Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melintas Anyer, Kisah Daendels dan Infrastruktur Era Kolonial

30 Desember 2017   19:40 Diperbarui: 30 Desember 2017   20:19 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tugu mercusuar Anyer, adalah ikon bersejarah titik nol kilometer, menandai sebuah ambisi!.

Lalu apa pelajaran bagi kita sekarang? Infrastruktur digenjot sekuat tenaga, mengalami ancaman defisit, namun apakah potensi manfaat yang akan dibentuk, sudah terkalkulasi dan dimitigasi?.

Dimasa lalu, Daendels memang menghadirkan kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tapi ditebus dengan darah dan air mata.

Bahkan, Daendels memberi formula solusi secara jitu dari ketidakmampuan pembiayaan Hindia Belanda melalui kompromi para penguasa ditingkat daerah.

Kalaulah hari ini kita masih tertinggal dalam kesiapan infrastruktur, jelas kita masih tertinggal dari kemampuan berpikir besar layaknya Daendels. Tentu kita perlu lebih maju ke depan, tanpa perlu darah dan air mata karena menanggung nestapa, akibat kesalahan perencanaan pembangunan.

Dari jalur jalan Anyer-Panarukan, kita banyak mendapatkan pelajaran berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun