Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Halloween" (1978 & 2018) Psikoanalisis tentang Trauma yang Bermain dalam Hati Seseorang selama 40 Tahun

15 Desember 2020   14:17 Diperbarui: 15 Desember 2020   15:16 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
40 tahun berlalu dan Trauma itu menjadikan Laurie ketergantungan dengan Alkohol. Sumber gambar: tangkapan layar pribadi.

Halloween (1978) merupakan film suspense yang fun dan intense namun tidak menitik beratkan pada karakter driven. Karakternya tidak rumit serta mudah dipahami tujuan dan latar belakangannya. Sementara Halloween (2018) mengajak kita melihat bagaimana karakter sederhana yang ada di Halloween (1978) tumbuh dengan trauma didalam hatinya. Menjadikan karakter yang sederhana itu memiliki perubahan dan perkembangan sesuai apa yang mereka alami.

Halloween (1978). Tangkapan layar pribadi
Halloween (1978). Tangkapan layar pribadi

Halloween (2018) memposisikan diri sebagai film suspense yang intense dan karakter driven, tidak seperti film originalnya yang sangat basic. Time gap selama 40 tahun diisi dengan sangat apik dengan menekankan perjalanan trauma dari Laurie dan bagaimana Laurie menurunkan itu pada anak dan cucunya. Karakter Laurie berubah sedemikian rupa dari remaja yang lugu menjadi wanita kuat yang independen. Konflik dari alam bawah sadar dan kesadarannya tidak bisa membuat Laurie merupakan masa lalunya, interaksinya dengan Allyson memberikan gambaran bagaimana perubahan pribadi Laurie walau tetap memiliki beberapa kepribadian lamanya terutama peduli pada orang yang dia sayangi.  

Halloween (2018). Tangkapan layar pribadi. 
Halloween (2018). Tangkapan layar pribadi. 

Itu bisa terjadi pada kita

Terlepas dari dua film ini hanya sebuah fiksi, nyatanya gangguan mental dapat terjadi pada kita semua. Kesehatan mental adalah sesuatu yang harus dianggab secara serius dan dijaga dengan sekuat tenaga pula. Karena itu pedulilah kepada orang lain, hakekatnya manusia mereka diciptakan tidak sendirian dan memiliki interaksi sosial pada sesamanya untuk membantunya dalam senang maupun sedih. Trauma, paranoid, bipolar dan penyakit mental lain lahir karena ketidakpedulian kita terhadap sesama kita.

Kita bisa menjadi Laurie yang mengidap paranoid dan trauma selama 40 tahun tanpa seorang pun peduli kepada kita atau kita dapat menjadi seperti Allyson yang selalu peduli kepada orang lain. Film Halloween (2018) mengajak kita menyadari pentingnya peduli pada kesehatan mental diri dan orang-orang sekitar kita. Pedulilah kepada orang lain, rangkul mereka dan temani mereka menghadapi masa sulit. Karena semua orang berhak untuk dipedulikan dan mempedulikan orang lain dan dengan mereka dipedulikan dan mempedulikan orang lain maka akan datang kebahagiaan dalam hidup mereka.

Biar bagaimapun sebagai manusia kita harus peduli dengan orang lain disekitar kita. Sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi.
Biar bagaimapun sebagai manusia kita harus peduli dengan orang lain disekitar kita. Sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun