamen sebelumnya, Paul justru kalah oleh Kuma ketika hendak berkelahi dengan Kazuya, seseorang yang belum pernah lagi dia lawan selama 20 tahun. Di titik ini Paul sadar, bahwa problemanya yaitu "terlalu percaya diri". Dia lupa pelajaran penting dan menjauh dari jalan menuju menjadi petarung hebat. Ingin menemukan kembali apa yang hilang darinya, Paul masuk turnamen King of Iron Fist 5 dua bulan kemudian.

Menangkah dia? Tidak.


Paul di Tekken 6. (sumber: Pxfuel)
Paul di Tekken 6. (sumber: Pxfuel)
Di turnamen sebelumnya, Paul mengalahkan Kuma, namun benar-benar kelelahan dan tidak dapat melanjutkan sisa turnamen.

Kisah Paul berlanjut di Tekken 6, di mana kini dia terjebak utang yang sangat besar. Padahal, hadiah turnamen King of Iron Fist setiap tahun adalah uang tunai dalam jumlah yang besar. Paul kalah, jadi dia tidak dapat uang. Namun, dia mendapat kabar bahwa turnamen King of Iron Fist 6 akan diadakan. Berharap untuk memenangkan turnamen dan melunasi utangnya, Paul berkonsentrasi menyusun rencana untuk memastikan kemenangannya. Dia sampai pada kesimpulan bahwa kegagalannya di masa lalu adalah karena masuk turnamen sendirian dan memutuskan bahwa masuk bersama orang lain akan meningkatkan peluangnya untuk menang.

Paul memutuskan untuk meminta teman lamanya, Marshall Law, untuk ikut dengannya. Mereka juga mengajak si tukang pukul tampan, Steve Fox. Tidak ada di antara mereka yang menang. Padahal, jika salah satu di antara mereka menang turnamen, Paul berjanji akan membagi tiga uangnya dengan Law dan Steve.


Paul di Tekken 7. (sumber: Duniagames)
Paul di Tekken 7. (sumber: Duniagames)

Paul masuk turnamen King of Iron Fist 7 dan mengalahkan Panda, hewan peliharaan Ling Xiaoyu, namun dia dicemooh para penonton. Di game ini ending-nya kembali dianggap lelucon.


Paul di Tekken 8. (sumber: The Fighters Generation)
Paul di Tekken 8. (sumber: The Fighters Generation)
Paul kembali muncul di Tekken 8, dan mari kita berdoa semoga si "Hot-Blooded Destroyer" mendapat ending yang serius, sekali ini saja. Manalah kita tahu jika ending-nya yaitu Paul akhirnya pensiun dari bertarung karena semakin tua dan menikah dengan seorang wanita cantik (pasti), lalu mempunyai anak yang akan mewarisi bakat bertarung ayahnya ketika dewasa nanti. (Edit: Ending-nya di Tekken 8 akhirnya sedikit lebih serius, namun dia terlambat sampai turnamen King of Iron Fist 8 sehingga harus menyerah.)

Di Tekken 8, rambut Paul jatuh dengan bebas dan tergerai indah bak penyanyi rock.


Bandai Namco memang kerap memberi Paul ending lelucon sejak Tekken 5, yang tidak masuk akal. Paul ini orangnya kuat, tidaklah mungkin dia terus-terusan diberi ending yang tidak serius. Kisah hidupnya juga kurang disorot. Apa pekerjaan orang tuanya dulu? Di mana Paul menetap? Mengapa Paul tidak pernah berinteraksi dengan Kazuya? Paul ini sudah ada sejak Tekken pertama, takkanlah mungkin Bandai Namco terus-terusan menjadikannya bahan candaan.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun