Selama wamil, Hwoarang merasakan kekosongan yang aneh di dalam dirinya. Dia merindukan saat-saat dia mendapatkan uang dari berkelahi di jalanan, ketergesaan dari pertarungan tangan kosong, dan perkelahiannya dengan Jin Kazama. Pihak militer tidak dapat memadamkan kerinduan ini.
Suatu hari, pengumuman mengenai turnamen King of Iron Fist 4 mencapai telinga Hwoarang. Untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun, darahnya mulai mendidih. Dia bertekad mengalahkan Jin, Heihachi Mishima, dan siapa pun yang berani menghalanginya dari mengklaim Mishima Zaibatsu sebagai miliknya. Hwoarang pun menyelinap keluar dari pangkalan militer dan pergi masuk turnamen.
Singkat cerita, turnamen kembali dimenangkan Hwoarang, dan Mishima Zaibatsu kini berada di bawah kendalinya. Namun yang mengejutkan semua orang, dijualnnya Mishima Zaibutsu ke perusahaan lain. Dia kemudian berangkat dalam perjalanan lain, karena ada satu tugas terakhir yang teramat penting sehingga harus dia selesaikan, yaitu: bergelut dengan Jin.
Ketika Hwoarang dan Jin sedang berkelahi, mereka diganggu oleh tentara Korea. Ternyata mereka tahu soal Hwoarang mangkir dari tugas wamil sehingga dapat dihukum oleh pengadilan militer. Dia diminta menyerahkan diri.
Hwoarang pun terbang kembali ke Korea untuk menyelesaikan wajib militer. Dua bulan kemudian, dia bebas tugas dan siap menghabisi Jin Kazama. Setelah Jin kalah, Hwoarang kembali melakukan hobinya yaitu naik motor keliling kota. Namun, di tengah jalan, dia dihadang Devil Jin dan terlempar ke udara. Dia bersiap menerima kematian sebelum jatuh pingsan.
Secara canon, Hwoarang adalah satu-satunya karakter Tekken yang berhasil mengalahkan Jin. Itu pun dia hampir mati oleh Devil Jin sebagai pembalasan.