Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Natal Nasional 2024: Mgr. Antonius Ajak Bangsa Menjadi Terang di Tengah Kegelapan

30 Desember 2024   16:58 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Presidium KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, saat bersalaman dengan Presiden RI, Prabowo Subianto. Foto: Whatapps/Pribadi

Malam Perayaan Natal Nasional 2024 disambut dengan penuh dengan sukacita yang diadakan di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (28/12/24), menjadi saksi bagaimana semangat persaudaraan dan kasih menyatukan belasan ribu umat dari seluruh penjuru tanah air. Ribuan jemaat dari berbagai penjuru negeri berkumpul untuk merayakan sukacita Natal dalam suasana damai dan penuh harapan. 

Di tengah kemegahan acara perayaan Natal Nasional 2024, acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang memberikan sambutan hangat. Salah satu momen paling berkesan adalah saat Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, memberikan pidato yang penuh pesan mendalam yang menggugah hati dan memberikan semangat baru, tidak hanya bagi umat Kristiani, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.

Dalam pidatonya, Mgr. Antonius menyampaikan pesan yang sarat dengan harapan, optimisme, dan dorongan, dalam mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus memberikan dukungan kepada pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. Dengan suara yang tenang namun penuh keyakinan, ia menyerukan pentingnya kerja sama dan doa untuk kemajuan bangsa. Ia mengajak seluruh masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun budaya, untuk bersatu dan bekerja bersama demi kemajuan Indonesia.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Bimata.id, Mgr. Antonius menegaskan pentingnya dukungan dari setiap individu dalam masyarakat. "Mari kita mulai dari diri sendiri untuk memberikan dukungan kepada pemerintah, tokoh masyarakat, dan semua elemen budaya yang bersama-sama ingin memajukan Indonesia," ucapnya dengan penuh keyakinan.

Ia menyoroti berbagai persoalan mendalam yang masih dihadapi bangsa ini, yang ia sebut sebagai "sisi gelap" yang perlu diterangi oleh sinar kasih, persaudaraan, dan keadilan. Masalah-masalah seperti ketidakadilan, kemiskinan, intoleransi, perdagangan manusia, praktik perjudian, pinjaman online ilegal, dan kerusakan lingkungan menjadi perhatian utama dalam pesannya.

Menghadapi Sisi Gelap Bangsa

Mgr. Antonius tidak menutup mata terhadap berbagai persoalan yang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Ia menyebutkan beberapa "sisi gelap" yang harus segera diterangi, seperti ketidakadilan, kemiskinan, intoleransi, perdagangan manusia, praktik perjudian, pinjaman online ilegal, dan perusakan lingkungan hidup. Menurutnya, persoalan-persoalan ini hanya dapat diatasi melalui kerja sama, kasih, dan bela rasa dari semua pihak.

"Marilah, kita sekarang pergi ke Bethlehem, di mana Tuhan hadir, agar kita tetap optimis membuat terang dan pengharapan di tengah kegelapan dan keputusasaan. Kita harus menghadirkan kasih persaudaraan dan bela rasa di tengah kesulitan hidup yang rawan konflik," serunya dengan penuh semangat.

Ia juga menekankan pentingnya peran individu dalam menciptakan perubahan positif. Setiap orang, menurutnya, dapat menjadi cahaya kecil yang bersama-sama menerangi kegelapan bangsa ini.

Kasih sebagai Dasar Kehidupan

Pidato Mgr. Antonius menggarisbawahi makna mendalam dari perayaan Natal, yaitu kasih dan bela rasa kepada sesama. Ia mengajak seluruh umat untuk tidak hanya merayakan Natal sebagai tradisi, tetapi juga sebagai momen refleksi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Marilah menjadikan hati kita sebagai Betlehem, tempat Tuhan hadir. Tempat di mana kasih, perdamaian, dan harapan selalu hidup," katanya.

Mgr. Antonius juga menyoroti pentingnya menjaga keutuhan bangsa dengan mengutamakan nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan. Ia mengingatkan bahwa keberagaman Indonesia adalah kekuatan yang harus terus dirawat dengan cinta dan penghormatan terhadap sesama.

Indonesia sebagai Bethlehem Baru

Sebagai puncak dari pidatonya, dalam pesannya, Mgr. Antonius juga memberikan doa khusus untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih. Ia berharap pemerintah dapat menjadi "Bethlehem baru," tempat di mana sinar kasih persaudaraan dan bela rasa terpancar, menggantikan kegelapan yang masih ada di berbagai aspek kehidupan bangsa.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Bimata.id, ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan dan mendukung pemerintah agar menjadi "Bethlehem baru" yang mampu mengusir kegelapan dalam berbagai aspek kehidupan. "Mari kita doakan dan kita dukung pemerintah untuk menjadi Bethlehem baru yang menyingkirkan kegelapan-kegelapan di berbagai sisi aspek kehidupan. Pemerintah yang mampu menghadirkan sinar kasih persaudaraan dan bela rasa untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya dengan penuh harapan.

Ia juga mengingatkan umat akan pentingnya menjaga sikap dan perilaku agar tetap selaras dengan nilai-nilai kasih dan kebaikan. "Sehingga siapapun kita semua secara bersama-sama mau dan mampu mengontrol hati dan budi, menjaga mulut dan tangan hingga tetap memuji dan memuliakan Tuhan," lanjutnya.

Menghidupkan Optimisme dan Harapan

Pidato Mgr. Antonius tidak hanya menginspirasi jemaat yang hadir, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia yang mendengar pesannya. Ia menanamkan optimisme bahwa Indonesia mampu bangkit dari berbagai tantangan jika semua elemen bangsa bekerja sama. Ia juga menegaskan bahwa kerja keras, kasih, dan doa adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

"Percayalah, kasih persaudaraan dan bela rasa adalah kekuatan yang mampu mengatasi kegelapan. Bersama-sama, kita bisa menciptakan Indonesia yang penuh harapan, damai, dan sejahtera," tegasnya.

Dengan kata-kata yang penuh makna, Mgr. Antonius menutup pidatonya dengan doa agar bangsa Indonesia terus diberkati dan dilindungi oleh Tuhan. Suasana haru dan sukacita memenuhi ruangan, membawa semangat baru untuk menghadapi tahun yang akan datang.

Kesimpulan

Pidato Mgr. Antonius Subianto Bunjamin pada Perayaan Natal Nasional 2024 tidak hanya memberikan penghiburan spiritual, tetapi juga menjadi seruan moral bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa ini, ia menekankan pentingnya kasih, bela rasa, dan kerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan. Pesan-pesannya menggema sebagai pengingat bahwa harapan selalu ada, dan bersama-sama, Indonesia dapat menjadi bangsa yang lebih baik, seperti Bethlehem yang menjadi simbol harapan dan kelahiran baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun