Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Trump, Tagar #WWIII, dan Perang Opini

6 Januari 2020   19:02 Diperbarui: 7 Januari 2020   08:42 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amerika secara tidak langsung mengadopsi welfare is warfare, kedamaian serta kesejahteraan hanya bisa diperoleh melalui kesiapsediaan untuk berperang. Melalui titik api perang, kapasitas produksi industri persenjataan di negeri Paman Sam tetap dapat mengepul.

Kontraksi ekonomi serta politik domestik Amerika justru mampu terkonsolidasi untuk isu soal perang. Kepentingan politik tersisih dalam situasi perang. Meski mungkin tidak padu pada keputusan berperang, tetapi sentimen nasionalisme berfungsi merekatkan kekuatan sosial politik Amerika.

Trump perlu ruang relaksasi, setelah tekanan pemakzulan -impeachment di tingkat kongres diluncurkan. Perlu ada tindakan besar yang dilakukan Trump untuk meneguhkan para pemilihnya, menjelang proses pemilu Amerika 2020, di akhir tahun ini. Sekaligus, mewujudkan janjinya guna membangkitkan kejayaan Amerika.

Problem domestik tersebut, mengharuskan Trump bermain di level berbeda. Arena bermain -playing field dari proksi pertarungan politik Trump, dibawa kepada pentas gelanggang politik dunia. Maknanya combo strike, menuntaskan problem domestik sekaligus memantapkan kembali posisinya di percaturan dunia.

Perang Fisik Terbuka?

Kemarahan Iran, mungkin saja akan sejalan dengan kegeraman China, Korea Utara bersama negara seteru Amerika yakni Rusia. Tapi membayangkan perang terbuka secara fisik agaknya terlalu ekstrim.

Peta persaingan negara-negara dunia berubah. Iran sudah bertahun lamanya mendapatkan blokade ekonomi, menyetujui perang terbuka sekaligus membuka front untuk perang dunia ketiga nampaknya membutuhkan kalkulasi yang sangat matang.

Potensi yang mungkin terjadi adalah serangan ke berbagai titik proyek vital Amerika di berbagai negara, utamanya di kawasan Timur Tengah.

Bisa jadi, pancingan Amerika itu direspon membabi buta oleh Iran, demi dan atas nama perdamaian serta ketertiban dunia pula, negeri Paman Sam berpeluang untuk mengambil langkah perang terbuka.

Kekuatan perang Amerika yang disebar ke berbagai penjuru di Timur Tengah, sudah sejak lama dinyatakan sebagai bentuk pemborosan anggaran pertahanan dan keamanan di Amerika. Kali ini mendapatkan momentum kembali untuk diperhitungkan.

Orientasi efisiensi anggaran militer Amerika akan ditempatkan, bukan pada soal nilai nominal yang dihemat, tetapi seberapa besar alokasi anggaran termanfaatkan sesuai tujuan. Dan muara kepentingan tersebut adalah untuk kembali menguatkan peran penting Amerika, pada geopolitik Timur Tengah proksi wajah dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun