Action comedy movie memang bukan genre yang asing bagi penonton Indonesia. Tapi Action comedy movie buatan Indonesia tentu tidak sering kita lihat.
Sebagian orang terpecah saat membicarakan Hit and Run (2019), sebuah action comedy movie buatan Indonesia. Sebagian orang optimis namun sebagian lainnya skeptical. Bisa diterima akal sehat mengapa ada orang yang skeptikal terhadap film ini, action comedy movie bukan sebuah genre yang lazim dibuat oleh filmmaker Indonesia, sebagian besar mereka berfokus pada romansa dan horror.
Target (2018) karya Raditya Dika adalah yang terdekat jika bicara mengenai pendekatan genre namun film tersebut lebih menekankan suspense daripada action. Sementara dua action comedy movie lain, Comic 8 (2014) dan Partikelir (2018) belum bisa menyeimbangkan elemen komedi dan action dengan baik.
Sekilas Hit & Run (2019)
Hit and Run (2019) disutradari oleh Ody C. Harahap, orang yang juga menyutradari Kapan Kawin? (2015) dan Sweet 20 (2017). Keberadaan Ody membuat kita tidak usah khawatir mengenai timing comedy dari film ini, karena jelas Ody memiliki reputasi baik dalam komedi.
Dalam jajaran pemain, terdapat nama-nama seperti Joe Taslim, Tatjana Saphira, Chandra Liow, Jefri Nichol dan Yayan Ruhiyan. Keberadaan mereka membuat wayang-wayang dalam film ini dimainkan dengan baik dan juga berkesan.
Film ini ditulis oleh Upi yang sebelumnya menulis Belenggu (2012) serta everybody favorite My Stupid Boss (2016). Yayan Ruhiyan juga turun sebagai stunt coordinator disamping perannya didalam film. Sementara sinematografi dari film yang dirilis pada 4 Juni 2019 ini akan diarahkan oleh Padri Nadeak.
All out character in basic plot.Â
Gimmick karakter utama dalam film ini mirip dengan film Eddie Murphy, Showtime (2002). Seorang polisi yang membintangi acara reality show, terlihat cool dan badass didepan kamera tapi ternyata lawak dibelakang kamera. Dipersenjatai mobil BMW dan police vest, Joe Taslim benar-benar menjadi sosok Tegar sang polisi Hit & Run yang handsome, cool, funny dan charismatic.
Chandra Liow sepertinya tidak ingin kalah, dia benar-benar menjadi sosok Lio yang hyperactive, funny dan loyal. Chandra benar-benar all out dalam berperan dalam film ini, dia sampai menggemukkan badanya. Walau karakter Lio terkadang over annoying, kombinasinya dengan Joe Taslim dalam film ini berhasil membuat penonton selalu tertawa. Ohh dan jangan lupa jaket jumper kw penuh badge yang dia pakai, keren man!
Part paling mengejutkan diambil oleh Jefri Nichol dan Tatjana Shapira. Kita mengenal Jefri Nichol sebagai Nathan yang jagoan dan arogan di Dear Nathan (2017). Maka difilm ini itu akan diputar sampai 180 derajat. Kita akan melihat Jefri sebagai orang yang cengen, cemen dan childish, kejutan tidak terduga yang mendatangkan tawa. Â
Sementara untuk Tatjana Shapira, dia benar-bear menjelma menjadi sosok princess panggung yang membuat kita gregetan saat melihat acting centilnya yang men-copy Syahrini dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa selalu menggunakan sunglass, jaket loreng dan gaun princess ya princess!
Namun sayangnya Yayan Ruhiyan kurang berani dalam mengeksplor karakter yang sudah menjadi stereotype miliknya. Coki yang diperankan Yayan memang nampak sebagai ancaman serius bagi Joe Taslim dkk namun tidak mempunyai sebuah keunikan yang menonjol. Coki adalah template dari villain, ruthless and scary bergolok yang sudah lazim kita temui di film action.
Namun dari semua kekurangan yang ada, character yang ada didalam film ini dimainkan dengan baik oleh setiap actornya. Character punya ciri khas masing-masing mulai dari vest polisi sampai dengan golok yang selalu dibawa kemana-mana, memanfaatkan komoditas yang terkomodifikasi menjadi sebuah ciri khas. Keberadaan mereka pun menghibur walau terkadang penempatan adegan komedinya kurang pas dan dramanya terlalu dipaksakan dibeberapa tempat.
Walau secara plot wise, film ini benar-benar sederhana dengan twist yang tidak megah. Namun film ini berhasil men-deliver tujuan film ini dibuat yakni menjadi hiburan popcorn yang funny and full of action! Kita tidak akan merasa rugi dan kesal saat meninggalkan bioskop namun akan tersenyum dan terhibur.
Does it live the expectation?Â
It depends. Hit and Run adalah sebuah action comedy movie yang solid namun dia cukup basic. Plotnya sederhana dengan twist yang tidak megah, namun characternya di kupas sebegitu mendalamnya hingga menimbulkan empati dan simpati. Kalau yang diharapkan adalah over the top action dengan komedi yang megah maka film ini belum masuk kedalam hal seperti itu. Film ini adalah gambaran seperti apa action comedy movie yang seimbang seharusnya dibuat.
Tidak over komedi dan tidak over action, balance seperti neraca saldo yang sehat. Walau terkadang penempatan adegan komedi yang kurang pas dan drama yang dipaksakan dibeberapa adegan. Jadi film ini merupakan salah satu dari film yang harus ditonton oleh kita semua, it's funny and it's entertaining. It Definitely HIT!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI