Presiden Prabowo sendiri menargetkan pembangunan tiga juta unit rumah rakyat sebagai bagian dari program perumahan rakyat yang layak dan terjangkau. Saat ini, dengan satu juta rumah pertama sedang dalam proses pengerjaan. "Dalam waktu kurang dari tiga bulan, 40.000 unit sudah selesai dibangun," kata Maruarar.
Saya membaca artikel itu dengan penuh kekaguman. Berita ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah yang sedang berusaha keras untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat melalui penyediaan hunian yang layak, adalah langkah besar menuju peningkatan kualitas hidup rakyat. Langkah ini juga menciptakan dampak positif lainnya, seperti pembukaan lapangan pekerjaan baru, peningkatan ekonomi lokal, serta perbaikan hubungan bilateral dengan negara lain.
Pikiran saya melayang membayangkan dampak besar dari program ini. Hunian layak adalah salah satu kebutuhan dasar yang sering kali menjadi tantangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Jika program ini berhasil, jutaan keluarga Indonesia akan memiliki tempat tinggal yang lebih nyaman dan aman.
Saya juga turut membayangkan bagaimana pembangunan satu juta rumah ini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi masyarakat yang menerima, tetapi juga bagi sektor ekonomi lainnya, seperti lapangan pekerjaan dan pertumbuhan UMKM yang terlibat dalam proyek tersebut.
Sore itu, saya merasa terinspirasi untuk terus bersyukur atas apa yang saya miliki dan berharap dapat menjadi bagian dari masyarakat yang ikut berkontribusi, sekecil apapun, bagi kemajuan negara.
Hari mulai gelap. Cahaya matahari yang perlahan tenggelam kini tergantikan oleh lampu-lampu jalanan yang mulai menyala. Saya masuk ke dalam rumah dengan hati yang tenang dan penuh rasa syukur. Hari itu, meskipun dimulai dengan kepanikan dan kelelahan, ditutup dengan rasa optimisme yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H