Kalau sudah begini, kenapa para pemangku kepentingan tidak berpikir strategis lebih jauh kedepan dengan melihat bahwa pada dasarnya kehendak untuk guyub bersama keluarga dikampung halaman adalah bagian dari budaya kita.
Pengembangan potensi ekonomi desa, tentu membantu mengurangi beban tekanan diperkotaan, mereduksi terjadinya urbanisasi, memeratakan arah pembangunan dimulai dari desa sebagai unit terkecil.
Karenanya, dana desa yang sudah menjadi bagian dari alokasi anggaran pemerintah, sebesar Rp 20 triliun yang akan disalurkan kepada 74.053 ribu desa harus dikelola selayaknya kita melihat efek ekonomi dari Ramadhan dan kerinduan untuk berkumpul dikampung halaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H