Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisah Bahagia di Sekolah Inklusif: Program Gizi yang Mengubah Hidup

6 Januari 2025   16:19 Diperbarui: 6 Januari 2025   16:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alhamdulillah ya, sangat bersyukur banget program ini sangat membantu. Mudah-mudahan terus berlanjut kedepannya. Anak-anak kami nutrisinya lebih terpenuhi dan tercukupi. Anak-anak juga jadi teratur makannya, yang tadinya susah makan karena di sekolah bersama teman-temannya jadinya terbawa untuk makan," kata Sulistiawati.

Wali murid lainnya, Santi Nurhayati, juga mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini. Ia merasa program ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi yang sesuai.

"Kami sudah menunggu momen ini, karena satu, meringankan beban ortu. Juga anak-anak bisa makan sesuai dengan porsi dan gizinya cukup," ujar Santi.

Kartini Nasution, wali murid lainnya, memberikan komentar yang juga penuh harapan. Ia mengatakan bahwa anaknya yang biasanya pilih-pilih makanan kini mulai terbiasa makan menu yang disediakan melalui program ini.

"Anak kami sering pilih-pilih menu kalau makan. Tapi lewat program ini, apapun menunya jadi dimakan," tuturnya.

Selain itu, para wali murid juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas inisiatif ini. Mereka mendoakan agar program ini terus berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang lebih luas di masa depan.

Sambil membaca berita tersebut, saya merasakan campuran emosi antara haru dan kagum. Program MBG ini tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga membawa harapan baru bagi banyak keluarga, terutama mereka yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Bagi saya, berita ini menunjukkan bahwa langkah kecil yang dilakukan oleh pemerintah dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat. Dan juga mengingatkan saya bahwa ada banyak cara untuk membawa perubahan positif di masyarakat, bahkan melalui langkah-langkah kecil yang tampaknya sederhana.

Saya membayangkan bagaimana bahagianya anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi di sekolah. Mereka tidak hanya mendapatkan asupan nutrisi yang memadai, tetapi juga merasakan kebersamaan saat makan bersama teman-teman mereka. Bagi banyak orang, hal ini mungkin terdengar biasa, tetapi bagi mereka yang kurang beruntung, ini adalah sebuah kemewahan yang sangat berarti.

Program seperti MBG ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Dengan bekerja bersama-sama, kita bisa memastikan bahwa generasi mendatang mendapatkan dukungan terbaik untuk tumbuh dan berkembang.

Untuk diketahui, program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Prabowo ini sudah mulai berjalan di 26 provinsi di Indonesia dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.

Setelah selesai membaca artikel tersebut, saya menutup halaman berita dan mulai membuka email pekerjaan saya. Namun, pikiran saya masih dipenuhi dengan refleksi tentang program MBG ini. Berita tersebut memberikan saya motivasi baru untuk bekerja lebih baik. Dalam hati, saya berdoa semoga program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas untuk masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun