Kecerdasan social dalam nalar public tentu dapat membedakan dengan pasti, mana yang hanya sekedar menampikan citra, dan mana yang mengkombinasikannya dengan bentuk empati nyata.
Bukan tidak mungkin, citra kemudian direkayasa sedemikian rupa seolah menjadi realita. Pada posisi tersebut, konsistensi adalah ujiannya. Saya tidak hendak menilai individu per individu pemimpin, baik yang lalu ataupun saat ini.
Tantangan terbesar pemimpin, memang bukan sekedar memperhatikan citra semata, tetapi memastikan hadirnya "rasa" sebagai pemegang tanggungjawab public, untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya tanpa terkecuali!.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!