Ruang aktifitas perempuan, dalam hal ini panggung perjuangannya semakin terbuka. Dunia yang berjejaring dengan kemajuan teknologi, ikut mendorong demokratisasi informasi, juga berdampak bagi kaum perempuan.Â
Pada situasi tersebut, ada wilayah fantasi sebagai tujuan yang perlu dikukuhkan. Perspektif itu memunculkan sikap kemandirian dan keberanian, untuk menghidupkan gagasan tentang kapasitas emansipasi perempuan.Â
Penelitian Rewindinar, Fantasi Mamah Muda, Kajian Morfogenesis dan Network Society, 2022 memperlihatkan bahwa kolektifitas dan interaksi yang kohesif dari para perempuan, mampu menciptakan bentuk keagenan baru yang berkorelasi dengan sturktur sosialnya.
Di titik tersebut, pilihan kritisnya kembali berpulang pada kaum perempuan, untuk mengambil pilihan apakah konsisten dalam mencapai tujuan keadilan gender, atau justru terperangkap dalam stereotipe tradisional sebagai akibat buaian modernitas.
Perempuan harus mampu untuk meluruskan bias internalnya, sembari mengikis bias yang terjadi baik secara struktural maupun kultural pada kehidupan bernuansa patriarki. Selamat hari perempuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H