Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Rossi dan Peninggalannya untuk Ducati

10 November 2022   19:30 Diperbarui: 10 November 2022   19:38 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari awal menjajal motor Ducati, Rossi sudah punya firasat tidak baik. Sumber: Motogp.com

Ducati saat Rossi disana memiliki motor dengan mesin super kencang tapi sulit membelok karena tidak adanya harmoni antara chasis dengan mesin.

Dengan Motor yang tidak sesuai, Rossi hanya mampu menghasilkan tiga Podium bersama Ducati. Sumber: Motogp.com
Dengan Motor yang tidak sesuai, Rossi hanya mampu menghasilkan tiga Podium bersama Ducati. Sumber: Motogp.com

Ducati seperti memiliki tim insinyur antara mesin dan chasis yang bekerja tanpa komunikasi dan tidak menyatu.

Seolah-olah chasis apa adanya itu dimasukkan mesin yang disetel sangat kencang di lintasan lurus tanpa arah pengembangan yang jelas.

Tim yang bermasalah ini tidak terlihat sebelum Rossi datang ke sana karena waktu itu Ducati punya Casey Stoner yang mampu menutupi kekurangan Ducati yang menumpuk.

Stoner, mampu tutupi masalah Ducati. Sumber: Motogp.com
Stoner, mampu tutupi masalah Ducati. Sumber: Motogp.com

Sesudah Rossi pergi dan Ducati mengalami restrukturasi, baru Ducati membangun motor yang bisa dikendalikan dengan baik oleh bermacam-macam rider dengan bermacam-macam gaya balap.

Dimulai dari Desmosedici GP14 yang waktu motor itu pertama kali dirilis, banyak pers yang mengatakan bahwa GP14 adalah Italian RC213V yang saat itu berdominasi.

Desmosedici GP14 menjadi langkah awal kebangkitan Ducati. Sumber: Motogp.com
Desmosedici GP14 menjadi langkah awal kebangkitan Ducati. Sumber: Motogp.com

Tapi dari GP14, Ducati akhirnya bisa sedikit demi sedikit berkompromi antara filosofi mesin powerful mereka dengan aerodinamika chasis dan fairing sehingga membuat motor yang mudah di kendalikan.

Dipimpin oleh Andrea Dovizioso, Ducati perlahan mampu bangkit. Sumber: Motogp.com 
Dipimpin oleh Andrea Dovizioso, Ducati perlahan mampu bangkit. Sumber: Motogp.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun