Persoalan pembangunan manusia dengan karakter yang kuat, ber-akhlakul karimah, Jokowi menyebut peran penting pendidikan. Dibagian akhir penutup, Jokowi berpesan tentang kebersamaan dalam pencapaian kerja-kerja besar yang menjadi doa bersama kita, sebagai bentuk ibadah seluruh rakyat negeri dalam mencapai prestasi bangsa, sekaligus menghadirkan keadilan sosial.
Batas situasi yang terjadi saat itu, adalah posisi Jokowi yang kembali mencalonkan diri untuk terlibat dalam kontestasi Pilpres 2019, dengan demikian teks dalam konteks Jokowi memang ditujukan untuk memberikan persuasi sekaligus memberikan upaya peneguhan publik atas kerja yang telah dilakukan dengan menggunakan indikator keberhasilan yang dituangkan dalam bentuk angka-angka.
Secara keseluruhan, rangkaian pidato Jokowi dari waktu ke waktu, khususnya pidato kenegaraan atas hari kemerdekaan, dilekatkan sesuai dengan situasi yang terkait. Konsistensi teks, terjalin antar tahun, dengan melakukan pembaharuan situasional. Jika kemudian ada pihak yang menilai di pidato terakhir memberi rasa kampanye, maka memang itulah kelebihan petahana, karena semua momen kehadiran incumbent diruang publik, dapat dioptimalkan sebagai softselling campaign, tidak ada yang salah.
Kita tentu akan melihat, narasi yang dibangun pihak penanding sebagai wacana pembanding dari narasi yang dibangun petahana. Disilah esensi demokrasi dalam kontestasi pemilihan, "beradu gagasan dan solusi bagi bangsa" dan tidak lupa menyelipkan rasa riang gembira bagi seluruh bangsa. Jelas akan dinantikan!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H