Halloween (1978) merupakan film suspense yang fun dan intense namun tidak menitik beratkan pada karakter driven. Karakternya tidak rumit serta mudah dipahami tujuan dan latar belakangannya. Sementara Halloween (2018) mengajak kita melihat bagaimana karakter sederhana yang ada di Halloween (1978) tumbuh dengan trauma didalam hatinya. Menjadikan karakter yang sederhana itu memiliki perubahan dan perkembangan sesuai apa yang mereka alami.
Halloween (2018) memposisikan diri sebagai film suspense yang intense dan karakter driven, tidak seperti film originalnya yang sangat basic. Time gap selama 40 tahun diisi dengan sangat apik dengan menekankan perjalanan trauma dari Laurie dan bagaimana Laurie menurunkan itu pada anak dan cucunya. Karakter Laurie berubah sedemikian rupa dari remaja yang lugu menjadi wanita kuat yang independen. Konflik dari alam bawah sadar dan kesadarannya tidak bisa membuat Laurie merupakan masa lalunya, interaksinya dengan Allyson memberikan gambaran bagaimana perubahan pribadi Laurie walau tetap memiliki beberapa kepribadian lamanya terutama peduli pada orang yang dia sayangi. Â
Itu bisa terjadi pada kita
Terlepas dari dua film ini hanya sebuah fiksi, nyatanya gangguan mental dapat terjadi pada kita semua. Kesehatan mental adalah sesuatu yang harus dianggab secara serius dan dijaga dengan sekuat tenaga pula. Karena itu pedulilah kepada orang lain, hakekatnya manusia mereka diciptakan tidak sendirian dan memiliki interaksi sosial pada sesamanya untuk membantunya dalam senang maupun sedih. Trauma, paranoid, bipolar dan penyakit mental lain lahir karena ketidakpedulian kita terhadap sesama kita.
Kita bisa menjadi Laurie yang mengidap paranoid dan trauma selama 40 tahun tanpa seorang pun peduli kepada kita atau kita dapat menjadi seperti Allyson yang selalu peduli kepada orang lain. Film Halloween (2018) mengajak kita menyadari pentingnya peduli pada kesehatan mental diri dan orang-orang sekitar kita. Pedulilah kepada orang lain, rangkul mereka dan temani mereka menghadapi masa sulit. Karena semua orang berhak untuk dipedulikan dan mempedulikan orang lain dan dengan mereka dipedulikan dan mempedulikan orang lain maka akan datang kebahagiaan dalam hidup mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H