Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Makna Pemimpin pada Penanganan Banjir

6 Februari 2018   13:21 Diperbarui: 6 Februari 2018   13:38 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dok. BPBD Wonogiri ) -- Kompas.com

Sesungguhnya alam memiliki cara, dalam berinteraksi dengan manusia. Banjir sebagai sebuah fenomena, adalah bentuk respon alam, atas apa yang dilakukan manusia terhadap alam lingkungannya.

Tetapi manusia memang hidup, dalam upayanya untuk mempertahankan diri, meski bukan berarti harus eksploitatif, yang tanpa perencanaan atas perlindungan resiko.

Pembangunan disatu sisi, bukan berarti penaklukan dan penghancuran alam, melainkan menjadikan lingkungan sebagai daya dukung bagi keberlanjutan hidup manusia.

Bersahabat dengan alam, bukan berarti harus menjadi naturalis, yang kemudian menihilkan kemajuan ilmu pengetahuan.

Mengelola pembangunan, dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem manusia dan lingkungan alam, adalah upaya bersanding dalam hidup berdampingan secara damai.

Dalam persoalan pengelolaan, maka fungsi dan tugas pemerintah daerah menjadi penting guna memastikan minimalisasi potensi bencana serta melakukan upaya penggulangannya.

Hal ini harus dipahami publik, dalam kerangka, bahwa musibah bencana adalah satu bentuk konsekuensi alamiah, dapat terjadi tanpa terduga, karena itu mengatasi pasca kejadian dalam tindakan yang komprehensif, perlu menjadi bagian dari perencanaan antisipatif.

Disisi lain, meski masuk dalam kategori bencana, tetapi musibah seperti banjir adalah sesuatu yang saat ini, dengan menggunakan bantuan teknologi dapat diproyeksikan dalam prediksi yang lebih presisi, sehingga tidak mentoleransi keterlambatan respon penanganan.

Komunikasi Pemimpin

Seperti biasa, banjir di Ibukota adalah magnet dari sorotan banyak kalangan. Selalu menjadi polemik, bersinggungan dengan aspek politik. Meski dalam realitanya, pada periode kepemimpinan yang berganti-ganti problematika banjir belum juga dapat diselesaikan.

Meski telah menggunakan berbagai pendekatan, yang diindikasi dapat mereduksi dampak banjir dan mencegah kehadiran banjir, toh pada kenyataannya banjir tetap datang. Catat sekali lagi, banjir terjadi tanpa pandang bulu, siapapun pemimpin yang terpilih dan berkuasa saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun