Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semangat di Car Free Day dan Inspirasi dari Janji Prabowo untuk Anak Indonesia

22 Januari 2025   12:42 Diperbarui: 22 Januari 2025   12:42 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu pagi, 19 Januari 2025, adalah hari yang akan selalu saya kenang. Hari itu dimulai dengan rutinitas favorit saya setiap akhir pekan, yaitu lari pagi di kawasan Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman. Seperti biasa, saya bangun lebih awal, sekitar pukul 05.00 WIB. 

Suasana pagi di rumah masih sangat hening, hanya terdengar suara lembut dari burung-burung kecil di sekitar halaman. Saya melipat selimut, kemudian menuju dapur untuk menyiapkan segelas air hangat. Meminum air hangat di pagi hari adalah kebiasaan yang selalu saya lakukan untuk mengawali aktivitas dengan lebih segar.

Setelah itu, saya mempersiapkan diri dengan pakaian olahraga favorit---kaos berwarna biru muda yang sudah sering menemani aktivitas lari saya, serta celana pendek hitam yang nyaman. 

Saya mengenakan sepatu lari yang telah teruji kekuatannya selama bertahun-tahun. Sebelum keluar rumah, saya memastikan membawa botol air minum dan ponsel untuk menemani aktivitas pagi tersebut. 

Sekitar pukul 05.50 WIB, saya mulai berjalan kaki menuju kawasan CFD. Langit pagi itu cerah, meski masih ada sedikit kabut tipis yang menambah keindahan suasana. Udara pagi yang sejuk dan segar memberikan energi positif yang begitu menyenangkan.

Sepanjang perjalanan menuju kawasan Jalan Jenderal Soedirman, saya melewati beberapa orang yang juga sedang memulai aktivitas pagi mereka. Ada yang bersepeda dengan semangat, ada pula yang berjalan santai sambil bercengkrama dengan keluarga. 

Pemandangan ini selalu memberikan saya perasaan nyaman, seolah-olah seluruh kota sedang menikmati momen kebahagiaan bersama. Setibanya di kawasan CFD sekitar pukul 06.30 WIB, suasana sudah mulai terlihat ramai. 

Banyak orang dari berbagai kalangan memenuhi jalanan yang biasanya penuh dengan kendaraan bermotor, namun kali ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berolahraga dan bersosialisasi.

Sebelum memulai lari, saya melakukan pemanasan terlebih dahulu. Ini adalah rutinitas wajib yang selalu saya lakukan untuk menghindari cedera dan mempersiapkan tubuh sebelum bergerak lebih intens. 

Saya melakukan gerakan peregangan sederhana, seperti merenggangkan otot-otot kaki dan tangan, serta beberapa langkah-langkah ringan untuk memastikan tubuh saya benar-benar siap. Pemanasan ini memberikan sensasi yang menyegarkan, seolah-olah tubuh saya perlahan-lahan mulai terbangun sepenuhnya.

Ketika akhirnya saya mulai berlari santai, langkah demi langkah terasa begitu ringan. Udara pagi yang masih segar menyentuh wajah saya, memberikan sensasi dingin yang menenangkan. Langkah saya membawa saya melewati berbagai pemandangan menarik di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman. 

Di satu sisi, saya melihat sekelompok remaja yang berlatih senam bersama, diiringi musik yang penuh semangat. Disisi lain, ada pasangan lanjut usia yang berjalan bergandengan tangan dengan senyum hangat di wajah mereka. 

Saya juga melihat banyak keluarga muda yang membawa anak-anak kecil mereka untuk bermain sepeda atau sekadar menikmati udara pagi. Pemandangan ini selalu membuat saya merasa bersyukur karena bisa menjadi bagian dari masyarakat yang peduli akan kesehatan dan kebersamaan.

Sambil berlari, saya memasang earphone dan memutar playlist lagu favorit saya. Musik yang mengalun menjadi teman setia dalam menjaga ritme langkah dan semangat saya. Lagu-lagu tersebut seolah membawa saya ke dunia lain, di mana saya bisa melupakan sejenak segala kesibukan dan tekanan yang biasa saya rasakan di hari kerja. Setiap irama musik yang mengiringi langkah saya menambah semangat untuk terus bergerak maju.

Setelah hampir dua jam berlari, saya merasa cukup puas dengan aktivitas pagi itu. Tubuh saya sudah berkeringat banyak, tanda bahwa olahraga pagi tersebut cukup intens. Saya memutuskan untuk berhenti sejenak dan duduk di pinggir jalan setapak yang mengelilingi kawasan CFD. 

Dari tempat saya duduk, saya bisa melihat semakin banyak orang berdatangan, membuat suasana semakin hidup dan penuh keceriaan. Saya mengeluarkan botol air minum yang saya bawa dari rumah dan meminumnya perlahan. Rasanya begitu segar, seolah-olah setiap tetes air itu menjadi hadiah untuk tubuh saya yang sudah bekerja keras.

Setelah beristirahat selama beberapa menit, saya merasa sedikit lapar. Saya pun mulai berjalan mencari sarapan. Tidak jauh dari tempat saya duduk, saya menemukan seorang penjual bubur ayam yang sudah mulai ramai dikerumuni pembeli. Aroma khas bubur ayam yang menggoda langsung membuat saya memutuskan untuk berhenti di sana. 

Saya memesan seporsi bubur ayam lengkap dengan tambahan kerupuk dan sate telur puyuh. Penjualnya adalah seorang pria paruh baya yang melayani dengan ramah, membuat suasana pagi itu semakin menyenangkan.

Sambil menunggu pesanan datang, saya membuka gadget dari tas kecil yang saya bawa, kebiasaan pagi saya untuk membaca berita terbaru.

Salah satu judul berita yang menarik perhatian saya adalah: "Prabowo soal Makan Bergizi Gratis: Tak Perlu Ucapkan Terima Kasih, Ini Kewajiban Saya." Rasa penasaran membuat saya langsung membuka artikel tersebut. 

Dalam berita itu, disebutkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta para guru untuk tidak berterima kasih kepada dirinya terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan di 31 provinsi saat ini.

Ia menegaskan bahwa program ini merupakan kewajiban pemerintah yang dipilih oleh rakyat untuk melayani rakyat. Presiden juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang belum merasakan manfaat program tersebut. 

Sambil menargetkan bahwa program ini akan terpenuhi secara merata di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2025, semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi.

"Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat," kata Presiden Prabowo. "Tapi saya yakini bahwa tahun 2025, akhir 2025, semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi."

Kata-kata Prabowo yang tegas dan penuh empati memberikan saya rasa optimisme. Artikel tersebut juga menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk memastikan keberhasilan program ini, termasuk alokasi dana yang besar dan manajemen yang cermat.

Setelah selesai membaca berita, bubur ayam yang saya pesan pun datang. Saya menikmati setiap suapan dengan perasaan bahagia, sambil merenungkan betapa pentingnya kepedulian terhadap sesama, seperti yang dicontohkan dalam program tersebut. 

Minggu pagi itu tidak hanya memberikan saya kebahagiaan fisik melalui olahraga, tetapi juga inspirasi dari berita yang saya baca. Ketika akhirnya saya selesai sarapan, saya merasa lebih siap untuk menghadapi minggu yang baru dengan semangat dan rasa syukur yang mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun