Pertama: menempatkan proporsi persoalan dalam kerangka kapasitas kemampuan riil, dalam arti kesanggupan pengelolaan. Dengan demikian, premi akan ditetapkan atas dasar asumsi yang presisi dan spesifik sesuai nilai keekonomian.
Kedua:meletakkan kemampuan pembayaran kewajiban klaim institusi kesehatan sebagai hal penting, tidak bisa diabaikan. Terlebih bagi yang termasuk kategori pemberi layanan swasta, karena kategori ini, membiayai secara mandiri pelaksanaan operasionalnya.
Ketiga: melakukan percepatan integrasi nasional dan peningkatan kedisiplinan pembayaran premi. Bila pengeluaran atas pelayanan kesakitan adalah sesuatu yang sulit diestimasi, maka penerimaan adalah faktor yang dapat dipastikan.
Keempat: perbaikan mekanisme atas pengaturan manfaat yang prioritas, serta mendorong kemandirian dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan demikian iur biaya individu dalam model asuransi gotong royong mungkin dilakukan, mengingat jumlah kepesertaan dan tingkat angka kesakitan yg tinggi.
Kelima: mendorong efektifitas dan efisiensi proses pengelolaan, sesuatu yang menjadi keharusan, agar manfaat keberadaan program dirasakan oleh publik dan bukan pengelola.
Apakah artinya kesimpulan terpenting bagi institusi kesehatan swasta dalam kasus ini?
Pertama: mempersiapkan diri dalam turbulensi krisis yang berulang. Peraturan dan harga tarif menjadi kuasa penyelenggara program, maka tidak banyak pilihan kecuali menerima. Karena itu siapkan kapal sekoci bila kapal utama mulai oleng.
Kedua:dalam proyeksi lanjutan, melalui instrumen institusi kesehatan dibawah kepemilikan pemerintah pusat maupun daerah serta BUMN, akan semakin memperkuat diri, menyambut implementasi BPJS Kesehatan secara menyeluruh, petakan Blue Ocean sebisa mungkin sebagai peluang yang harus digarap serius.
Ketiga: kolaborasi konglomerasi, khususnya bagi institusi kepemilikan swasta non konglomerasi mungkin perlu mempertimbangkan hal tersebut, karena kemampuan bertahan dimasa depan akan tergantung kapasitas kedalaman support finansial.
Kapankah ini akan terjadi?
Bila melihat dari informasi yang tidak terekspose ke permukaan, hal ini sudah menunjukkan gelagatnya, karena itu penyiapan strategi bisnis perlu diperkuat menghadapi perubahan ini.