PERKEMBANGAN AUDIO DAN PERAN PENTINGNYAÂ
      Setelah kemunculan The Jazz Singer (1927) maka secara efektif mengakhiri era film bisu didunia. Perkembangan teknologi suara pun semakin besar, mulai dari perekaman menggunakan pita kaset film, record disk, laser disc, compact disc, digital audio versatile disc, blue ray  hingga sekarang cloud Audio recording bisa dilakukan.
      Bahkan sekarang berkat pengembangan Dolby Atmos sound sistem dari Dolby kita dapat mendengarkan suara dalam film tidak hanya dari depan namun juga samping, belakang, atas dan bawah seolah kita ada didalam film tersebut (Putra, 2020).
      Dolby Atmos pertama kali digunakan pada penanyangan film Brave (2012) (Putra, 2020). Teknologi surround sound yang membawakan pengalaman sinematik 3D (Samsung, 2017) itu merupakan pengembangan dari sistem suara Dolby Digital yang sudah dikembangkan sejak tahun 1991.
      Peran suara sangat penting didalam film dan secara umum terdapat 2 kategori suara dalam film yaitu Diegetic dan Non-Diegetic (Pascal, 2017).
      Suara Diegetic adalah suara yang ada didalam elemen audio yang terlihat didalam layar seperti dialog, langkah kaki, pintu dibuka maupun pintu ditutup. Sementara untuk suara non-diagetic adalah suara yang tidak ada didalam elemen audio yang ada didalam layar seperti Voice over suara hati (Pascal, 2017)
      Suara dalam film sangat penting untuk membangun mood cerita, memperlihatkan dengan gamblang emosi pemain supaya bisa disampaikan kepada penonton dan menyampaikan tujuan dari film itu sendiri.
      Tanpa adanya suara kita hanya bisa menerka-nerka apa maksud dari adegan film itu dengan gerakan para aktornya. Di tahun 2020 ini rasanya hampir mustahil bagi kita untuk menikmati sebuah film tampa ada suara didalamnya, mata kita mungkin dapat mentolerir kualitas video yang buruk namun telinga kita tidak akan pernah memaafkan kualitas suara yang lebih buruk.
       Sudah nonton film hari ini?