Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Film

"Hit & Run" Suatu Ketika Saat Kapten Jaka jadi Lawak, Chandra Jadi Gemuk dan Nathan Jadi Cemen!

25 November 2020   22:15 Diperbarui: 26 November 2020   06:23 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lets hit and Run baby! Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi. 

Action comedy movie memang bukan genre yang asing bagi penonton Indonesia. Tapi Action comedy movie buatan Indonesia tentu tidak sering kita lihat.

Sebagian orang terpecah saat membicarakan Hit and Run (2019), sebuah action comedy movie buatan Indonesia. Sebagian orang optimis namun sebagian lainnya skeptical. Bisa diterima akal sehat mengapa ada orang yang skeptikal terhadap film ini, action comedy movie bukan sebuah genre yang lazim dibuat oleh filmmaker Indonesia, sebagian besar mereka berfokus pada romansa dan horror.

Target (2018) karya Raditya Dika adalah yang terdekat jika bicara mengenai pendekatan genre namun film tersebut lebih menekankan suspense daripada action. Sementara dua action comedy movie lain, Comic 8 (2014) dan Partikelir (2018) belum bisa menyeimbangkan elemen komedi dan action dengan baik.

Sorry Comic 8, tapi kamu terlalu comedic lebay. Sumber:www.cnnindonesia.com
Sorry Comic 8, tapi kamu terlalu comedic lebay. Sumber:www.cnnindonesia.com
Jadi tentu Hit and Run (2019) menjadi sebuah action comedy movie yang diharapkan untuk berkualitas baik. Namun apakah film ini bisa menghidupi statusnya sebagai harapan baru pecinta action comedy movie tanah air? Kita akan mencari tahu!

Apakah Hit and Run akan Hit? atau akan Run?. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi
Apakah Hit and Run akan Hit? atau akan Run?. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi

Sekilas Hit & Run (2019)

Hit and Run (2019) disutradari oleh Ody C. Harahap, orang yang juga menyutradari Kapan Kawin? (2015) dan Sweet 20 (2017). Keberadaan Ody membuat kita tidak usah khawatir mengenai timing comedy dari film ini, karena jelas Ody memiliki reputasi baik dalam komedi.

Ody C. Harahap. Sumber: www.antarafoto.com
Ody C. Harahap. Sumber: www.antarafoto.com

Dalam jajaran pemain, terdapat nama-nama seperti Joe Taslim, Tatjana Saphira, Chandra Liow, Jefri Nichol dan Yayan Ruhiyan. Keberadaan mereka membuat wayang-wayang dalam film ini dimainkan dengan baik dan juga berkesan.

Film ini ditulis oleh Upi yang sebelumnya menulis Belenggu (2012) serta everybody favorite My Stupid Boss (2016). Yayan Ruhiyan juga turun sebagai stunt coordinator disamping perannya didalam film. Sementara sinematografi dari film yang dirilis pada 4 Juni 2019 ini akan diarahkan oleh Padri Nadeak.

All out character in basic plot. 

Gimmick karakter utama dalam film ini mirip dengan film Eddie Murphy, Showtime (2002). Seorang polisi yang membintangi acara reality show, terlihat cool dan badass didepan kamera tapi ternyata lawak dibelakang kamera. Dipersenjatai mobil BMW dan police vest, Joe Taslim benar-benar menjadi sosok Tegar sang polisi Hit & Run yang handsome, cool, funny dan charismatic.

Siapa yang nggak mau pake itu police vest kalau bisa sekeren Joe. Sumber: Tangkapan layar pribadi
Siapa yang nggak mau pake itu police vest kalau bisa sekeren Joe. Sumber: Tangkapan layar pribadi

Chandra Liow sepertinya tidak ingin kalah, dia benar-benar menjadi sosok Lio yang hyperactive, funny dan loyal. Chandra benar-benar all out dalam berperan dalam film ini, dia sampai menggemukkan badanya. Walau karakter Lio terkadang over annoying, kombinasinya dengan Joe Taslim dalam film ini berhasil membuat penonton selalu tertawa. Ohh dan jangan lupa jaket jumper kw penuh badge yang dia pakai, keren man!

Yeah Chandra, bring it on that cool jacket. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi
Yeah Chandra, bring it on that cool jacket. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi

Part paling mengejutkan diambil oleh Jefri Nichol dan Tatjana Shapira. Kita mengenal Jefri Nichol sebagai Nathan yang jagoan dan arogan di Dear Nathan (2017). Maka difilm ini itu akan diputar sampai 180 derajat. Kita akan melihat Jefri sebagai orang yang cengen, cemen dan childish, kejutan tidak terduga yang mendatangkan tawa.  

Yak! Seperti inilah Jefri difilm ini. Sumber gambar: Tangkapan layar pribadi
Yak! Seperti inilah Jefri difilm ini. Sumber gambar: Tangkapan layar pribadi

Sementara untuk Tatjana Shapira, dia benar-bear menjelma menjadi sosok princess panggung yang membuat kita gregetan saat melihat acting centilnya yang men-copy Syahrini dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa selalu menggunakan sunglass, jaket loreng dan gaun princess ya princess!

Setelah ini pasti Jaket loreng seperti itu laku keras. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi
Setelah ini pasti Jaket loreng seperti itu laku keras. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi

Namun sayangnya Yayan Ruhiyan kurang berani dalam mengeksplor karakter yang sudah menjadi stereotype miliknya. Coki yang diperankan Yayan memang nampak sebagai ancaman serius bagi Joe Taslim dkk namun tidak mempunyai sebuah keunikan yang menonjol. Coki adalah template dari villain, ruthless and scary bergolok yang sudah lazim kita temui di film action.

Kang Yayan dengan Goloknya, ampun kang!. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi
Kang Yayan dengan Goloknya, ampun kang!. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi

Namun dari semua kekurangan yang ada, character yang ada didalam film ini dimainkan dengan baik oleh setiap actornya. Character punya ciri khas masing-masing mulai dari vest polisi sampai dengan golok yang selalu dibawa kemana-mana, memanfaatkan komoditas yang terkomodifikasi menjadi sebuah ciri khas. Keberadaan mereka pun menghibur walau terkadang penempatan adegan komedinya kurang pas dan dramanya terlalu dipaksakan dibeberapa tempat.

Terkadang adegan simple bisa jadi komedi namun adegan komedi belum tentu lucu dalam film ini. Sumber: Tangkapan layar pribadi
Terkadang adegan simple bisa jadi komedi namun adegan komedi belum tentu lucu dalam film ini. Sumber: Tangkapan layar pribadi

Walau secara plot wise, film ini benar-benar sederhana dengan twist yang tidak megah. Namun film ini berhasil men-deliver tujuan film ini dibuat yakni menjadi hiburan popcorn yang funny and full of action! Kita tidak akan merasa rugi dan kesal saat meninggalkan bioskop namun akan tersenyum dan terhibur.

Does it live the expectation? 

It depends. Hit and Run adalah sebuah action comedy movie yang solid namun dia cukup basic. Plotnya sederhana dengan twist yang tidak megah, namun characternya di kupas sebegitu mendalamnya hingga menimbulkan empati dan simpati. Kalau yang diharapkan adalah over the top action dengan komedi yang megah maka film ini belum masuk kedalam hal seperti itu. Film ini adalah gambaran seperti apa action comedy movie yang seimbang seharusnya dibuat.

Sepertinya gaun merah akan tren. Sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi
Sepertinya gaun merah akan tren. Sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi

Tidak over komedi dan tidak over action, balance seperti neraca saldo yang sehat. Walau terkadang penempatan adegan komedi yang kurang pas dan drama yang dipaksakan dibeberapa adegan. Jadi film ini merupakan salah satu dari film yang harus ditonton oleh kita semua, it's funny and it's entertaining. It Definitely HIT!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun