Mohon tunggu...
Yudhi Hendro
Yudhi Hendro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang suami dan ayah dari empat orang anak. Bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kalimantan. Mengelola blog pribadi : yudhihendros@wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Bekerja Sebagai Karyawan, Berpikir dan Bertindak seperti Wirausahawan

16 November 2015   07:49 Diperbarui: 16 November 2015   09:18 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi, shutterstock

Meski sebagian dari kita bekerja sebagai karyawan, bukan berarti pola pikir, sikap serta tindakan kita tidak bisa mengadopsi sikap dan perilaku entrepreneur atau wirausahawan. Jangan diartikan entrepreneur itu cuma terkait dengan urusan dagang, lho, alias wiraswasta atau pebisnis.

Ini pelajaran yang saya dapatkan ketika mengikuti penyegaran karyawan teknis yang disampaikan oleh instruktur dari salah satu lembaga pemerintah. Apa ciri-ciri seseorang yang berpola pikir dan bersikap entrepreneur?

1. Bekerja tidak Dibatasi Jam dan Hari Kerja

Yang namanya pegawai, kerjanya memang dibatasi jam dan juga hari kerja. Masuk kerja jam 8 pagi dan pulang jam 4 sore. Tiap hari dari Senin sampai Jumat seperti itu. Bagi karyawan pelaju atau yang bekerja di luar kota, biasanya mereka juga karyawan PJKA alias Pulang Jumat Kembali Ahad. Pesan tiket kendaraan umum untuk pulang ke rumah pada Jumat sore dan balik ke tempat kerja pada hari Minggu.

Aturan standarnya memang seperti itu, tapi terkadang ada juga urusan yang mengharuskan karyawan bekerja sebelum jam 8 pagi atau pulang setelah jam 4 sore. Kok bisa seperti itu? Bisa saja, contohnya teman saya yang harus bersiap-siap menemui kepala dinas sebuah instansi pada jam 6 pagi di kantornya untuk minta tanda tangan SK. Harus pagi-pagi ke kantornya karena setelah itu sang pimpinan harus ke bandara untuk terbang ke Jakarta.

Yang pulang setelah jam 4 sore bukan berarti bisa bersantai-santai dengan keluarga di rumah. Kalau pas ada tamu yang datang, malamnya dia harus jemput tamu di hotel dan menemani makan malam dan jalan-jalan. Karyawan yang berpola pikir dan bersikap seperti entrepreneur nggak akan sering mengeluh kalau dapat tugas seperti itu.

2. Tidak Terlena di Zona Nyaman

Zona nyaman itu maksudnya mudah merasa puas pada satu kondisi pekerjaan. Tidak ingin mengubah dirinya agar bekerja lebih produktif, lebih efisien atau bagaimana agar kinerja di tempat kerjanya meningkat.

Karyawan yang terlena berada di zona nyaman cenderung agak sensitif dengan perubahan yang mengarah pada perbaikan kinerja. Dia bisa saja berprinsip dari dulu sudah jalan seperti ini, kenapa harus diubah lagi?

3. Selalu Berkeinginan Belajar

Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Sebuah perumpamaan yang sangat bagus, termasuk bagi seorang karyawan. Belajar bukan lagi sebuah kewajban apalagi keterpaksaan bagi karyawan yang bermental entrepreneur. Tanpa diminta atau disuruh oleh pihak lain, dia memotivasi dirinya agar senantiasa mengikuti perkembangan dan belajar hal-hal baru. Tidak hanya belajar bidang yang terkait dengan pekerjaannya, namun juga keterampilan lain yang dapat mengembangkan potensi dirinya. Belajar tak hanya dapat dilakukan dengan mengikuti diklat, workshop, seminar atau training.

Dengan bantuan internet, karyawan bisa saja belajar kapan pun waktunya secara otodidak. Belajar seperti ini yang tidak akan cepat hilang atau lupa, karena dasarnya adalah kecintaan terhadap apa yang dipelajari.

4. Berorientasi pada Pelayanan

Salah satu pola pikir dan sikap seorang entrepreneur adalah berusaha melayani orang lain dengan sebaik-baiknya. Orang lain itu bisa pelanggan, klien, pembeli, konsumen atau masyarakat. Tidak hanya bekerja untuk mengejar jabatan, kedudukan dan kekayaan, seorang yang bermental entrepreneur akan mengutamakan kepuasan orang lain sebagai kriteria keberhasilannya.

Jiwa melayani orang lain dengan sepenuh hati dan bukan melayani sepenuh gaji akan menjadikannya sebagai karyawan yang sosoknya selalu dinanti.

Itulah empat hal yang bsia menjadi nilai plus seorang karyawan. :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun