Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Angkatan Siber dan Perspektif 1984 Orwellian

28 Agustus 2023   13:07 Diperbarui: 30 Agustus 2023   18:01 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi menarik petikan novel 1984 George Orwell yang diterbitkan pada 1949 untuk melengkapi keseluruhan diskusi ini. Dinyatakan dalam kehidupan yang totalitarian, upaya pengendalian pikiran dilakukan dengan teleskrin, dinaungi kementerian kebenaran—ministry of truth— bahwa tidak boleh ada yang berbeda, keseragaman pandang adalah tujuan akhir, tidak bisa ditolerir. Semua hal yang berbeda adalah penyimpangan, mendapat penindakan dari polisi pikiran, perlu dilakukan indoktrinasi ulang. Propaganda masif dilakukan. mencetak kebenaran sesuai versi kekuasaan, tanpa perlawanan.

Pola kehidupan di bawah pengawasan ketat ini, sebagaimana disampaikan Foucault diilustrasikan sebagai desain panopticon, layaknya bangunan tinggi suar lampu di dalam landskap penjara pertengahan, yang memberikan efek sorot cahaya agar seisi penjara terawasi.

Sejenak kita perlu renungkan ulang tata kelola angkatan siber ini, bila pada akhirnya nanti direalisasikan. Bahwa terdapat etika dasar yang seharusnya tidak bisa dilanggar, yakni penghargaan terhadap kebebasan manusia dan kepentingan publik, bahwa "pelangi itu indah karena perbedaan warna".

Termasuk memaknai kutipan "quis custodiet ipsos custodes?", (Lantas siapa yang akan mengawasi sang penjaga?) yang merupakan refleksi filosofis penyair Romawi Juvenal. Tentu yang membatasinya adalah kedaulatan rakyat, karena tanpa hal tersebut kedaulatan digital bangsa akan sia-sia belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun