Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Refleksi Kritis BPJS Kesehatan

28 Agustus 2018   12:53 Diperbarui: 28 Agustus 2018   13:12 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah mensimbolkan upaya untuk memerintah dan diikuti seluruh warganya. Dalam pandangan Althausser, maka negara merasuki seluruh bidang kehidupan dan tatanan bermasyarakat dengan ideologi kekuasaan, pun termasuk menghadirkan RSA -Repressive State Apparatus (Hukum, Penjara, Tentara dan Polisi) maupun ISA -Ideological State Apparatus (sekolah, media massa dan budaya). Tetapi bagaimana memerintah menghadirkan rasa kebersamaan dan keadilan sosial?.

Tentu di alam demokrasi, pemerintah lalim dan otoriter akan berhadapan dengan sendirinya pada kelompok yang direpresinya, pengalaman kesejarahan bangsa ini memperlihatkan bagaimana era orde lama dan orde baru ditumbangkan karena pengabaian hak publik. Pemerintah perlu lebih banyak mendengar dan melihat realitas fisik atas jumlah antrian pasien dipusat-pusat layanan kesehatan.

Lalu bagaimana dengan kondisi BPJS Kesehatan kali ini? Ibarat perahu retak yang terapung di tengah samudera, berhadapan dengan riak gelombang yang mungkin akan mengandaskannya, maka koreksi total dan perombakan aturan-aturan tersebut harus dibuat dalam upaya memastikan semua pihak memperoleh posisi yang saling menguntungkan. Peraturan adalah kebijakan yang diambil seagai perangkat ideologi, dan dalam hal ideologi yang memastikan kepentingan publik secara meluas perlu diterjemahkan secara lugas, agar perahu itu tidak benar-benar karam!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun