Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Survei dan Demokrasi (II)

19 Februari 2020   13:14 Diperbarui: 20 Februari 2020   02:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Survei ini memperlihatkan, publik belum mendapatkan pemahaman utuh proses politik kenegaraan. Sehingga, publik menjadi rawan untuk diombang-ambingkan oleh kepentingan kekuasaan. Sekaligus, hasil survei ini, bisa pula dipergunakan untuk mendorong, proses percepatan pembahasan amandemen UUD 1945, berbekal angka-angka dukungan publik yang keliru tersebut.

Bila berkaca atas politik praktis yang terjadi akhir-akhir ini, catatan Index Democracy dari The EIU menjadi relevan. Terlebih, menimbang hilangnya minat beroposisi dalam konteks politik formal. Semua elemen politik, terkonsentrasi serta berpusat pada upaya berkoalisi.

Hal ini, memiliki relasi atas apa yang disampaikan Steven Levitsky & Daniel Ziblatt, dalam buku Bagaimana Demokrasi Mati, 2019. Bahwa demokrasi tidak terancam melalui kudeta, melainkan justru dapat dimatikan oleh para aktor terpilih, dari hasil kontestasi dalam demokrasi itu sendiri.

Terlebih ketika kekuasaan hadir tanpa kubu oposisi dan gerakan sipil yang menjadi penyeimbang. Sebuah masa dimana, media kemduian larut sebagai corong partisan, dan masyarakat sipil dibungkam!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun