Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Melihat Potensi Honda di World Supersport Championship 2023

8 Januari 2023   19:04 Diperbarui: 8 Januari 2023   19:07 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MIE Racing Team di kelas Superbike. Sumber: Worldsbk.com

Honda memutuskan untuk kembali berkompetisi di World Supersport Championship (WSSP), bersama dengan MIE Racing pada musim 2023 ini.

Terakhir kali Honda berkompetisi di WSSP adalah bersama tim privateer Dynavolt Honda dan minim prestasi pada tahun 2020.

Dynavolt Honda tahun 2020. Sumber: Worldsbk.com
Dynavolt Honda tahun 2020. Sumber: Worldsbk.com

Namun Honda kemudian memperbarui jagoan kelas menengah mereka, CBR600RR tahun 2021 yang lalu dan mendapatkan beberapa perkembangan performa diatas kertas.

Model CBR600RR terbaru. Sumber: Worldsbk.com
Model CBR600RR terbaru. Sumber: Worldsbk.com

Model baru ini terbukti sukses di ajang Asian Road Racing Championship (ARRC) dan mampu menyabet gelar juara Asia.

Berdasarkan hasil ini, Honda merasa percaya diri untuk kembali membalap di WSSP yang merupakan puncak balapan kelas Supersport di dunia.

Sukses di Asia, Honda memutuskan membawa CBR600RR terbaru ke WSSP. Sumber: Worldsbk.com
Sukses di Asia, Honda memutuskan membawa CBR600RR terbaru ke WSSP. Sumber: Worldsbk.com

Honda menggaet tim satelit mereka di kelas Superbike, MIE Racing Team dan bekerja sama dengan MS Racing untuk membentuk MIE MS Racing Honda Team untuk kejuaraan WSSP musim 2023. 

MIE Racing Team di kelas Superbike. Sumber: Worldsbk.com
MIE Racing Team di kelas Superbike. Sumber: Worldsbk.com

Namun dengan perubahan yang ada di kelas WSSP pada tahun 2022 yang lalu, membuat beberapa pabrikan lain juga dapat memasuki kelas tersebut.

Ducati juga turun di WSSP bersama Supersport terbaru mereka, Ducati Panigale V2 bermesin dua silinder L Twin berkapasitas 959cc.

Ducati V2. Sumber: Worldsbk.com
Ducati V2. Sumber: Worldsbk.com

Triumph turun dengan Triumph Street Triple RS yang bermesin tiga silinder sejajar berkapasitas 765cc.

Triumph Street Triple RS. Sumber: Worldsbk.com
Triumph Street Triple RS. Sumber: Worldsbk.com

MV Agusta turun dengan F3 800RR yang bermesin tiga silinder sejajar berkapasitas 800cc.

MV Agusta F3 800. Sumber: Worldsbk.com
MV Agusta F3 800. Sumber: Worldsbk.com

Sementara Yamaha dan Kawasaki juga turun menggunakan YZF R6 dan Ninja ZX6R yang bermesin empat silinder segaris berkapasitas 600cc.

Kawasaki ZX6R dan Yamaha R6. Sumber: Worldsbk.com
Kawasaki ZX6R dan Yamaha R6. Sumber: Worldsbk.com

Lintasan WSSP bertambah kompetitif saat Honda tidak ada, lalu bagaimana peluang mereka di musim 2023?

Perlu Waktu 

Hal pertama yang harus digaris bawahi adalah Honda pasti butuh waktu untuk kembali kompetitif.

Walau sudah terbukti di ARRC, WSSP punya banyak perbedaan dari regulasi teknikal sampai supplier part yang digunakan.

Banyak hal yang harus dipersiapkan. Sumber: Worldsbk.com
Banyak hal yang harus dipersiapkan. Sumber: Worldsbk.com

Ban adalah contoh yang paling nyata. Di ARRC, ban di supply oleh Dunlop sementara di WSSP ban di supply oleh Pirelli.

Perbedaan merek ban mungkin dianggap orang awam sepele, namun untuk para insinyur dan mekanik yang terlibat, beda merek berarti beda karakter, berarti harus disetting secara berbeda.

Motor dirancang untuk mengakomodir tingkah laku ban, dan berkaca pada kasus CBR1000RR-R yang kurang menyatu dengan Pirelli di kelas Superbike, maka mungkin CBR600RR akan mengalami kendala yang mirip.

CBR1000RR-R punya masalah dengan ban standar WSBK. Sumber: Worldsbk.com
CBR1000RR-R punya masalah dengan ban standar WSBK. Sumber: Worldsbk.com

Selain itu pengalaman dan struktur tim juga berpengaruh pada lama atau tidaknya proses penyempurnaan CBR600RR.

MIE Racing Team sudah punya banyak pengalaman dalam mengembangkan motor bersama dengan Honda.

Namun dengan tim baru yang bekerjasama dengan MS Racing di WSSP, struktur dari tim juga harus diberikan waktu untuk berkembang.

MIE Racing Team. Sumber: Worldsbk.com
MIE Racing Team. Sumber: Worldsbk.com

Kemudian dalam line up pembalap. MIE Racing Team memutuskan untuk menggaet Tarran Mackenzie dan Adam Norrodin.

Tarran Mackenzie sudah tidak perlu dipertanyakan lagi talenta dan kemampuan balapnya. Dia memiliki pengalaman dan jam terbang yang lebih dari cukup untuk ditunjuk sebagai pembalap utama.

Tarran Mackenzie. Sumber: Worldsbk.com
Tarran Mackenzie. Sumber: Worldsbk.com

Mackenzie bahkan sudah memiliki pengalaman balap di kelas Superbike, tahun 2021 dia memenangkan British Superbike (BSB) bersama dengan Yamaha.

Sayang tahun 2022 Mackenzie didera cedera sehingga kalah dari Bradley Ray di BSB. Namun biarpun begitu Mackenzie adalah pembalap yang baik untuk memimpin kembalinya Honda di WSSP.

Tarran Mackenzie saat memenangkan gelar BSB 2021 yang lalu. Sumber: Worldsbk.com
Tarran Mackenzie saat memenangkan gelar BSB 2021 yang lalu. Sumber: Worldsbk.com

"Saya sangat bersemangat untuk bergabung dengan MIE MS Racing Honda Team di kejuaraan WSSP. Sudah menjadi tujuan besar saya untuk kembali ke kejuaraan dunia dan menurut saya berkompetisis di kelas Supersport adalah pilihan terbaik untuk saya belajar dan melangkah kedepan. Saya hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih ke Midori (Manajer tim) dan seluruh personel tim yang memberikan saya kesempatan ini. Saya tidak sabar untuk memulainya!" Tutur Mackenzie (Dari Website resmi MIE Racing Team).

Sementara itu Adam Norrodin punya banyak pengalaman membalap di kelas Moto3. Walau tidak berhasil merebut podium, namun Norrodin beberapa kali merebut lap tercepat.

Norrodin di Moto3. Sumber: Motogp.com
Norrodin di Moto3. Sumber: Motogp.com

Musim 2022 yang lalu dia membalap di Asia Superbike (ARRC) dan mampu merebut dua podium bersama BMW.

Norrodin, menunggang BMW. Sumber: Worldsbk.com
Norrodin, menunggang BMW. Sumber: Worldsbk.com

Walau performanya tidak begitu mentereng, namun Norrodin diharapkan mampu membantu pengembangan motor bersama Mackenzie di sepanjang musim 2023 mendatang.

"Ini adalah sebuah kehormatan bisa bergabung dengan MIE MS Racing Honda Team dan saya ingin berterima kasih pada Midori Moriwaki karena sudah memberi saya kesempatan untuk membalap di kelas dunia. Saya akan memberikan semua yang saya bisa, ini adalah kesempatan besar untuk masa depan saya. Saya tidak sabar untuk bergabung dengan tim, memulai tes pertama kami dan tentu saja mulai membalap bersama pada balapan pertama di February." Ucap Norrodin (Dari website resmi MIE Racing Team).

Adam Norrodin. Sumber: Motogp.com
Adam Norrodin. Sumber: Motogp.com

Yamaha dan Kawasaki Jadi Refrensi

Berubahnya regulasi World Supersport Championship pada musim 2022 yang lalu memungkinkan pabrikan dengan kapasitas yang besar masuk ke kelas ini.

Ducati yang sebelumnya terjun secara eksklusif di kelas Superbike bahkan akhirnya juga ikut turun di kelas Supersport.

Berbeda dengan motor-motor lain di kelas Supersport, Ducati menggunakan mesin L Twin dua silinder legendaris mereka yang dulu biasa mereka pakai di Superbike.

Ducati Panigale V2 di lintasan. Sumber: Worldsbk.com
Ducati Panigale V2 di lintasan. Sumber: Worldsbk.com

Bahkan Panigale V2 sendiri adalah turunan langsung dari jagoan superbike mereka sebelum Panigale V4R, Panigale 1129 R Final Edition.

Ducati Panigale 1129R sebelumnya jagoan Ducati di kelas Superbike. Sumber: Worldsbk.com
Ducati Panigale 1129R sebelumnya jagoan Ducati di kelas Superbike. Sumber: Worldsbk.com

Walau belum memenangkan balapan di musim debut mereka kemarin, cepat atau lambat Ducati akan mulai garang di kelas menengah ini.

Sementara Triumph dan MV Agusta sama-sama menggunakan mesin tiga silinder segaris dengan kapasistas mesin di awal 800cc.

Triumph bahkan sudah merebut satu kemenangan di musim debut mereka kemarin bersama dengan Stefano Manzi.

Stefano Manzi, berhasil menang dengan Triumph. Sumber: Worldsbk.com
Stefano Manzi, berhasil menang dengan Triumph. Sumber: Worldsbk.com

Sehingga pabrikan yang masih menggunakan mesin empat silinder segaris 600cc yang merupakan mesin tradisional supersport hanya tinggal Yamaha dan Kawasaki.

Meski dianggap mesin tradisional yang mulai kuno, Yamaha masih bisa mendominasi kompetisi dan Kawasaki juga masih dapat merebut peringkat tiga.

Yamaha masih mendominasi WSSP. Sumber: Worldsbk.com
Yamaha masih mendominasi WSSP. Sumber: Worldsbk.com

Tandanya mesin empat silinder 600cc masih memiliki kesempatan untuk kompetitif melawan mesin-mesin yang lebih besar.

Keseimbangan antara jumlah silinder mesin dan bobot yang lebih ringan menjadi motor-motor empat silinder 600cc masih jadi senjata yang mematikan di lintasan supersport.

Kawasaki ZX6R. Sumber: Worldsbk.com
Kawasaki ZX6R. Sumber: Worldsbk.com

Hal ini juga membuat Honda sebagai pabrikan yang baru kembali memiliki sercercah harapan untuk bisa kompetitif di lintasan Supersport yang semakin sulit setiap tahunnya.

Penting untuk Honda untuk perlahan membangun motor. Sumber: Worldsbk.com
Penting untuk Honda untuk perlahan membangun motor. Sumber: Worldsbk.com

Kembalinya Honda menambah angin segar pada kejuaraan kelas menengah motor produksi massal paling akbar di muka bumi ini.

Diharapkan dengan kembalinya Honda, mereka tidak hanya sekedar menjadi pelengkap lintasan, melainkan menambah warna kompetitif di dalam kejuaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun