Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melintas Anyer, Kisah Daendels dan Infrastruktur Era Kolonial

30 Desember 2017   19:40 Diperbarui: 30 Desember 2017   20:19 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dikenal juga sebagai jalan pos, yang membantu proses pengiriman informasi via pos di Jawa.

Lebih jauh lagi, dalam konteks ekonomi, Daendels mendorong pertambahan pembagian hasil Preanger Stelsel sebuah sistem budidaya tanam paksa awal untuk komoditas kopi. Sekaligus menjadi peletak dasar saat Cultuurstelsel tanam paksa berbagai komoditi, sebagai upaya mengatasi kondisi defisit kerajaan Belanda.

Strategi Membangun

Sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendels menjalankan fungsinya dengan tangan besi. Pilihan yang harus diambil untuk menciptakan pembangunan.

Tidak hanya itu, kemampuan berdiplomasi membuat Daendels, mampu mencukupi pembiayaan mahaproyek kolosal tersebut.

Awalnya, proyek jalan diinisiasi dengan skema kerja berbayar. Namun, dana yang disediakan habis terkuras sebelum pekerjaan selesai dituntaskan.

Ketika proyek pembiayaan infrastruktur defisit, Daendels melobi dengan mengundang seluruh pembesar daerah, dengan menyatakan bahwa pekerjaan jalan wajib dilanjutkan, karena bertujuan bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat.

Suatu alasan yang dibuat, dengan maksud mereduksi biaya dari pihak Hindia Belanda. Dengan demikian, kewajiban kerja masyarakat kepada para petinggi daerah secara sukarela, adalah bentuk kepatuhan.

Sekurangnya terhitung 12.000 nyawa menjemput ajal, semasa durasi pembangunan jalan. Menjadi prasasti kemanusiaan, atas nama pembangunan.

Namun cerita soal kesukarelaan adalah kisah usang, karena pemaksaan lebih mengemuka. Kisah ini ditulis ulang dalam Novel Sejarah Pramoedya Ananta Toer, Jalan Raya Pos Jalan Daendels.

Dulu dan Sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun