Olala, ternyata tanpa sepengetahuan Heihachi, Jin berada di Brisbane, Australia untuk berlatih karate tradisional dan hidup dalam pengasingan. Wajahnya ditutupi jaket ungu. Sejak dikhianati Heihachi, Jin membenci segala hal tentang dirinya yang berhubungan dengan keluarga Mishima: garis keturunannya, fighting style-nya, Gen Iblis dalam darahnya... semuanya. Untuk melupakannya, Jin melupakan seni bela diri gaya Mishima dan menguasai karate tradisional.
Jin memiliki hasrat yang membara untuk menghancurkan garis keturunan Mishima yang jahat: kakeknya, Heihachi, dan ayahnya, Kazuya. Setelah mendengar kabar tentang turnamen King of Iron Fist 4, Jin mengeraskan tekadnya untuk masuk turnamen.
Setelah Jin mengalahkan Hwoarang di turnamen, dia dan Kazuya dimaksudkan untuk bertarung di Ronde 7. Namun, Jin disergap oleh Tekken Force dan dibawa ke Hon-Maru di tengah hutan. Kazuya dinyatakan menang, dan dia bertemu Heihachi di babak terakhir. Dia mempertanyakan hilangnya Jin. Mereka bentrok dan Heihachi menang.
Ternyata Jin dirantai di Hon-Maru. Selama pingsan, Jin berjuang dengan iblis di dalam dirinya dan suara ayahnya yang terus muncul dalam benaknya. Kata-kata yang dia dengar hanyalah: "Menyerahlah pada amarah!", "Bencilah aku!", "Terkutuklah aku!", dsb. Setelah Jin akhirnya siuman, dia mendapati kini di dada dan kedua lengannya muncul tanda seperti tato. Setelah bebas dari rantai, Jin jatuh ke tanah dan dikelilingi aura gelap. Dia bersumpah akan mengakhiri segalanya dengan membunuh Kazuya. Kazuya kalah di tangan sang putra, dan Heihachi pun melawan Jin, namun kalah juga walaupun Jin sudah lelah.
Jin bersiap membunuh sang kakek ketika dia melihat bayangan ibunya, Jun. Jin lalu tercekik dengan emosi, kemudian menenangkan diri dan menjatuhkan Heihachi ke tanah. Dia memberitahu Heihachi bahwa dia harus berterima kasih kepada Jun sebelum melebarkan sayap iblisnya dan pergi berlalu. Setelah Jin pergi, beberapa bulu hitam jatuh ke tanah, dengan satu bulu putih di antaranya. Bulu putih melambangkan kebaikan hati seorang Jun Kazama.
"Jika ini terus menggerogotiku, aku tidak tahu berapa lama aku dapat bertahan," pikir Jin. Dia pun berkelana untuk mengakhiri kejahatan ini, dengan takdir sebagai satu-satunya petunjuknya.
Singkat cerita, Jin dikalahkan oleh musuh bebuyutannya, Hwoarang si tukang tendang, namun wujud iblisnya mengambil alih dan menyerang Hwoarang dengan brutal. Jin terus melaju di turnamen King of Iron Fist 5 dan sampai babak akhir di mana dia mengalahkan kakek buyutnya, Jinpachi Mishima. Setelah Jinpachi kalah, dia menghilang jadi debu dan Jin memenangkan kendali atas Mishima Zaibatsu. Dia pun menjadi pemimpin perusahaan tersebut dan memicu pertikaian dengan G Corporation yang dipimpin sang ayah, Kazuya. Di sinilah perang badar antara Mishima Zaibatsu dan G Corporation dimulai.